Sunday, 18 September 2011

THE HANGOVER PART 2 : Pernikahan Stuart Bertualang Merambah Bangkok

Quotes:
Stu Price: Oh my God! We kidnapped a monk!
Alan: We live an alternative lifestyle.


Storyline:
Dokter gigi Stu akan menikahi Lauren di Thailand. Berseri-seri menantikan hari yang ditunggu-tunggu, Stu berkumpul dengan Doug dan Phil dan mengingatkan mereka agar tidak ada pesta bujangan kali ini termasuk tidak mengundang si biang rusuh Alan. Meski pada akhirnya keempat sahabat tersebut bisa bersama-sama kembali di Bangkok, Stu tidak merasakan sambutan yang hangat dari ayah mertuanya. Malam menjelang pernikahan, mereka sepakat minum bir di sekeliling api unggun bersama Teddy yang juga adik kandung Lauren yang sangat berprestasi. Beberapa jam kemudian, Stu, Phil dan Alan terbangun di sebuah motel asing nan kotor, bersama Mr. Chow! Apa yang terjadi semalaman dan kemana Teddy menghilang adalah dua hal penting yang harus mereka pecahkan atau pernikahan Stu-Lauren terancam tidak akan pernah terjadi.

Nice-to-know:
Cameo tukang tato sedianya diisi oleh Mel Gibson sebelum digantikan Liam Neeson. Sayangnya sutradara Todd Phillips menginginkan syuting ulang yang kemudian tidak dipenuhi oleh Neeson. Akhirnya Nick Cassavetes yang mengisi peran tersebut.

Cast:
Bradley Cooper sebagai Phil
Memiliki acara televisinya sendiri Childrens Hospital (2008-2010), Ed Helms berperan sebagai Stu
Sempat mengisi peran dalam serial televisi Bored to Death (2009-2011), Zach Galifianakis bermain sebagai Alan
Justin Bartha sebagai Doug
Pria bergelar dokter bernama Ken Jeong ini muncul pertama kali dalam serial televisi The Big Easy (1997). Kali ini ia menjiwai tokoh Mr. Chow dengan gila-gilaan.
Paul Giamatti sebagai Kingsley
Jamie Chung sebagai Lauren
Mason Lee sebagai Teddy

Director:
Todd Phillips juga pernah menggunakan format tiga pria dewasa serupa dalam Old School (2003) dengan trio Luke Wilson, Vince Vaughn dan Will Ferrell.

Comment:
The Hangover adalah sebuah komedi khas Amrik berbujet “hanya” 35 juta dollar yang sukses mencetak angka box-office 277 juta dollar untuk peredaran di Amerika saja pada tahun 2009 yang lalu, belum dikompilasi dengan hasil rilis internasionalnya. Tidak mengherankan jika duo produser Daniel Goldberg dan Todd Phillips sepakat melanjutkan petualangan gila-gilaan itu dalam rentang waktu 2 tahun dengan memindahkan settingnya ke Bangkok, Thailand.
Tiga penulis skrip Craig Mazin, Scot Armstrong dan Phillips sendiri tidak banyak mengubah apa yang sudah disuguhkan 2 tahun lalu. Ketiganya juga berkolaborasi dengan duet Jon Lucas dan Scott Moore yang ditugaskan memperkaya karakter-karakter yang terlibat dalam sekuel ini. Bangkok juga terbukti menjadi panggung yang lebih gelap dan menyimpan petualangan-petualangan yang bisa dikatakan tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang di luar Asia pada umumnya.

Trio Phil, Stu dan Alan lagi-lagi harus menghadapi seseorang yang menghilang, dalam kasus ini adalah Teddy (dihidupkan oleh putra sutradara kenamaan Hongkong, Ang Lee) yang bertindak sebagai calon adik ipar Stu yang tengah berupaya mengambil simpati ayah mertuanya yang asli Thailand itu. Satu hal yang menarik, Galifianakis mendapat porsi yang sedikit lebih dominan kali ini. Ia tidak hanya lebih bodoh tetapi juga lebih kejam dan kasar daripada prekuelnya sehingga tak jarang menempatkan kawan-kawannya dalam situasi yang tidak menguntungkan samasekali.
Cooper seperti biasa ditaruh di baris depan dengan penampilan flamboyannya. Sedangkan Helms yang menjadi sentralisasi cerita dapat dibilang mempertaruhkan seluruh hidupnya dalam mempertahankan cinta, persahabatan sekaligus integritas dirinya sendiri. Apakah kehilangan gigi sebanding dengan mentato wajah dan “perkosaan” yang dialaminya? Anda boleh menjawabnya suka-suka. Yang pasti ada satu nama lagi yang kembali ditempatkan sebagai spotlight yaitu Ken Jeong. Saya tidak akan membahas kiprah aktor satu ini agar tidak mengurangi unsur kejutannya!

Sutradara Phillips memang spesialis komedi dewasa. Namun sayangnya ia justru terlalu malas untuk melakukan pendekatan baru sehingga memilih untuk menggunakan formula lawas yang terlalu mirip dengan prekuelnya. Sebut saja berbagai adegan slapstick atau jokes yang terlontar dari interaksi trio mabuk-lupa tersebut. Padahal saya percaya, Todd masih mungkin mengeksplorasi beberapa trik dan kejutan segar daripada sekadar mengganti macan dengan monyet merokok misalnya?
Meskipun masih menawarkan puluhan tawa lepas (bagi yang bisa mencerna humor khas Phillips atau Galifianakis), The Hangover Part II dapat diidentifikasi sebagai remake dari The Hangover karena begitu banyaknya repetisi dan kesamaan strukturisasi yang terjadi. Tidak terlalu memuaskan bagi anda yang sudah menyaksikan prekuelnya hingga pada akhirnya membicarakan lelucon jorok khas pria selepas meninggalkan gedung bioskop termasuk penis, testikel yang cukup gambling dipertontonkan itu. Mudah-mudahan saya tidak perlu meng“copy paste” review ini pada ulasan Part III yang akan datang tepat 3 tahun ke depan.

Durasi:
100 menit

U
.S. Box Office:
$167,847,116 till mid Sep 2011

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!