Saturday, 30 April 2011

LULLA MAN : Balada Tiga Playboy Takut Istri

Storyline:
Tan, Joon dan Tu sudah bersahabat sejak lama. Hal yang mempersatukan mereka adalah kebiasaan berselingkuh walaupun telah terikat dengan Bow, Rohm dan Noyna. Berbohong dan bersilat lidah kerapkali menyelamatkan mereka dari amukan istri masing-masing. Hingga pada suatu ketika, Tan yang ditugaskan bosnya untuk mencari model mulai tertarik pada wanita cantik bernama Suzie yang ditemuinya di sebuah pusat perbelanjaan. Padahal Suzie sendiri telah bersuamikan gangster yang berbahaya. Akankah ketiganya bisa menyadari kekhilafannya pada akhirnya?

Nice-to-know:
Diedarkan di Indonesia oleh Parkit Film dan baru dirilis di Thailand sendiri pada tanggal 9 Desember 2010 yang lalu.

Cast:
Terakhir sempat membintangi My Best Bodyguard, Chakrit Yamnam bermain sebagai Tan
Ussanee Wattana sebagai Suzie
Passorn Bunyakiet sebagai Rohm
Jeab Chern-Yim
Petchtai Wongkamlao (Mum Jokmok)

Director:
Tunya Potiwijit.

Comment:
Banyak referensi yang menyebutkan bahwa premis film ini merupakan gabungan dua komedi situasi sukses Indonesia yaitu Suami-Suami Takut Istri dan Warkop DKI. Tidak salah memang jika anda juga berpendapat begitu karena nyaris semua elemen yang pernah ditampilkan disana terbukti masih ampuh untuk memancing tawa. Apalagi disajikan dengan fresh di tengah-tengah kelesuan industri bioskop beberapa bulan terakhir ini.

Sutradara Tunya sepertinya memang tidak memiliki storyline yang baku dalam mengarahkan film ini, terkesan free flowing saja. Beruntung situasi yang dihadirkan memang sangat dekat dengan tingkah laku keseharian kaum pria secara umum dan para suami secara khususnya. Jika anda berjenis kelamin laki-laki maka akuilah kebenarannya sedangkan jika anda perempuan bisa jadi merasakan hal yang sama dari pasangan anda masing-masing.









Saya pernah menyaksikan kiprah Chakrit sebelumnya dalam My Ex (horor) dan remake Bangkok Dangerous (action). Menarik mengetahui bahwa aktor yang satu ini ternyata bisa bermain komedi dengan mengandalkan wajah tampan (yang dibuat lugu) dan tutur kata manisnya (yang terdengar gombal). Bersama tokoh Joon dan juga Tu, Chakrit sebagai Tan sukses menciptakan chemistry persahabatan yang kuat dan sama bejadnya.

Secara khusus saya ingin mengomentari penampilan “komedik” para aktris disini yang sangat bervariasi. Tidak ada yang meragukan kecantikan Ussanee sebagai Suzie yang seksi anggun menggoda, mengingatkan kita pada sosok Angelina Jolie. Sedangkan karakter para istri digambarkan beragam, Bow yang sabar dan kalem, Rohm yang galak dan spontan hingga Noyna yang cerewet dan lincah. Kasihan rasanya melihat mereka diperlakukan sedemikian rupa tapi pada akhirnya selalu memberi maaf. Bukankah kaum wanita pada dasarnya memang arif dan bijaksana? Untuk yang satu ini, mari kita berdiskusi privat untuk membahasnya.








Meski arah ceritanya sudah dapat ditebak sedari awal, Lulla Man sangatlah direkomendasikan bagi anda yang mencari hiburan belaka tanpa harus berpikir dengan logika sekalipun. Ambillah jeda dalam tertawa agar mulut anda tidak kaku dan gigi anda tidak kering dibuatnya karena konsep slapstik nan komikal yang tiada henti-hentinya sepanjang 95 menit. Sekalipun endingnya agak dipaksakan, rasanya penonton (pria) tetap dapat meninggalkan bioskop dengan senyum mengembang sambil berpikir untuk pulang kembali pada istri masing-masing.

Durasi:
95 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter: