Saturday 21 April 2012

21 JUMP STREET : Stupid Yet Entertaining Cover Up


Tagline:
They're too old for this shift.

Nice-to-know:
Channing Tatum sempat melepaskan tawaran bermain disini sebanyak dua kali sebelum akhirnya diyakinkan oleh Jonah Hill yang juga bertindak sebagai eksekutif produser untuk mengambil peran Jenko.

Cast:
Jonah Hill sebagai Schmidt
Channing Tatum sebagai Jenko
Brie Larson sebagai Molly Tracey
Dave Franco sebagai Eric Molson
Rob Riggle sebagai Mr. Walters
DeRay Davis sebagai Domingo
Ice Cube sebagai Captain Dickson

Director:
Merupakan kolaborasi kedua Phil Lord dan Chris Miller setelah Cloudy with a Chance of Meatballs (2009).

W for Words:
Siapa diantara anda yang pernah menjadi penikmat serial televisi 21 Jump Street di penghujung era 1980an? Salah satunya adalah saya yang masih balita tapi sesekali menyimak bersama kakak di rumah. Cukup ya nostalgianya. Jika waktu itu Patrick Hasburgh dan Stephen J. Cannell menggagas ide ceritaya maka kali ini Michael Bacall bersama dengan Jonah Hill menggarap skrip layar lebarnya dengan karakter-karakter yang samasekali berbeda nama dan kepribadian.
Dua polisi patroli sekali lagi mendapat kesempatan mengulang masa SMU mereka. Schmidt yang kutu buku dan Jenko yang populer mendapat tugas untuk meringkus pengedar sekaligus penyalur narkoba yang dapat menyebabkan kematian setelah serangkaian fase ‘teler’. Sayangnya kondisi pergaulan remaja sekarang tidaklah sama dengan bertahun-tahun lalu. Mereka pun harus berpacu dengan waktu melakukan adaptasi sekaligus menunaikan misinya di samping ujian terhadap persahabatan itu sendiri.

Terus terang saya tak pernah terkesan dengan Jonah Hill sebelumnya. Namun kontribusinya dalam reboot ini teramat besar. Schmidt di tangannya terasa hidup mulai dari sekelumit potret masa kecilnya yang tergambar lewat interaksinya dengan kedua orangtuanya hingga tumbuh berkembang menjadi siswa cerdas tetapi sulit bergaul apalagi bercinta. Chemistry nya dengan Brie Larson juga tercipta manis dimana sederetan dialog “unyu” di antara mereka tetap menjadi highlight tersendiri.
Channing Tatum yang sudah identik dengan idiom ‘tampan bodoh’ justru terlihat nyaman dengan predikat tersebut lewat karakter Jenko. Keunggulan telak di awal dari sahabatnya yang kemudian berbalik 180 derajat membuat persaingan dua tokoh ini semakin memanas. Upaya saling unjuk gigi menjadi babak-babak yang menarik untuk disimak walau terjadi di atas kebodohan dan kesalahpahaman yang semu. Ya, bromance memang tidak selamanya berjalan mulus, bukan?

Berbagai twist konyol berhasil diselipkan seperti pertukaran identitas Schmidt dan Jenko di SMU atau kejar-kejaran mobil yang (seharusnya) berpotensi memicu ledakan besar. Sutradara Lord dan Miller yang juga bersahabat seakan mengerti benar konsep buddies-bromance sehingga tarik ulur di antara kedua tokoh utama terasa wajar. Coba tebak di bagian mana kehadiran cameo dua tokoh sentral serial televisi lawasnya yaitu Johnny Depp dan Peter DeLuise. Niscaya anda akan ternganga kala adegan tersebut muncul.
21 Jump Street tak dipungkiri adalah tontonan bodoh yang justru sangat menyenangkan untuk dinikmati. Action dan comedy nya berjalan konstan di atas konflik kepentingan “cinta, sahabat atau dedikasi” yang terkadang menjadi obyektifitas yang teramat sulit untuk dipilih. Penyamaran “tak sempurna” membuat kekuatan film ini terasa “sempurna” dalam mengembangkan setiap formula lazim dalam film sejenis tanpa harus terbilang basi dan klise. Just enjoy the show as much as your popcorn in your hand does!

Durasi:
109 menit

U.S. Box Office:
$109,413,763 till April 2012

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent