Tagline:
Someone has to fix the problems.
Storyline:
Arthur Bishop adalah seorang mekanik alias orang yang membereskan segala sesuatunya hingga tuntas atas perintah orang yang membayarnya termasuk melakukan pembunuhan tanpa jejak sekalipun. Saat mentor yang juga teman baik Arthur, Harry dibunuh secara misterius, aksi balas dendam pun dirancang. Arthur tidak sendiri karena putra Harry, Steve memiliki niat yang sama, bahkan berguru langsung padanya. Mampukah Arthur mendidik Steve hingga menjadi seorang mekanik handal atau sebaliknya menjerumuskannya ke dalam kerasnya dunia hitam?
Nice-to-know:
Merupakan remake dari film berjudul sama di tahun 1972 yang dibintangi oleh Charles Bronson.
Cast:
Terakhir muncul dalam 13 (2010) yang juga bergenre action, Jason Statham kali ini berperan sebagai Arthur Bishop
Mengawali karirnya lewat serial televisi Flash Forward (1996-1997), Ben Foster disini bermain sebagai Steve McKenna
Tony Goldwyn sebagai Dan
Donald Sutherland sebagai Harry McKenna
Jeff Chase sebagai Burke
Mini Anden sebagai Sarah
Director:
Debut gemilangnya dalam Con Air (1997) sempat membuat nama Simon West melambung sebagai sutradara film aksi.
Comment:
Jika membicarakan film-film Charles Bronson mungkin eranya terlalu dini karena saya belum lahir pada saat itu! Namun nama beliau memang terdengar familiar di telinga saya, sama halnya seperti Chuck Norris, Sean Connery, Van Damme dsb yang berbeda-beda masa. Dan harus diakui paska tahun 200an ini memang mencuat satu nama yaitu Jason Statham yang nyaris semua film aksinya berbenang merah yang sama. Bedanya kali ini ia tidak “one-man show” seperti biasanya tetapi didampingi Ben Foster yang lebih junior.
Kharisma Statham sebagai Arthur memang meyakinkan. Citarasa cool seorang pria sejati mungkin sudah melekat di dirinya sehingga tidak perlu banyak dialog rasanya Statham tetaplah jagoan sejati. Namun jika di setiap filmnya, kita disuguhi hal yang kurang lebih sama, anda bisa bayangkan? Sedangkan Foster bermain jauh lebih menarik sebagai Steve yang masih “hijau” tapi menyimpan “energi” tersembunyi di dalamnya. Tak lupa Sutherland dan Goldwyn yang sudah kawakan itu berhasil memaksimalkan keterbatasan scene yang melibatkan mereka.
Sutradara West sepintas terampil menyajikan aksi baku tembak ataupun baku hantam yang non-stop di sepanjang durasinya. Namun jika anda cermati lagi, penggunaan kamera terasa kurang konsisten dimana kadang terlalu cepat/lambat ataupun mengambil angle yang tidak terlalu pas. Sebuah siasat untuk menutupi kekurangan teknik berkelahi para aktornya? Bisa jadi. Aspek yang terpenting yaitu bagaimana terlihat meyakinkan dulu.
Kesimpulan yang dapat saya petik, The Mechanic adalah sebuah film action yang sangat menghibur dengan tempo cepat. It’s a men movie definitely! Apalagi ditambah dengan adegan seks yang eksplisit, ledakan, tembakan mematikan, pertarungan hingga kejar-kejaran mobil. Dan semuanya itu tidak dangkal ataupun klise seperti yang biasa ditonjolkan. Sebuah bentuk lain dari aksi seorang Statham tentunya yang nilainya di atas rata-rata.
Durasi:
90 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter: