Tagline:
Spilled blood never dries.
Storyline:
Saat mengantar putranya, Charly Mattei ditembak secara membabi-buta oleh sekawanan orang di sebuah basement gedung. Tiga tahun sudah ia pension dari dunia hitam dan hidup damai bersama istri dan kedua anaknya. Namun kini sekitar 22 peluru bersarang di tubuhnya tapi ajaibnya ia masih dapat bertahan hidup setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit. Kesembuhan Charly membuatnya mendapat julukan Sang Abadi dan ia siap membalas dendam terhadap orang-orang yang pernah mengincar nyawanya itu.
Nice-to-know:
Film berjudul asli L'immortel ini menghabiskan waktu 14 minggu untuk proses syutingnya.
Cast:
Pernah meraih penghargaan Outstanding European Achievement in World Cinema dalam European Film Awards di tahun 2000, Jean Reno disini berperan sebagai Charly Matteï yang dijuluki Sang Abadi.
Marina Foïs sebagai Marie Goldman
Kad Merad sebagai Tony Zacchia
Gabriella Wright sebagai Yasmina Telaa
Richard Berry sebagai Aurelio Rampoli
Daniel Lundh sebagai Malek Telaa
Fani Kolarova sebagai Christelle Mattei
Director:
Richard Berry lebih terkenal sebagai aktor daripada sutradara karena baru menghasilkan 3 film lepas dan 1 film televisi.
Comment:
Film ini cukup menjanjikan di awal dimana scene penembakan 22 kali terhadap karakter utama yang secara mengejutkan masih selamat bisa jadi mengingatkan anda pada salah satu scene dalam The Godfather. Bagaimana ia dapat melanjutkan hidup untuk kemudian membalaskan dendamnya menjadi premis yang menarik disini. Bedanya adalah ini buatan Perancis sehingga agak berbeda dengan buatan Amerika pada umumnya.
Sutradara Berry yang juga turut mengisi peran kecil disini menampilkan lanskap Marseille yang indah sebagai latar belakang adegan aksi yang dominan dengan kejar-kejaran seru. Plotnya harus diakui cukup membingungkan karena hanya menyisakan sedikit waktu bagi penonton untuk mencerna apalagi mengenali motif masing-masing karakternya satu persatu.
Jean Reno seperti biasa bermain keras sebagai Charly. Dikarenakan kisah masa lalunya yang diceritakan di awal, anda dipastikan berpihak padanya dan terus diajak mengikuti kiprahnya menuntaskan misi sekaligus melindungi orang-orang terdekatnya. Sedangkan aktor-aktris Perancis lainnya yang mendukung film ini rasanya tidak akan dikenali tapi tetap mewakili orang-orang dunia hitam yang harus saling bunuh untuk mempertahankan eksistensinya sendiri.
Sebagian besar aksi brutal yang ditunjukkan bisa jadi membuat anda muak bahkan hingga scene penutup, anda akan kesulitan mencari benang merah yang masuk akal untuk dapat menyimpulkan segalanya. Namun 22 Bullets merupakan tontonan yang setia pada pakem action sejati tanpa banyak kreatifitas ataupun improvisasi mengejutkan di dalamnya. Jelas bukan film yang buruk tetapi sayangnya bumbu serupa sudah pernah anda saksikan berpuluh-puluh kali sebelumnya.
Durasi:
115 menit
Europe Box Office:
€4,769,868 till Apr 2010 in France
Overall:
7 out of 10
Movie-meter: