Tagline:
It takes a LEGEND... to make a STAR.
Storyline:
Burlesque Lounge sudah melewati masa-masa jayany. Sang pemilik sekaligus mantan penarinya, Tess yang telah bercerai dengan Vince kesulitan membayar tunggakan sehingga terancam ditutup. Prinsip Tess tetap sama dimana para penarinya Nikki, Coco dkk diharuskan tetap menari dengan lip sync. Hal ini ditentang oleh gadis Iowa, Ali yang bekerja sebagai pelayan atas bantuan Jack sang bartender. Ali yang memohon Tess agar diberi kesempatan menjadi salah satu penari berusaha meyakinkan kemampuannya. Kini Tess harus mengambil keputusan berat dimana pebisnis licik Marcus sudah mengajukan tawaran terbaiknya untuk mengambil alih.
Nice-to-know:
Foto Ali yang berusia tujuh tahun bersama ibunya merupakan foto asli Christina Aguilera bersama ibunya, Shelly Kearns.
Cast:
Absen 7 tahun setelah Stuck On You, Cher kembali sebagai pemilik Burlesque Lounge, Tess yang egosentris idealis.
Christina Aguilera sebagai Ali
Eric Dane sebagai Marcus
Cam Gigandet sebagai Jack
Julianne Hough sebagai Georgia
Alan Cumming sebagai Alexis
Peter Gallagher sebagai Vince
Kristen Bell sebagai Nikki
Stanley Tucci sebagai Sean
Director:
Steve Antin sebenarnya lebih dikenal sebagai aktor termasuk serial televisi NYPD Blue sebagai Detektif Nick Savino.
Soundtrack:
Something’s Got A Hold On Me by Christina Aguilera
Welcome To Burlesque by Cher
Tough Lover by Christina Aguilera
But I’m Am A Good Girl by Christina Aguilera
Guy What Takes His Time by Christina Aguilera
Express by Christina Aguilera
You Havent Seen The Last Of Me by Cher
Bound To You by Christina Aguilera
Show Me How You Burlesque by Christina Aguilera
The Beautiful People by Christina Aguilera
Comment:
Rasanya Antin cukup ambisius saat memutuskan menulis dan menggarap film musikal ini dimana pengalamannya hanya sebagai aktor yang belum ternama juga. Dari segi penulisan, skrip film ini tidak menawarkan hal baru dimana konsep from zero to hero ataupun wrong to right tetap dipertahankan. Sudah berbagai film sebelumnya membahas tema ini, sebut saja Coyote Ugly ataupun Make It Happen dari periode 2000an. Dari segi penyutradaraan, gaya yang diusungnya bisa dikatakan glamour sehingga sebagai sebuah panggung, Burlesque Lounge menjanjikan banyak hal yang memanjakan mata.
Kemampuan menyanyi biduanita senior Cher dan Christina Aguilera yang lebih junior tidak perlu diragukan lagi. Namun dari segi akting, saya tidak bisa katakan buruk tetapi mendapat eksploitasi yang kurang maksimal disini. Bagaimana Cher sebagai seorang pemimpin klub digambarkan egosentris idealis yang bahkan tidak pernah mendengarkan orang lain selain dirinya sendiri terasa stagnan dari awal sampai akhir. Lalu Aguilera sebagai seorang pendatang baru yang penuh mimpi dan percaya diri tidak terlalu terlihat perubahan no one to somebody nya disini selain riasan dan kostumnya saja. Beruntung chemistry keduanya cukup menarik disini walau saya sebetulnya mengharapkan lebih.
Di jajaran aktor pendukung, Tucci bermain gemilang sebagai Sean yang homoseksual. Dimanapun Tucci berbagi scene maka adegan tersebut menjadi hidup. Sedangkan Dane, Bell dan Gigandet cukup memanjakan mata dengan karakterisasi mereka yang penuh warna untuk menghidupkan segala konflik yang terjadi sekaligus menciptakan dialog-dialog yang pandai dan sarkastis meskipun kadang masih terkesan norak dan klise.
Di atas semua itu rasanya Burlesque (berarti olok-olok) masih dapat dinikmati sebagai film musikal yang mengusung konsep seni tari dan tarik suara dengan segala intrik di dalamnya. Bagaimana suara kuat Aguilera dan suara berat Cher berpadu manis dengan koreografi yang menarik di atas panggung meriah di bawah cahaya yang ditata sedemikian rupa. Lagu-lagunya tergolong dinamis walau menurut saya akan sulit disukai hanya dengan mendengarkan tanpa menyaksikan. Uang yang anda keluarkan untuk menonton film ini sepertinya sebanding dengan live concert young diva, Christina Aguilera. But still IMO it was a fun movie though!
Durasi:
110 menit
U.S. Box Office:
$38,707,062 till mid Jan 2011.
Movie-meter: