Tagline:
The most dangerous thing is to be alive.
Storyline:
Martin adalah remaja belasan tahun yang selamat dari keadaan negara yang kacau balau akibat krisis ekonomi dan bencana politik. Belum lagi invasi vampir yang nyaris membinasakan seluruh umat manusia di muka bumi. Mister yang bertindak sebagai pemburu vampir bertekad membawa Martin dengan selamat ke Kanada Utara yang dikenal dengan sebutan New Eden. Dalam perjalanan, keduanya menemui begitu banyak karakter insane yang menarik sekaligus ancaman vampir yang tersisa.
Nice-to-know:
Diproduksi dengan bujet 4 juta dollar oleh Glass Eye Pix, Belladonna Productions dan Off Hollywood Pictures.
Cast:
Terakhir membintangi The Don of 42nd Street (2009), Nick Damici berperan sebagai Mister
Debutnya diawali dalam Mystic River (2003) di usia 13 tahun, Connor Paolo bermain sebagai Martin
Danielle Harris sebagai Belle
Bonnie Dennison sebagai Peggy
Sean Nelson sebagai Willie
Director:
Merupakan film kedua bagi Jim Mickle setelah Mulberry Street (2006).
Comment:
Film yang bertemakan perjuangan sekelompok orang untuk bertahan hidup dari zombie ataupun vampir yang tinggal menyisakan sedikit populasi manusia rasanya sudah banyak dibuat sebelumnya. Sebut saja yang terkenal di antaranya ada Dawn of the Dead (2004) ataupun 30 Days Of Night (2007). Kini Dark Sky Films mempersembahkan film yang berhasil memenangkan Midnight Madness Awards di ajang Toronto International Film Festival tahun 2010 lalu ini.
Skrip yang ditulis oleh Nick Damici dan Jim Mickle ini terus terang mengingatkan pada karya mereka sebelumnya, Mulberry Street (2006) dimana mengganti wabah penyakit pes yang dapat mengubah orang menjadi manusia tikus dengan epidemi vampir yang menular. Setting lokasi yang dahulu sempit melingkupi satu kota kecil saja kini diperluas menjadi perjalanan melintasi propinsi demi menemukan “kedamaian” yang baru.
Saya berharap Damici tidak terjebak dalam peran-peran stereotype bergenre serupa setelah karakter Clutch. Bukan dalam artian negatif karena saya masih menyukai tokoh Mister yang dimainkannya. Eksentrik, cuek dan tangguh tetapi tidak flamboyan layaknya Will Smith dalam I Am Legend (2007). Paolo yang terbilang muda usia ini mampu mengimbanginya dengan lakon Martin yang sepintas terlihat lugu, rapuh dan berhati lunak. Karakter wanita kali ini tidak terlalu dominan dimana Belle, Sister dan Peggy silih berganti masuk layar.
Sutradara Mickle mampu mengikat kesemua aktor-aktrisnya untuk bermain dengan “hati” sehingga tercipta koneksi yang erat satu sama lain. Niscaya anda dapat merasakan rasa kemanusiaan yang terbangun bersama sehingga alasan salah satu tokoh melindungi tokoh yang lainnya sangat kental. Sinematografi yang dibangun Ryan Samul terampil menyorot setiap sudut lokasi baik dalam suasana siang ataupun malam hari. Semakin lengkap ketika Jeff Grace menghadirkan scoring musik yang ciamik, membangun jembatan emosi dengan penonton.
Stake Land dapat dikatakan sebuah road movie dengan setiap turns yang menarik. Menjaga antusiasme penonton dalam interval naik turun yang konsisten, naik saat sang vampir menampakkan tanda-tanda penyerangan, turun ketika setiap tokohnya diberikan waktu berekspresi sedalam-dalamnya. Terbukti plot yang terkesan umum sekalipun tetap mampu berbicara efektif jika digarap dengan solid. Suatu contoh dimana aksi protagonis membasmi vampir tak lagi menyenangkan untuk ditonton, tergantikan oleh rasa empati tinggi pada komunitas kecil manusia yang berjuang untuk memulai hidup baru.
Durasi:
98 menit
U.S. Box Office:
$18,469 till May 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent