Quotes:
Sufeng Lei: Manusia dan hantu tidak dapat bersama. Jangan pernah imajinasikan karena itu hanyalah sebuah ilusi.
Storyline:
Petugas Pemerintahan muda, Choi San ditugaskan untuk mencari sumber air bagi warga dusun Black Mountain yang mengalami kekeringan panjang. Kepala desa menugaskan Ti Nga dan beberapa narapidana untuk menemaninya. Hal ini bukan tanpa alasan karena Black Mountain terkenal angker dan diyakini tempat bersemayam siluman jahat yang dipimpin oleh Tree Demon. Choi San yang berpikiran lurus-lurus saja kemudian bertemu gadis cantik Sou Sin yang sebenarnya hantu pengisap energi manusia. Pembasmi hantu Chek Ha sudah memperingatkan Choi San akan siapa Sou Sin sesungguhnya. Namun hubungan sudah terjadi dan mereka harus dihadapkan pada pilihan akhir yang dilematis.
Nice-to-know:
Didedikasikan untuk mengenang salah satu aktor sekaligus biduan kesohor Hongkong yakni Leslie Cheung (1956-2003).
Cast:
Louis Koo sebagai Yan Chixia (燕赤霞)
Liu Yifei sebagai Nie Xiaoqian (聶小倩)
Yu Shaoqun sebagai Ning Caichen (寧采臣)
Kara Hui sebagai Tree Demon (樹妖)
Wang Danyi Li sebagai Xia Bing (夏冰)
Louis Fan sebagai Xia Xuefenglei (夏雪風雷)
Li Jing sebagai Iron Teeth (鐵牙)
Director:
Wilson Yip merupakan pria yang menyutradarai Ip Man (2008) dan Ip Man 2 (2010) sebelum ini.
Comment:
Bagi anda penikmat film bioskop di tahun 80-90an pasti tidaklah asing dengan suguhan film-film Mandarin yang mendominasi bioskop Ibukota dengan berbagai genre pada waktu itu. Salah satunya adalah Sien nui yau wan (1987) yang menjadi cult hingga saat ini serta berhasil melejitkan nama Leslie Cheung dan Joey Wang yang sontak menjelma sebagai idola baru perfilman Hongkong di tahun-tahun berikutnya.
Versi terbaru ini dapat dikatakan setia dengan originalnya dimana sebagian besar plot utamanya masih dipertahankan. Intronya langsung menohok seakan tanpa basa-basi, membawa anda berkenalan dengan tokoh-tokoh utamanya baik manusia maupun siluman, antagonis sekaligus protagonist itu sendiri. Selepas itu konflik pun bergulir dan sampai berujung pada konklusi yang sebetulnya tidak terlalu sulit untuk ditebak.
Sutradara Yip Wai Shun dengan cerdas memadukan konsep drama romansa dengan soft horror yang tidak menakutkan samasekali. Ilustrasi musik cukup menyenangkan untuk mengintervensi setiap perpindahan scenenya sekaligus mempermulus editing disana-sini. Di luar dugaan, saya menyukai segi spesial efek yang tidak berlebihan (berbeda dengan remake klasik Mandarin pada umumnya), plus tata kostum dan make-up yang terbilang rapi dan meyakinkan.
Wajah ayu Yifei terasa pas sebagai Sou Sin, sang hantu lembut hati berwujud seorang gadis berbaju putih. Sepintas mengingatkan saya pada Cecilia Cheung. Keluguan Shaoqun yang belum banyak dikenal juga cukup tepat dalam menjiwai Choi San yang berhati tulus. Sedangkan Louis koo mungkin merupakan satu-satunya cast yang paling tersohor disini dan menarik melihatnya mendapat peran berbeda Chek Ha di luar genre aksi yang mendominasi filmografinya. Tanpa lupa menyebut nama Kara Hui dan Fan Siu Wong yang bermain menarik sebagai dua kubu yang berseberangan.
A Chinese Ghost Story hanyalah sebuah film nostalgia bagi penonton generasi lawas dan introduksi gaya percintaan horor klasik Tiongkok bagi penonton masa kini. Semua digarap sesuai porsinya, tidak over ataupun tidak minus sehingga menjadikannya tontonan yang cukup menghibur sebagai pengisi waktu senggang anda. Jangan terlalu berharap sesuatu yang luar biasa disini. Namun pandanglah sebagai teori sederhana mengenai sebentuk cinta yang dilandasi kerelaan dan sikap berkorban itu sendiri.
Durasi:
90 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter: