Tuesday, 20 September 2011

KERANDA KUNTILANAK : Seputar Gadis Hilang Kost Berhantu

Quotes:
DJ: Kalo tuh setan keren, dia udah jadi pemain sinetron!


Storyline:
Kost Abby dan Ikke yang semula tentram dan damai menjadi sarang teror kuntilanak apalagi salah satu tetangga mereka Lina menghilang secara misterius setelah menunggak biaya kost 2 bulan. Cody, kekasih Ikke, Stef, pacar Abby serta sahabat-sahabat mereka, DJ dan Jereng yang mampir kesana juga menjadi sasaran. Hingga pada suatu hari, adik Abby yang bernama Tasya datang kesana dan menyarankan agar mereka menenangkan diri di villa milik kawannya. Akankah semua misteri tersebut terjawab pada akhirnya? Siapa si kuntilanak berperut buncit itu sesungguhnya?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Rapi Film dimana screeningnya diadakan di fX Platinum XXI pada tanggal 19 September 2011.

Cast:
Zaky Zimah sebagai DJ
Fiona Fachry sebagai Ikke
Tifany Jane sebagai Abby
Anastasya Octavian sebagai Tasya
Yessa Lona sebagai Lina
Indra Brotolaras sebagai Cody
Munazat Raditya sebagai Jereng
Stevan William sebagai Stef

Director:
Merupakan film ke-3 di tahun 2011 bagi Koya Pagayo setelah terakhir Pelet Kuntilanak.

Comment:
Keranda. Apakah seorang Koya Pagayo mengetahui makna kata itu? Tentu saja! Terbukti salah satu scene dalam film ini memperlihatkan benda tersebut sekilas meskipun sepersekian detik saja. Namun sudah cukup untuk membangun versi ceritanya sendiri selama kurang dari satu setengah jam. Seperti biasa campuran genre horor dan komedi yang dipilihnya kalau tidak mau dibilang ikon menyeramkan yang dibuat jenaka kemunculannya. Kontras memang.
Penulis skenario Aldy KS seperti yang lain-lain tampaknya manut saja buah tangannya itu diobrak-abrik Koya sesuka hati. Dibaca sekali, selayang pandang, lantas dimasukkan ke dalam benaknya untuk kemudian dikonstruksikan sesuai templatenya yang tersohor itu. Dimulai dari serentetan remaja putra-putri dengan kehidupan sehari-harinya, di kampus, di kost bergaya rumah mewah dan diakhiri di sebuah hutan berpohon tinggi dengan suasana malam hari yang berkabut. Familiar bukan?
Zaky jelas pemain kunci dalam film ini. Lebih dari dua pertiga film memperlihatkannya sebagai one man show sekaligus berbagi layar dengan Munazat, Indra, Stevan, Tiffany, Fiona, Anastasya termasuk si kuntilanak itu sendiri! Harus diakui 40 menit pertama, Zaky menuntaskan tugasnya dengan baik karena saya samasekali tidak terlalu terganggu dengan humornya. Namun selepas itu, tokoh DJ seakan buyar begitu saja yang bisa jadi disebabkan oleh proses editing random yang dilakukan Koya.
Jika anda cermati kostum yang dikenakan Zaky hanya 4 atau 5 outfit saja, apakah berarti syuting acak dalam waktu maksimal 5-6 hari sebelum memasuki proses editing? Entahlah, ini hanya tebakan liar saya saja seteiah membaca interview detail yang dilakukan Adrian Jonathan terhadap Nayato beberapa waktu lalu. Tidak sulit baginya untuk berbuat hal demikian karena kendali memang akan selalu ada di tangannya.
Dengan mengandalkan wajah-wajah Indo (baca: bule) yang setidaknya terlihat cool, Keranda Kuntilanak dengan kata lain: same storyboard different casts project! Apabila ia beranggapan film semacam itu masih dapat dijual, saya selaku penonton setia film nasional di bioskop justru merasakan dari waktu ke waktu jumlah penontonnya terus berkurang. Seperti segerombolan anak sekolah yang menonton bersama saya di Metropole XXI salah satunya berujar, “Udah ah. Gua gak mau nonton film-film Nayato lagi. Gak jelas!” Mudah-mudahan beliau membaca pernyataan ini. Dari hati kecil yang paling dalam, saya beranggapan judul Kuntilanak Bunting akan jauh lebih sesuai untuk yang satu ini.

Durasi:
80 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa