Sunday, 2 October 2011

SIMFONI LUAR BIASA : Tujuan Musisi Anak Berkebutuhan Khusus

Quotes:
Rinjani to Jayden: You are young enough to try anything once!


Storyline:
Kehidupan keras untuk menembus cita-cita sebagai musisi dialami Jayden di Mania sehingga tantenya mengutusnya untuk kembali ke Jakarta. Dengan berat hati, Jayden pun bertemu kembali dengan ibunya Marlina beserta ayah tirinya Hans dan adik tirinya Carissa yang sangat menyambutnya. Demi mengisi kekosongan waktu, Jayden setuju mengajar di Sekolah Luar Biasa pimpinan Ibu Rinjani. Disanalah ia berkenalan dengan murid-murid spesial seperti Amelia, Zaky, Arda, Dafa, Jemima, Rangga, Juan, Cindy dsb. Belum lagi guru seni Laras, guru olahraga suportif Pak Bimo hingga guru ilmu pengetahuan sinis Pak Dimas. Berhasilkah Jayden mempertahankan mimpinya sendiri sekaligus mewujudkan mimpi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut pada akhirnya?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Nation Pictures & Primetime dimana gala premierenya dilangsungkan di Robinson’s Movie Galleria – Filipina pada 31 Juli 2011.

Cast:
Christian Bautista sebagai Jayden
Ira Wibowo sebagai Marlina
Ira Maya Sopha sebagai Rinjani
Maribeth sebagai Tante
Vallery Thomas sebagai Carissa
Verdy Solaeman sebagai Pak Dimas
Gista Putri sebagai Laras
Stanly Saklil sebagai Pak Bimo
Sophie Navita sebagai Helena

Director:
Merupakan film pertama Awi Suryadi di tahun 2011 setelah 2 film di tahun 2010 yang dirilis dalam pecan yang sama.

Comment:
Kebintangan seorang solois pria tampan asal Filipina bernama Christian Bautista ini bisa saja dieksploitasi secara berlebihan dalam sebuah film. Untungnya produser Delon Tio yang mempercayakan Maggie Tjiojakin dan Awi Suryadi sebagai penulis skenarionya memilih untuk mengetengahkan perjalanan hidup seorang pria muda dalam mengejar mimpi masa depan sekaligus menjawab pertanyaan masa kini dan masa lampau yang kerap menghinggapi pikirannya.
Bautista memberikan penjiwaan yang cukup natural. Rasa frustrasinya sebagai musisi gagal di awal cerita perlahan-lahan bergeser menjadi guru musik teladan bagi anak-anak berkemampuan khusus melalui proses interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Karakter Jayden di tangannya memang tidak luar biasa dalam artian kelas festival internasional tetapi rasanya sudah dalam kapasitas yang mencukupi kebutuhan. Menarik mendengarnya berbicara dalam 3 bahasa secara bergantian dengan cukup fasih.

Penampilan anak-anak SLB Cahaya Mulya juga lumayan memikat. Masing-masing tidak berusaha mengambil simpati penonton dengan tingkah lakunya yang “unik” melainkan kepolosan yang tulus sesuai usia masing-masing. Coba dengarkan aksi memukau mereka dalam menyanyikan Kidung ataupun Imagine lewat pembagian suara alto dan sopran yang merdu di telinga.
Gista, Verdy dan Stanly memberikan sumbangsih yang tidak sedikit sebagai staf pengajar dengan ragam karakter yang variatif. Ira Wibowo yang sebetulnya terasa terlalu muda sebagai Ibu Jayden mampu memposisikan dirinya sebagai istri, orangtua dan juga ketua yayasan sekolah luar biasa itu. Ira Maya seperti biasa menyuguhkan akting berkelas sebagai Kepsek yang arif dan berwibawa.

Dengan sisi-sisi positif yang saya sebutkan di atas, bukan berarti film ini tanpa cela. Kekurangan yang paling mencolok adalah eksplorasi karakter anak-anak yang dirasa amat kurang. Hanya 1-2 anak yang namanya patut diingat, itupun dengan latar belakang yang minim. Pertimbangannya bisa jadi karena film ini berkisah tentang Jayden sehingga hal tersebut dirasa tidak perlu. Belum lagi proses membentuk anak-anak luar biasa itu menjadi kelompok vokal terkesan terlalu instan.
Simfoni Luar Biasa di tangan Awi hadir dalam sinematografi klasik ala tahun 80an. Meski demikian film musikal ini mampu bertutur dengan nyaman sehingga minus yang ada menjadi termaafkan. Sisi emosionalnya cukup menghangatkan hati walau tidak sampai menyentuh batas tertinggi yang diharapkan bisa mengharu-biru penonton. Setiap manusia boleh saja memiliki tujuan hidupnya masing-masing tetapi yang terpenting adalah bagaimana ia beradaptasi dengan segala hambatan yang dihadapi sebelum mencapai garis finish.

Durasi:
105 menit

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa