Tagline:
Revenge is beautiful.
Storyline:
Cataleya di usia kanak-kanaknya harus menyaksikan kedua orangtuanya dibunuh oleh mafia berkuasa, Don Luis. Susah payah lolos dari incaran anak buahnya, Cataleya menghampiri pamannya, Emilio dan minta dilatih menjadi seorang pembunuh. 15 tahun kemudian, Cataleya tumbuh menjadi wanita cantik nan berbahaya yang selalu menuntaskan tugas-tugasnya dengan cekatan. Target demi target mengarahkannya pada Don Luis, nama yang selalu ada di dalam kepalanya. Akankah dendam nyawa tersebut dapat terbayar?
Nice-to-know:
Alunan musik yang terdengar saat adegan pembuka di rumah Don Luis adalah “Ave Maria".
Cast:
Memulai karir layar lebarnya dalam Center Stage (2000), Zoe Saldana sebagai Cataleya / Valerie / Jen
Jordi MollĂ sebagai Marco
Lennie James sebagai Ross
Michael Vartan sebagai Danny Delanay
Cliff Curtis sebagai Emilio Restrepo
Beto Benites sebagai Don Luis
Director:
Olivier Megaton terakhir menangani Transporter 3 (2008).
Comment:
Berapa banyak film action yang mengedepankan karakter wanita? Jika dibandingkan dengan pria mungkin 1 banding 10. Namun jika merunut ke belakang, rasanya sudah cukup banyak judul yang bisa disebutkan. Dalam satu dekade terakhir, mungkin anda dapat menyebutkan nama Angelina Jolie sebagai salah satu aktris yang rajin dihampiri peran tersebut. Bagaimana dengan Zoe Saldana, aktris Afro Amerika eksotis yang semakin menancapkan kukunya di Hollywood ini?
Saldana menjawab tantangan tersebut dengan gemilang. Peran Cataleya dimainkannya dengan lugas, tangguh, seksi sekaligus berbahaya. Gerakan femininnya terkadang bisa berubah menjadi singa betina yang lapar sambil menyembunyikan sisi emosionalnya dalam-dalam. Sayangnya tak jarang karakter Cataleya terkesan terlalu superior dan mencerminkan apa yang biasa dilakukan jagoan pria. Bingung melihatnya bisa bergerak ataupun berpindah posisi dengan begitu cepat dalam sekejap mata?
Selayaknya screenplay karya Luc Besson (yang kali ini bertandem dengan Robert Mark Kamen) lainnya, film ini memang menekankan pada aksi non stopnya. Prolog film selama 25 menit menceritakan kisah Cataleya kecil dalam nuansa Amerika Latin yang teramat kental dan bagian ini menyenangkan. Selepas itu, anda diajak untuk tidak berkedip menyaksikan kiprah Cataleya dewasa menghabisi musuh-musuhnya dengan begitu stylish hingga akhir.
Karakter lain di luar Cataleya tergolong dangkal eksplorasinya. Sang paman, Emilio tidak banyak diceritakan mendampingi Cataleya ataupun memberinya tugas. Sang polisi, Ross juga tidak diperlihatkan tekad kuatnya untuk membekuk Cataleya. Sang kekasih, Danny rasanya dapat disebut sebagai “teman tidur” belaka daripada berbagi cinta? Hmmm. Sang bandit, Don Luis malah disimpan hingga penghujung cerita layaknya raja terakhir dalam game arcade. Padahal keempatnya jelas merupakan tokoh-tokoh kunci yang bisa melengkapi perjalanan hidup seorang Cataleya.
Sutradara Megaton juga mengulangi apa yang dilakukannya dengan Transporter 3 yaitu penceritaan linier dengan tempo cepat, menyisakan sedikit waktu bagi penonton untuk berpikir tentang skripnya yang tidak maksimal. Colombiana memang tak lebih dari film “easy in the eye” yang asyik dinikmati sambil mengunyah popcorn tetapi saya tetap antusias mengikuti setiap menitnya. Saldana lah faktor yang menjadikan semua kekurangan itu termaafkan dan simpati dari anda patut dilayangkan bagi si anggrek maut dari Colombia kali ini.
Durasi:
105 menit
U.S. Box Office:
$33,377,523 till mid Sep 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent