Thursday, 8 September 2011

MUDIK LEBARAN : Ritual Tahunan Simpan Berjuta Masalah

Quotes:
Kau mau jadi apa? Calo syariah?


Storyline:
Sudah 3 tahun di ibukota, Gunadi masih saja menganggur. Bukan karena tidak mampu tapi kesempatan tidak pernah mampir padanya apalagi dengan sikap lugu yang dimilikinya. Padahal menjelang Lebaran di desa, Gunadi sudah ditunggu keluarganya untuk pulang sekaligus menikahi Lestari, gadis berjilbab yang disukainya itu. Lewat sahabat satu kosnya Martono, Gunadi akhirnya menjadi supir antar jemput Bapak Iskandar, seorang pejabat yang sangat dipandang warga Wonosalam. Malangnya pada suatu malam, Gunadi malah bertemu gadis mabuk Wulan yang segera ditolongnya tapi malah memberinya masalah di kemudian hari. Bagaimana pula dengan pemilik kos, Kuncoro yang selalu bersinggungan dengan istrinya Yustina yang mendambakan mudik ke Bukit Tinggi?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Multivision Plus dan diproduseri oleh Raam Punjabi.

Cast:
Irwansyah sebagai Gunadi
Wiwid Gunawan sebagai Wulan
Ray Sahetapy sebagai Kuncoro
Melly Zamri sebagai Yustina
Irvan Penyok sebagai Martono
Leroy Osmani sebagai Iskandar
Sonya sebagai Lestari

Director:
Film kedua Muchyar Syamas setelah Setannya Kok Beneran? (2008)

Comment:
Setelah dua pekan lalu tak kurang dari 5 judul film nasional saling bantai untuk merebut jumlah penonton terbanyak memanfaatkan momen libur Idul Fitri, kini MVP Pictures melenggang sendirian dengan film di bawah radar ini yang nyaris tanpa pemberitaan ataupun promosi resmi yang digelar bersamaan dengan screening/gala premiere sebagaimana biasanya. Entah tidak cukup percaya diri atau justru berusaha memancing animo penonton? Saya tidak dapat menjawabnya.
Sebetulnya ada 2 opsi untuk menangani film dengan banyak tokoh semacam ini. Satu, ensemble drama dimana setiap karakternya mendapat porsi tersendiri dengan sekat waktu, tidak menjadi masalah jika pada akhirnya disimpulkan secara bersamaan. Dua, drama regular dimana sentralisasi diberikan pada 1-2 karakter utama untuk kemudian diselipkan subplot mengenai karakter-karakter pendukung untuk memperkuat bangunan utama. Sayangnya sutradara Muchyar malah mencampur-adukkan kedua opsi tersebut sekaligus sehingga penonton semakin bingung untuk mengikutinya.
Memang secara keseluruhan Irwansyah dan Wiwid tampil paling dominan tapi atas dasar apapun juga keduanya gagal menarik simpati. Saya merasa tokoh Gunadi terlalu polos alias bodoh dalam menyikapi hidupnya sendiri. 3 tahun berjibaku di kota metropolitan macam Jakarta seharusnya mampu mengubah perspektifnya. Manusia terlahir dengan insting bertahan hidup, bukan? Atau tokoh Wulan yang tindak-tanduknya terkesan mengganggu. Tidak ada penjelasan yang dapat memperkuat alasannya untuk tertarik pada pria desa hingga memperlakukannya semena-mena.
Penulis skrip Away Kilmer juga tidak mampu memberi kedalaman karakter pada tokoh-tokoh lainnya. Alhasil Ray Sahetapi, Melly Zamri, Irvan Penyok, Leroy Osmani dan lain-lain terasa keluar masuk layar begitu saja. Seberapa keras mereka memberikan aksen ataupun penjiwaan rasanya sia-sia belaka jika tidak berhasil menjalin koneksi dengan penonton yang hanya bisa sesekali tersenyum terpaksa menyaksikan polah tingkah masing-masing.
Data-data statistik mengenai para pemudik dan segala aktifitas mobilisasinya yang disematkan sebagai penutup cerita juga terkesan hanya informasi belaka, nice to know but not necessary. Tidak ada korelasi yang berarti dengan apa yang sudah tersaji selama 80 menit sebelumnya. Isu-isu yang coba diselipkan disana-sini seperti korupsi, kawin kontrak, uang halal dsb pada akhirnya lalu lalang begitu saja, tanpa penyelesaian yang masuk akal.
Menyaksikan Mudik Lebaran selayaknya menjejali pikiran penonton, yang sebetulnya cuma menginginkan hiburan, dengan fakta-fakta dan opini-opini yang lemah dan tidak akurat. Apalagi diperparah dengan interupsi tiap adegan seperti sinetron per babak berkualitas rendah. Masih berpikir untuk halal-bihalal di gedung bioskop paska Lebaran dengan sajian demikian? Tampaknya jauh lebih bijaksana jika anda melakukannya di kehidupan nyata dimana karakter-karakter serupa dalam film ini dapat ditemui di sekeliling anda.

Durasi:
80 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:

Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa