Friday 26 November 2010

HANTU TANAH KUSIR : Komedi Seksi Dendam dan Hutang Menagih Balas

Storyline:
Sepeninggal suaminya Bang Samiun, Mpok Rohaye mewariskan delman kesayangannya pada Jupri yang masih terhitung adik iparnya. Namun karena harus bersaing dengan para penarik delman lainnya, Jupri menuruti saran sahabatnya Kirno untuk meminta berkah ke kuburan. Jupri pun bernazar dan seketika delmannya ramai dicari para penumpang. Pada suatu ketika, Odong datang ke rumah Mpok Rohaye untuk menitipkan Pauleen, turis Jepang yang sedang bertugas membuat artikel mengenai kendaraan tradisional di Indonesia. Jupri dan Odong pun berebut mendapat perhatian dari Pauleen yang cantik dan seksi itu. Sementara itu Hantu Tanah Kusir yang juga bernama Siti mulai datang menagih janji sekaligus membalaskan dendamnya yang lama tersimpan.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Maxima Pictures dan press screeningnya diselenggarakan di fX pada tanggal 24 November 2010 yang lalu.

Cast:
Maria Ozawa sebagai Pauleen
Zaky Zimah sebagai Jupri
Rheina Maryana sebagai Rohaye
Yadi Sembako sebagai Odong
Eva Asmarini sebagai Siti
Benu Buloe sebagai Kirno

Director:
Baru saja menggarap drama komedi Lihat Boleh Pegang Jangan untuk konsumsi Lebaran yang lalu kali ini Findo Purwono HW menggarap salah satu urban legend Jakarta yang cukup termasyur ini.

Comment:
Saya bisa mengerti jika Maria Ozawa masih merasa berhutang pada Maxima Pictures atas "minimnya" porsinya dalam Menculik Miyabi padahal bayarannya full untuk 1 film. Bukan apa-apa tetapi karena dicekal FPI sehingga urung tampil. Namun kali ini sutradara Findo menggunakan strategi jitu yaitu diam-diam mengimpor Ozawa untuk syuting dan mencantumkan nama palsu Pauleen pada poster dan credit titlenya. Nice efforts!
Penulis cerita Abbe AC dirasa cukup pintar melakukan mixing urban legend dengan horor komedi yang kental, tentunya tak lupa beberapa sexy scenes yang sangat menjual sehingga jadilah film yang cukup menghibur ini. Setidaknya itu yang saya rasakan saat menontonnya.
Kolaborasi pertama Zaky dengan Yadi cs sangat jempolan dalam mengocok perut para penonton. Masing-masing dari mereka menampilkan kekhasan yang unik tanpa ada kesan saling bersaing mencuri scene. Zaky terkenal dengan celetukan-celetukannya sedangkan Yadi dengan gaya bicaranya yang diayun-ayun di penghujung kalimat. Ozawa disini tidak sampai "kelewatan" dalam buka berbuka, justru saya merasa ia sangat manis dengan senyum dikulum dan usahanya untuk berbahasa Indonesia sepatah dua patah kata seperti pengucapan "nasi uduk", "sambal" dsb dengan dialek yang lucu. Rheina "Ipeh" tidak terlalu banyak tampil dibandingkan dengan Eva yang dominan dengan kebaya dan kerudung putih sebagai sais hantu berwajah ayu. Hiii...
Mengenai isi filmnya sendiri saya merasa tidak ada yang salah, tidak perlu ada yang dibuat kontroversial. Hantu Tanah Kusir adalah pure komedi yang fresh dengan banyolan-banyolan yang tercipta dari berbagai situasi. Plus horor ringan walau kadang cukup berhasil mendirikan bulu kuduk, sosok Siti sepintas mengingatkan pada mendiang Suzanna yang seringkali menggoda tukang jualan keliling (disini nasi goreng yang dimainkan cameo oleh Mario Maulana), duduk di boncengan (disini sepeda dan delman) ataupun mencopot kepalanya tiba-tiba. Seperti yang sudah saya katakan, unsur horor dan komedi itu dibalut dengan pesona seorang Miyabi yang bisa dibuat teriak juga menyaksikan pocong dan hantu di hadapannya. Bisa jadi karena berbeda dari sosok Sadako yang biasa dikenalnya? Coba tanyakan sendiri padanya!
Sayang beribu sayang, bermacam-macam elemen horor yang ditawarkan disini tidak orisinil. Banyak sekali pengulangan dari horor lokal ataupun mancanegara. Bagi anda para penikmat genre ini pasti dengan mudah bisa menebak referensi apa saja yang saya maksud. Apa lagi endingnya yang jelas-jelas dipaksakan dan sangat-sangat tidak baru. Belum lagi posternya yang sepintas cool artwork tapi ternyata banyak diilhami dari poster luar. Hal ini secara tidak langsung mengurangi nilai film secara keseluruhan yang sebetulnya kualitasnya masih di atas judul-judul serupa keluaran Maxima yang dibintangi Dewi Perssik. Cukup di angka 7 saja!

Durasi:
80 menit

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa