Monday, 5 September 2011

DARK COUNTRY : Perjalanan Mimpi Buruk Pasutri Seumur Jagung

Tagline:
One Wrong Turn... Into the Dark.


Storyline:
Richard terbangun di hotel murahan Las Vegas mendapati dirinya telah menikah dengan Gina yang baru dikenalnya. Setelah berkemas, mereka melanjutkan perjalanan ke Sedona melintasi gurun pasir. Tengah malam, mobil mereka nyaris menabrak sesosok pria asing dengan wajah mengenaskan berlumuran darah. Keduanya sepakat mengangkut pria tersebut di jok belakang. Kejadian demi kejadian tak diduga pun terjadi hingga Richard dan Gina mulai mempertanyakan identitas masing-masing.

Nice-to-know:
Syuting berlangsung selama 25 hari.

Cast:
Sebelum ini tampil dalam Killshot (2008), Thomas Jane berperan sebagai Richard
Mulai angkat nama setelah muncul dalam A Walk To Remember (2002), Lauren German bermain sebagai Gina
Ron Perlman sebagai Deputy Thompson

Director:
Merupakan film kedua yang disutradarai Thomas Jane setelah Jonni Nitro (2000).

Comment:
Ini adalah salah satu dari sedikit film yang menganut prinsip: “The least u know, the more u will enjoy it.” Dengan demikian lupakanlah semua referensi ataupun review yang mengulas film ini jika memang anda berniat menontonnya. Namun tetap tidak ada salahnya jika mengintip skor akhir yang diberikan, setidaknya anda bisa mengukur tingkat ekspektasi yang wajib dipasang.
Penulis skrip Tab Murphy nampaknya masih bermain-main dengan konsep Twilight Zone, serial televisi populer di awal tahun 90an. Perjalanan waktu maju mundur yang dialami tokoh utamanya seringkali berujung pada satu kesimpulan tak terduga. Anda cukup mencermati segala petunjuk yang diberikan dari awal lalu mulailah bermain tebak-tebakan dengan nalar yang anda miliki sebelum endingnya berakhir. Untuk yang satu ini rasanya tidak terlalu sulit. Wanna bet?
Nyaris tidak ada improvisasi dari akting seorang Thomas Jane disini. Peran pria biasa yang mencoba menjadi pahlawan, sudah terlalu stereotype. Ketakutan dan ketangguhannya tidak cukup kuat dalam mewakili karakter Richard yang sama bingungnya dengan penonton. Mungkin ia terlalu sibuk beraksi di depan dan belakang kamera secara bergantian disini? Jelas bukan suatu alasan yang bagus juga karena terbukti banyak aktor-aktris lain yang lebih gape melakukannya.
Dengan gaya penyutradaraan demikian, tidak heran jika duo produser Patrick Aiello dan Ashok Amritraj pada akhirnya memutuskan film ini tidak rilis di bioskop melainkan langsung ke pasaran DVD. Jane juga tidak seharusnya kecewa, setidaknya ia telah mencoba dan jelas bisa mengambil langkah perbaikan ke depannya daripada sekadar menyuguhkan film bertempo tidak konsisten dengan musik latar yang lebih pantas digunakan dalam film dewasa pengumbar syahwat.
Dark Country yang disyut dalam format 3D ini pun pada akhirnya sia-sia belaka telah menghabiskan sekian bujet, hanya untuk menghasilkan gimmick 3D berupa tangan yang menyembul keluar layar ataupun lampu motel remang-remang yang dikerubuti laron. Sama halnya dengan Blitzmegaplex yang nekad merilisnya di Indonesia dalam format 3D, penonton lantas bersumpah serapah meninggalkan gedung bioskop setelah menyesali sejumlah uang yang tidak sedikit dalam membayar HTM nya. Such a waste!

Durasi:
85 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!