Sunday 9 January 2011

LET ME IN : Kompleksitas Berhubungan Dengan Gadis Vampir Cilik

Quotes:
Owen: Are you a vampire?
Abby: I need blood to live.
Owen: But how old are you, really?
Abby: Twelve. But... I've been twelve for a very long time.

Storyline:
Seringkali Owen yang berbadan kecil diganggu di sekolahnya. Ia tak bisa melawan terlebih menghadapi tekanan juga di rumah dari orangtuanya yang telah bercerai. Semua berubah saat Abby yang juga berusia 12 tahun sepertinya datang ke kota dan menjadi tetangganya. Abby banyak mengajarkan Owen untuk melawan sedangkan Owen juga membuka mata Abby akan ketulusan sebuah persahabatan. Tidak ada yang tahu bahwa sesungguhnya semenjak kedatangan Abby, banyak korban penduduk lokal yang berjatuhan dengan luka gigitan di lehernya. Siapakah Abby sebenarnya? Akankah Owen mampu menerima sahabatnya itu apa adanya?

Nice-to-know:
Kata "vampire" hanya diucapkan sekali selama durasi film.

Cast:
Pertama kali angkat nama lewat Romulus, My Father (2007), Kodi Smit-McPhee yang asli Australia ini berperan sebagai Owen, remaja putra yang sering diganggu anak-anak di sekolahnya.
Remaja berusia 13 tahun ini sebelumnya mencuri perhatian dalam Kick Ass (2010) sebagai The Hit Girl. Kali ini Chloe Moretz bermain sebagai Abby, vampir kekal yang tetap dalam tubuh anak berusia 12 tahun.
Richard Jenkins sebagai Ayah Abby
Cara Buono sebagai Ibu Owen
Elias Koteas sebagai The Policeman

Director:
Pria berusia 44 tahun asal New York bernama Matt Reeves ini sebelumnya sukses dengan Cloverfield (2008).

Comment:
Saya menyukai apa yang sudah ditampilkan Let The Right One In meski tidak terlalu memfavoritkannya juga. Lantas bagaimana dengan remake versi Hollywood ini?
Awalnya saya mengharapkan akan ada adaptasi yang sedikit berbeda. Namun secara keseluruhan ternyata 90% sama. Saya sedikit kecewa. Namun sepertinya Matt Reeves yang merangkap sebagai sutradara dan penulis skrip tidak ingin berjudi untuk mengubah apa yang sudah baku dari John Ajvide Lindqvist.
Yang membedakan hanyalah tone warna film. Jika versi aslinya dominan dengan warna putih pucat yang menyiratkan kesepian total maka versi remake ini merupakan kombinasi putih dan merah yang berkesan dingin sekaligus hangat. Hal ini tergantung mood tokoh Abby yang menerjemahkan sisi manusia sekaligus vampir di dalam dirinya. Hal dasar ini sudah terlihat dari posternya bukan? Saya menganggap ini suatu konsep yang menarik karena lebih memanusiakan film ini sendiri.
Talenta Moretz memang harus diakui. Karakter Abby dimainkannya nyaris tanpa ekspresi tetapi tetap mampu menerjemahkan kompleksitas di dalamnya. Diimbangi pula oleh Smith-McPhee yang membuat karakter Owen terasa lemah tetapi tulus. Kedua anak ini mampu berbagi chemistry secara wajar sehingga membuat penonton dapat menyelami dan memahami hubungan keduanya yang bahkan dapat diartikan romantisme pra-remaja. Saya nilai akting mereka sedikit di atas pendahulunya yang sebetulnya juga berperan sangat baik.
Let Me In akan mengajak anda masuk ke dalam dunia Abby dan Owen yang sunyi dan dingin. Perlahan pikiran dan hati anda akan terbawa mengikuti perkembangan hubungan mereka yang mulai menghangat dan bermakna satu sama lain. Bukan film yang akan membombardir anda dengan rasa takut dan exciting saat menontonnya tetapi membangun konstruksi cerita perlahan-lahan dengan kedalaman dan sisi emosional yang unik. Bisa jadi membosankan bagi anda yang tidak terbiasa dengan film off-mainstream seperti ini.

Durasi:
115 menit

U.S. Box Office:
$12,134,420 till Dec 2010.

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent