Tagline:
In America, We Give Our Lives To Our Jobs. It's Time To Take Them Back
Storyline:
Kehidupan para eksekutif mapan Amerika hancur dalam seketika saat GTX mengumumkan pengecilan karyawan. Diantaranya adalah Bobby Walker yang memiliki tempat tinggal megah, mobil mewah dan segala perlengkapan mahal. Juga ada Phil Woodward yang harus bersaing dengan pria-pria yang berusia setengahnya untuk mendapatkan pekerjaan baru. Mantan eksekutif Gene McClary juga harus berpedih hati menyaksikan rekan-rekannya berjuang menghidupi keluarga dan meninggalkan kehidupan sempurna mereka satu persatu. Resesi ekonomi bisa saja melanda negara manapun juga dan pemulihannya membutuhkan waktu yang tidak singkat..
Nice-to-know:
Keseluruhan syuting dilakukan di Massachusetts termasuk gedung perkantoran One Communications di dekat Route 128.
Cast:
Pertama kali bermain film di usia 9 tahun lewat The Dark End of the Street (1981), Ben Affleck bermain sebagai Bobby Walker yang harus merelakan aset-asetnya hilang satu persatu demi bertahan hidup setelah kehilangan pekerjaan
Tommy Lee Jones sebagai Gene McClary
Chris Cooper sebagai Phil Woodward
Maria Bello sebagai Sally Wilcox
Tom Kemp sebagai Conal
Nancy Villone sebagai Diane
Rosemarie DeWitt sebagai Maggie Walker
Kevin Costner sebagai Jack Dolan
Director:
Merupakan debut pertama John Wells sebagai sutradara layar lebar setelah sebelumnya menangani serial televisi sukses sepanjang masa, E.R. (1998-2009).
Comment:
Bagi para penonton di luar Amerika Serikat rasanya sulit untuk bisa terkoneksi sepenuhnya dengan keadaan resesi ekonomi di tahun 2010 yang menjadi tema film ini. Namun bayangkan saja satu hal, kemalangan bisa terjadi pada siapa saja, dalam hal ini kehilangan pekerjaan baik karena pemecatan atau pengecilan perusahaan yang umum terjadi dimanapun anda berada.
Lee Jones sebagai manajemen eksekutif Gene mungkin memberikan sumbangsih terbesar bagi GTX dengan ide-idenya. Cooper sebagai Phil juga selalu mendukung Gene dalam pengambilan keputusan penting. Sedangkan Affleck merupakan sales berpenghasilan tinggi dari komisi yang diterimanya. Jobless bagi mereka berdampak besar dalam hidup masing-masing terlebih tanggungjawab terhadap keluarga maupun kerabat dekatnya. Disini ketiganya bermain dengan maksimal meski tidak banyak interaksi yang melibatkan secara bersamaan.
Sedangkan Bello, DeWitt, Villone juga tidak kalah kontribusinya sebagai pendukung tiga pria yang tersebut di atas. Jangan lupakan kehadiran Costner sebagai Jack, si tukang kayu handal yang selalu cekatan dan semangat dalam bekerja dengan filosofi-filosofinya. Sayang sekali peranan mereka tidak sampai pada tingkat penghargaan internasional karena lemahnya proses pemasaran film ataupun rendahnya minat penonton.
Sutradara Wells tampaknya masih mengadopsi gaya serial televisi dalam film feature pertamanya ini. Terbukti perpindahan scene dari hidup Bobby-Gene-Phil terasa seperti pergantian episode. Tempo lambat yang dipakainya cenderung membosankan karena terlampau smooth dan sedikitnya letupan emosi yang muncul untuk tetap membawa penonton bersinergi dengan jalan cerita yang dituturkan.
The Company Men sebagai sebuah drama merupakan babak “gelap” yang menuntut orang untuk bertahan hidup dari kekalahan yang dialaminya. Terkadang hal ini diperlukan sebagai sebuah refleksi diri demi mencapai taraf kehidupan yang lebih baik lagi di masa mendatang. Isu kapitalisme perusahaan yang seringkali menguntungkan pihak yang sudah di atas angin dan merugikan pihak yang sudah kalah pun disajikan secara nyata. Coba saksikan film ini dan bayangkan diri anda jika berada di posisi mereka!
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$1,547,510 till Jan 2011
Overall:
7 out of 10
Movie-meter: