Quotes:
Paddy Conlon: The devil you know...
Tom Conlon: ...is better than the devil you don't.
Storyline:
Tommy Riordan adalah tentara Amerika yang melarikan diri dari medan perang setelah insiden yang menimpa rekan-rekannya putuskan menekuni seni bela diri campuran. Ia meminta ayahnya Paddy Conlon yang juga mantan petinju untuk melatihnya. Sementara itu, Brendan Conlon yang sudah hidup bahagia bersama istrinya Tess mengalami kesulitan finansial hingga nekad ikut serta dalam kejuaraan Sparta yang hanya diikuti 16 petarung terbaik dari seluruh dunia. Siapa yang akhirnya keluar sebagai pemenang?
Nice-to-know:
Alternatif bagian pembuka film yang disyut di Moundsville State Prison, West Virginia yang memuat adegan karakter Tommy Riordan bertarung di dalam bui terpaksa dibuang dari film.
Cast:
Aktor Australia ini mulai dikenal luas sejak membintangi Star Wars: Episode II - Attack of the Clones (2002), Joel Edgerton bermain sebagai Brendan Conlon
Sebelumnya mencuri perhatian dalam Inception (2010), Tom Hardy berperan sebagai Tommy Conlon
Nick Nolte sebagai Paddy Conlon
Jennifer Morrison sebagai Tess Conlon
Frank Grillo sebagai Frank Campana
Kevin Dunn sebagai Principal Zito
Director:
Merupakan feature film kelima Gavin O’Connor sejauh ini yang diawali dengan Comfortably Numb (1995).
Comment:
MMA adalah akronim dari Mixed Martial Arts, sebuah ajang yang mempertemukan segala disiplin ilmu bela diri dalam sebuah kompetisi satu lawan satu. Tema yang juga mendasari beberapa film kelas B, sebut saja Bloodsports (1988) yang pernah melejitkan nama Jean Claude Van Damme atau yang terbaru Never Back Down (2008) yang dibintangi Sean Faris dan Cam Gigandet dimana fokus hanya terjadi pada pertarungan di arena itu sendiri.
Kini trio Gavin O'Connor, Anthony Tambakis dan Cliff Dorfman yang mengerjakan skripnya memang masih menggunakan formula yang tidak jauh berbeda tetapi memperkuat unsur drama sebagai latar belakang para tokohnya. Hasilnya? Sebuah drama action berkelas tapi tidak berlebihan yang mengkhususkan pada hubungan ayah-anak dan abang-adik di antara Paddy Conlon, Brendan Conlon dan Tommy Riordan. Belum lagi hubungan pelatih-murid dan suami-istri yang mendapat perhatian juga.
Hardy, Edgerton dan Nolte menyuguhkan performa maksimal. Nolte digambarkan sebagai pemabuk menyedihkan yang meratapi semua kesalahan masa lalunya. Adegan berdialog dengan Brendan atau Tommy terasa miris diikuti karena kolaborasi rasa penyesalan dan penolakan itu. Emosional tetapi tidak terkesan cengeng. Sedangkan sekuens Hardy dan Edgerton dihadirkan secara bergantian dengan kontradiktif, Tommy yang ekstrovert berbanding terbalik dengan Brendan yang introvert.
Sebagai sutradara, O’Connor berhasil menyatukan semua kepingan emosional yang tertangkap dari akting brilian para castnya. Mark Isham juga memberikan kontribusi musik latar yang luar biasa terlebih pada adegan closing yang bisa menghancurkan perasaan anda dalam sekejap. Sepintas sinematografi milik Masanobu Takayanagi akan mengingatkan anda pada The Fighter (2010) (kebetulan bertema serupa) yang membagi scenes dalam beberapa frame.
Porsi drama yang besar di paruh pertama film tidak membuat film ini membosankan karena penonton diajak untuk benar-benar mengenal Tommy dan Brendan Conlon. Sedangkan paruh kedua yang kental dengan aroma persaingan sukses menyajikan pertarungan yang terlihat natural dan meyakinkan. Sebagian dari para pemeran pendukung merupakan atlet fighting yang asli termasuk Koba, Mad Dog, Midnight dll. Tak ketinggalan dua komentator Bryan Callen dan Sam Sheridan yang ‘asyik’ beradu mulut!
Anda tidak perlu menyukai seni beladiri untuk jatuh cinta dengan film ini. Warrior adalah sebuah drama bro-mance yang nyaris sempurna. Contoh sebuah keluarga disfungsi dalam balutan maskulinitas bagaimana karakter Tommy dan Brendan menerjemahkan sakit hati mereka dengan caranya masing-masing. Tentukanlah pada siapa anda berpihak di antara keduanya. Kombinasi jantung berdebar-debar menyaksikan pertarungan seru dengan perasaan tercabik-cabik mengikuti penuturan konfliknya dalam durasi panjang bisa berefek samping menggenangnya air mata di pelupuk mata anda tanpa disadari. And the winner is..
Durasi:
140 menit
U.S. Box Office:
$13,427,854 till Oct 2011
Overall:
8.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent