Thursday 7 June 2012

MR. BEAN KESURUPAN DEPE : Pembohongan Publik Penyimpangan Kreatifitas


Quotes:
Ini Olimpiade apa tujuh belasan sih? Kok makan kerupuk gini?

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh K2K Productions ini tidak mengadakan screening ataupun gala premiere untuk menjaga “kerahasiaan” kontennya.
Cast:
Dewi Perssik sebagai Marni
Doyok sebagai Parmin
Marwan XL sebagai Romeo
Mpok Atiek sebagai Emak

Director:
Merupakan film ketiga bagi Yoyok Dumprink di tahun 2012 ini setelah Kungfu Pocong Perawan.

W For Words:
Ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Rowan Atkinson akan bermain dalam sebuah film produksi K2K Productions, banyak pihak tidak percaya akan kebenarannya. Saya dengan polosnya (ingin) percaya meski meragukan seberapa banyak porsi pria bergelar dokter yang populer dengan serial komedi Mr. Bean di tahun 90an itu terlibat dalam film yang memajang namanya bersama dengan penyanyi dangdut merangkap aktris penuh sensasi, Dewi Perssik. Mudah-mudahan saya tidak keliru menyebut beliau “aktris” yang kondang dengan goyang gergajinya tersebut.

Suami istri miskin, Parmin dan Marni tinggal bersama Emak, ibu Marni yang cerewet dan overprotektif. Marni yang tengah hamil tua ingin sekali pergi ke Jakarta melihat Catwoman yang ternama itu. Parmin yang berprofesi sebagai penarik becak awalnya tidak kuasa memenuhi idaman sang istri sebelum akhirnya menyanggupi. Betapa malang nasib mereka bertemu seorang psikopat bergergaji listrik yang menghabisi nyawa keduanya sampai menitis menjadi pocong. Asrama Pocong yang menjadi persinggahan justru mempertemukan Parmin dan Marni dengan pocong-pocong lain termasuk Bean yang kepincut dengan Marni. Apakah obsesi Marni melihat Catwoman masih dapat terwujud?
Selepas film berakhir, saya ingin sekali menemui seorang KK Dheeraj secara pribadi. Pertama, saya ingin "pukpuk" kepalanya karena usaha cemerlangnya menemukan seorang bule “antah berantah” untuk disulap menjadi Rowan Atkinson, lengkap dengan kedua alis tebal, tahi lalat di pipi kiri, setelan jas-kemeja-dasi-celana panjang yang persis sama serta boneka teddy bear yang selalu mengiringinya! Kedua, saya ingin “jitak” kepalanya karena upaya pembohongan publik tingkat tinggi yang bahkan tidak menghargai eksistensi Rowan Atkinson KW-3 itu, setidaknya dengan mencantumkan namanya pada credit title!

Si bule tersebut melakukan personifikasi Mr. Bean dengan amat mirip mulai dari gerak mata dan bibirnya yang khas hingga bahasa tubuhnya yang canggung. Namun sayang sekali, adegan slapstick yang dikerjakannya tidak didukung oleh skrip yang baik sehingga lalu-lalangnya mengisi layar tak cuma gagal membangkitkan tawa penonton tapi juga membuat penonton ingin mendeportasinya ke Inggris Raya. Scene kawinan pesta taman sampai dolanan Amazing Water World terasa dibuat semirip mungkin dengan tipikal sitkom Mr. Bean walau funny effect nya jelas berbeda seratus delapan puluh derajat!

Dewi Perssik kembali super sibuk menokohkan dua tokoh sekaligus, sebagai gadis desa sederhana bernama Marni sampai superstar glamor bernama Catwoman. Maaf sekali, keduanya failed, mbak! Kehamilan Marni tidak meyakinkan dan imej istri soleh tidak terlihat sedangkan kebintangan Catwoman dibangun berdasarkan apa? Penyanyi dengan aksi panggung hot dalam balutan kostum kulit menonjolkan belahan disana-sini tapi diiringi lagu Korea? Terus terang, alis mata saya terangkat sebelah kala menyaksikan adegan ini.

Bagian yang melibatkan Asrama Pocong beserta isinya juga membuat muak. Tematiknya yang fun dan colorful mengingatkan kita akan kawanan Ajun Perwira dan Rizky Mocil cs dalam Poconggg Juga Pocong (2011), tapi bukan berarti mendandani pocong dengan kain kafan “pelangi aneka warna” bisa dibilang sah! Perlombaan makan kerupuk, lari (atau loncat) sendok kelereng antar pocong semakin menegaskan bahwa penulis skripnya berpikiran layaknya siswa SD. Tambahan balap bajaj juga tidak menolong segi kreatifitasnya karena sudah pernah ditampilkan sebelumnya dalam Mas Suka Masukin Aja (2008) yang juga produksi K2K.
Ada yang baru dari KKD yaitu melodrama melankolis. Sesuatu yang diharapkan mampu menutup filmnya dengan high note sekaligus meminta penonton memberi maaf padanya. Sorry mister, you’re still guilty as charged! Curhat Catwoman mengenai masa lalunya yang terselamatkan saat seorang bocah lelaki ikhlas mendonorkan bola matanya karena membutuhkan uang untuk pengobatan ibunya tiba-tiba saja muncul. Twistnya sudah bisa diduga jika orang itu adalah Parmin yang kemudian berpelukan unyu dengan Catwoman di atas panggung. Alih-alih penonton bereaksi dengan menitikkan air mata, ternyata malah misah-misuh sambil meninggalkan bioskop. Saya cuma tersenyum, menggaruk-garuk kepala!

Mr. Bean Kesurupan Depe dapat dikatakan catatan terburuk sepanjang sejarah perfilman lokal. Segala sesuatu yang diawali dengan kebohongan tidak akan pernah menjadi kebenaran. Bukan hanya itu, pencurian scoring music yang melandasi beberapa adegan disini juga patut menjadi isu. Terlalu banyak pelanggaran yang dilakukan KKD kali ini mudah-mudahan saja tidak menjerumuskannya ke dalam jerat hukum yang berlaku suatu saat nanti. Tak ada yang lebih buruk dari elemen kreatifitas yang disalahartikan secara hakiki bahkan terjadi secara sengaja dan penuh kesadaran. Saran saya bagi anda yang penasaran akan konten film ini: Jangan nonton atau menyesal! Cukup pantengin posternya, manggut-manggut seraya berujar “Oh, ada ‘Bean’ toh..”

Durasi:
79 menit

Overall:
No-rated

Catatan:
Sebagian foto dalam artikel ini berasal dari tabloid Bintang Indonesia