Tuesday 26 June 2012

CINTA DI SAKU CELANA : Hiburan Filosofis Pilihan Hidup


Quotes:
Gifar: Ya tapi lu gak bisa nungguin momen terus. Ciptain dong, Mad! Kesempatan yang udah di depan mulut, tinggal lu emut, malah lu lepehin.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Starvision ini screeningnya diselenggarakan di Hollywood XXI pada tanggal 21 Juni 2012.

Cast:
Donny Alamsyah sebagai Ahmad
Joanna Alexandra sebagai Bening
Dion Wiyoko sebagai Gifar
Ramon Y Tungka sebagai Gubeng
Gading Marten sebagai Roy
Lukman Sardi sebagai Bagas
Enditha sebagai Briptu Nila

Director:
Merupakan film kedua bagi Fajar Nugros setelah Queen Bee (2009).

W For Words:
Pendekatan seseorang terhadap cinta bisa dilakukan dengan dua cara yaitu aktif dan pasif. Tentunya hasilnya akan berbeda pula. Itulah perbedaan karakter Ahmad dan Gifar yang saling bersahabat. Sekelumit kisah cerita pendek ‘Cinta di Saku Belakang Celana’ ini pertama kali muncul di note Facebook sebelum Gramedia menerbitkan versi novelnya karya Fajar Nugros dengan judul 'I Didn't Lose My Heart, I Sole it On eBay’. Starvision yang semula ingin rilis terbatas film yang didasari skrip garapan Ben Sihombing tersebut akhirnya setuju untuk rilis nasional demi menjangkau audiens yang lebih luas lagi.

Berangkat dari Panti Asuhan yang membesarkannya membuat Ahmad tumbuh dewasa meski tak pernah mengenal cinta. Rekannya di kantor pos yaitu Gifar mengajarkan Ahmad untuk berani mengejar cinta gadis manis bernama Bening yang dikenalnya melalui kiriman kartu pos tunangannya. Akhirnya Ahmad mau menulis surat cinta dan memberikannya pada Bening. Malang sebelum kesampaian, dompet Ahmad dicopet oleh Gubeng yang melarikan surat tersebut. Akankah Ahmad berserah pada realitas yang terjadi atau justru semakin ngotot mengejar impiannya yang beranjak menjauh itu?
 
Paruh pertama film dititikberatkan pada interaksi tiga tokohnya saja yaitu Ahmad, Gifar dan Bening. Donny Alamsyah dan Dion Wiyoko mendapatkan kesempatan sebesar-besarnya untuk mengeksplorasi persahabatan dua karakter yang berbeda dalam memandang cinta. Ahmad yang cerdas tapi naïf dalam bercinta berbanding terbalik dengan Gifar yang mahir bercinta tapi bodoh. Perkenalan terhadap tokoh Gubeng membuat paruh kedua berjalan dalam tempo yang lebih cepat dengan kemunculan tokoh-tokoh baru yang semakin mempertajam konflik mulai dari Roy, Bagas hingga Briptu Rahmat dan Briptu Nila. Mudah-mudahan penonton tidak bingung ataupun merasa terganggu dengan perubahan drastis ini.

Departemen musik dalam film ini terbukti berhasil membangun mood yang diinginkan. Lagu lawas Slank yakni Foto Dalam Dompetmu berkali-kali berkumandang menciptakan kesenduan cinta yang tak kunjung diraih. Sedangkan dua track dari pendatang baru Abbay Messi yaitu Cinta Di Saku Celana dan Hey Love mampu membangkitkan semangat optimisme dalam diri Ahmad. Kerjasama penata suara Khikmawan Santosa dan penata musik Tya Subiakto Satrio terjalin dengan baik sehingga menjadi nilai tambah tersendiri dalam dukungannya terhadap film secara keseluruhan.

Sutradara Nugros dengan terampil mengemas urban pop romantic comedy ini di luar pakem-pakem yang ada. Elemen kartu pos, commuter, binatu sampai Russian Roulette bukan dimaksudkan berjalan tanpa arti, ada makna tersembunyi di balik itu semua. Setting lokasi dapat dimaksimalkan sedemikian rupa untuk bercerita, lihat stasiun maupun gerbong KRL sebagai titik interaksi Ahmad dan Bening atau pasar Senen yang hiruk pikuk ketika Ahmad dan Gubeng harus berjibaku sebelum bernegosiasi. Sang editor Cesa David Luckmansyah juga menjalankan tugasnya dengan rapi untuk menjaga esensi film.

Cinta Di Saku Celana menyajikan drama dan komedi secara seimbang tanpa harus berlebihan. Deretan wajah yang sudah tidak asing antara lain Lukman Sardi, Enditha, Luna Maya, Masayu Anastasia, Lolita Putri, Imey Liem, Yati Surachman, Agus Kuncoro juga turut andil mengisi posisi ‘special appearance’. Catatan khusus bagi Pricillia Tanamal yang kocak sebagai Ibu Kos atau Vita Ramona yang membuka film dengan karikatural. Film ini murni bertutur tentang pilihan-pilihan krusial terutama profesi dan pasangan hidup yang kerapkali menentukan kelangsungan langkah anda selanjutnya. Sebuah presentasi filosofis yang samasekali tidak kehilangan tujuannya dalam menghibur penonton.

Durasi:
80 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter: