Quotes:
Galang: Gue janji. Gue pasti balik buat loe!
Storyline:
Empat pemuda dengan kehidupan keras masing-masing Reno, Galang, Choky dan Daud berawal dari panti asuhan yang sama milik Ibu Lastri. Bertahun-tahun kemudian, mereka berkesempatan untuk berkumpul kembali, memulai lembaran hidup yang baru. Reno yang baru keluar penjara, Galang yang jatuh hati pada pelacur bernama Astrid, Choky yang terlibat hutang dan Daud yang baru memulai usaha bengkelnya harus kembali menghadapi musuh-musuh mereka dimana nyawa dan persahabatan menjadi taruhan utamanya.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Jelita Film dimana gala premierenya dilangsungkan di fX Platinum XXI pada tanggal 13 September 2011.
Cast:
Guntur Triyoga sebagai Galang
Volland Humonggio sebagai Reno
Khrisna Patra sebagai Coky
Daud Radex sebagai Daud
Cinta Dewi sebagai Astrid
Raymond Knuliq
Director:
Merupakan film ke-7 di tahun 2011 bagi pria kelahiran 20 Februari 1968 bernama Nayato yang hobi menggunakan berbagai identitas ini.
Comment:
Film laga merupakan salah satu tambang emas perfilman Indonesia periode 80-90an yang sebut saja menonjolkan nama George Rudy, Barry Prima dll. Namun entah kenapa pamor genre yang satu ini merosot tajam memasuki tahun 2000an. Bukan tidak ada samasekali tetapi yang beredar bisa dihitung dengan jari, apalagi yang mampu mempertanggungjawabkan kualitasnya? Bagaimana dengan garapan sutradara terproduktif minus Indonesia kali ini yang nekad bermain di luar zona nyamannya?
Nayato Fio Nuala, sebuah nama yang tidak asing bagi pengikut film Indonesia. Seseorang yang misterius dan sangat sulit ditemui wartawan media manapun sejak kasus kontroversial FFI 2007 ini di luar dugaan muncul saat gala premiere film terbarunya ini. Makna dari kepercayaan diri tinggi akan kualitas akhirnya yang diharapkan bisa berbicara banyak? Bisa jadi! Namun yang jelas butuh lebih dari sekadar sinematografi temaram dan koreografi laga yang cepat dari berbagai angle dinamis. (baca: bukan pujian)
Saya sedikit heran dengan skrip yang dikerjakan oleh Erry Sofid dan ian Jampanay ini. Opening film seakan memfokuskan diri pada karakter Reno yang keluar dari penjara dan berusaha hidup normal di luar faktor rival-rival yang masih mengintainya. Namun pertengahan film seakan bagian tersebut hilang begitu saja dan pusat perhatian berganti kepada Galang dan Coky yang terlibat hutang atas dasar ketidakmanusiaan yang curang dan biadab. Bagaimana tidak? Uang kotor, dipinjam secara paksa, diberikan sebagai amal pula? WTF? Robin Hood yang menganut prinsip serupa pun rasanya akan bunuh diri dengan busur panahnya sendiri!
Volland adalah seorang aktor laga, setidaknya sudah dibuktikan lewat film-film sebelumnya. Tidak heran jika seharusnya dipercaya memegang porsi besar untuk setidaknya menjadi ujung tombak film. Nyatanya Nayato masih lebih percaya pada aktor kesayangannya, Guntur yang diberikan otoritas tinggi untuk bertindak sebagai pahlawan kesiangan bagi saudara-saudara angkatnya maupun kekasih pelacurnya. Brilian! Saya kasihan pada aktor-aktris yang terlibat disini karena proses syutingnya mungkin 180 derajat lebih membingungkan dibandingkan proses readingnya. Mudah-mudahan ada yang berani bertestimoni suatu saat nanti daripada harus bangga dengan peran-peran keluar masuk semacam ini.
Dengan embel-embel judul City of Darkness, Nayato seakan merasa berhak menampilkan suasana kota yang didominasi kegelapan. Gang-gang sempit, pemukiman kumuh, transportasi kereta malam hingga diskotik yang hingar bingar dengan segala transaksi miras, narkoba hingga seks. Campur aduk plot tanpa sekat yang jelas! Penonton yang awalnya mencoba peduli pada kiprah keempat pemuda jebolan Panti Asuhan Bunda Mulia itu pun rasanya berbalik mencibir.
Tarung terbukti merupakan proyek kebingungan seorang Nayato, apakah ia sedang syuting drama spesialisasinya atau action coba-cobanya. Sisi emosionalnya gagal ditampilkan, sisi serunya juga tidak berhasil disuguhkan. Mungkin di lain kesempatan, Nayato masih harus berpikir kembali untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik daripada sekadar menyediakan bertumpuk-tumpuk stok kaca mobil untuk dipecahkan akibat baku hantam para tokohnya!
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa