Saturday 19 December 2009

JU-ON 4 : Kepingan-Kepingan Horor Yang Saling Terkait

Cerita:
Pada suatu rumah, seorang remaja putra secara sadis membantai lima anggota keluarganya setelah gagal dalam ujian. Ia kemudian menggantung dirinya sendiri di sebuah pohon, meninggalkan rekaman suaranya sendiri di sebuah tape recorder yang berbunyi, “Go… Go now.” diikuti dengan suara perempuan yang aneh. Suara tersebut ternyata milik seorang gadis yang pada masa kecilnya berteman akrab dengan Akane. Saat keduanya duduk di bangku sekolah dasar, mereka seringkali merasakan pengalaman supernatural yang kuat yang ternyata memiliki motif sendiri.

Gambar:
Dengan pencahayaan minimalis dan scene close-up, film yang berjudul internasional White Ghost ini masih menyajikan gambar-gambar menyeramkan.


Act:

Hiroki Suzuki

Ichirôta Miyakawa
Natsuki Kasa

Akina Minami

Chinami Iwamoto
Shûsei Uto

Sutradara:

Mengawali karir penyutradaraan serial televisi yang diangkat ke layar lebar Tales Of Terror (2004), Ryuta Miyake kembali dalam film keduanya yang merupakan episode lanjutan franchise Ju-On atau The Grudge yang terkenal itu dengan skenario yang ditulis bersama Takashi Shimizu.


Comment:
Tiga cerita pertama membuka film berjudul Jepang Shiroi Rojo ini dengan cukup menegangkan. Penampakan tiba-tiba dengan sound memekakkan telinga disertai pencahayaan yang lembut bisa jadi membuat anda memekik ketakutan. Membuat saya dan penonton lain bertanya-tanya, apa yang selanjutnya disuguhkan? Tetapi jawabannya sangatlah tidak memuaskan. Kepingan demi kepingan yang lebih mengarah ke sadisme berdarah-darah dibandingkan horor ditampilkan satu persatu dengan subjudul nama-nama tokoh yang saling terkait satu sama lain. What the heck? Tentunya membingungkan bagi sebagian besar penonton karena dipaksa menerima adegan demi adegan begitu saja tanpa rangkaian penjelasan yang masuk akal sampai akhirnya tidak peduli lagi pada bangunan cerita. Di Indonesia, film yang beredar di jaringan Blitz Megaplex ini diberi titel Ju-On 4 walaupun sesungguhnya tidak terhubung dengan tiga prekuelnya. Mana Takeo? Kayako? Atau Toshio yang cuma tampil beberapa detik? Sosok hantu cilik dan gadis dewasa serta seorang nenek memegang bola basket malah berulang kali ditampilkan. Mengecewakan fans Ju-On tentunya dan rasanya tidak terlalu penting untuk berusaha meneruskan satu dari beberapa franchise horor ternama jepang.

Durasi:
115 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!