Tagline:
They were searching for proof... they found it.
Storyline:
Presenter ternama Lance Preston dan kru "Grave Encounters", sebuah reality show televisi yang selalu ditunggu pemirsa menyambangi Rumah Sakit Jiwa Collingwood yang sudah lama terbengkalai. Fenomena supernatural dikumpulkan dari berbagai narasumber yang menyatakan ada hantu perempuan bunuh diri, suara teriakan dari dalam bangunan, jendela yang selalu terbuka sendiri di malam hari dsb. Lance dkk akhirnya sepakat mengunci diri mereka selama semalaman demi kepentingan investigasi, merekam semuanya dalam kamera di berbagai sudut. Apa yang akan mereka temukan selanjutnya?
Nice-to-know:
Merupakan produksi Kanada dari kerjasama Twin Engine Films dan Digital Interference Productions.
Cast:
Pernah mendapat peran kecil dalam Underworld: Evolution (2006), Sean Rogerson berperan sebagai Lance Preston
Juan Riedinger sebagai Matt White
Ashleigh Gryzko sebagai Sasha Parker
Mackenzie Gray sebagai Houston Gray
Director:
Debut penyutradaaran bagi The Vicious Brothers lewat mockumentary ini.
Comment:
Sebuah mockumentary yang sudah menjadi proyek percobaan para sineas di berbagai belahan dunia belakangan ini jelas perlu hal-hal baru untuk menakuti penonton. Bukan hanya dengan premis sekelompok orang yang memasuki sebuah bangunan tua berhantu untuk mencari “bukti” sebelum benar-benar dikejutkan. Kita sudah menyaksikan ini sebelumnya sehingga agak mudah ditebak kemana arah film bergulir menuju akhir.
The Vicious Brothers mengembel-embeli openingnya dengan konsep sebuah tim pemburu hantu “Grave Encounters” dalam serial televisi yang digawangi oleh Lance Preston, sang presenter. Jangan salah menilai, Rogerson berakting cukup baik sebagai Lance tapi entah mengapa saya sulit mengkoneksikan diri dengan semua karakter dalam film ini. Itu sebabnya tidak terlalu peduli pada nasib mereka satu-persatu saat dikerjai penunggu RSJ Collingwood.
Sutradara The Vicious Brothers masih mempertahankan gaya “shaky camera” dengan zooming dan lighting “night mode” yang sangat penting membangun keotentikan documenter. Sayangnya proses interview beberapa subyek oleh presenter yang didampingi oleh cameraman professional sekalipun di bagian awal malah terlihat bodoh dan palsu. Tidak pantas rasanya dijadikan footage yang mampu mewakili kejadian yang sesungguhnya.
Saat kru “Grave Encounters” memasuki RSJ Collingwood memang berhasil membangun atmosfir menyeramkan setidaknya sampai pertengahan. Selepas itu, “terror-teror” murahan yang terjadi malah tidak menakutkan lagi, terlebih bagi mereka yang sudah menyaksikan trailernya. Endingnya yang tidak menawarkan twist baru diperparah dengan penyampaian yang terlalu gamblang. Kesemuanya itu menjadikan Grave Encounters semacam kuburan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Durasi:
92 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent