Quotes:
Kristen: Look at me!
Sarah: Sorry, I don't converse with loonies.
Storyline:
Kristen dibawa paksa ke sebuah bangsal Rumah Sakit Jiwa tanpa mengetahui apa penyebabnya. Ia menempati sel bekas seseorang bernama Tammy dan tak lama kemudian berkenalan dengan para penghuni lain, Iris yang ceria berbakat dalam melukis, Zoey yang penakut, Emily yang sinting dan serta Sarah yang sinis. Lambat laun, Kristen menyadari ada sosok tak terlihat bernama Alice yang juga ada di sekitar mereka dengan niat jahatnya. Saat satu persatu mulai lenyap secara misterius, Kristen mulai merancang sebuah pelarian yang tidak mungkin sebelum dirinya sendiri menjadi korban.
Nice-to-know:
Pertama kalinya film panjang John Carpenter yang tidak disyut dalam Panavision sejak debutnya Dark Star (1974).
Cast:
Tahun lalu bermain dalam 4 film dimana 2 sudah masuk Indonesia yaitu The Joneses dan Zombieland. Kini Amber Heard bermain sebagai Kristen yang dijebloskan ke RSJ setelah kedapatan membakar sebuah gubuk pertanian.
Lyndsy Fonseca sebagai Iris
Danielle Panabaker sebagai Sarah
Jared Harris sebagai Dr. Stringer
Mika Boorem sebagai Alice
Mamie Gummer sebagai Emily
Laura-Leigh sebagai Zoey
Director:
Kembalinya sutradara spesialis horor John Carpenter setelah terakhir terlibat dalam Ghosts Of Mars (2001).
Comment:
Jika anda berniat menyaksikan film ini, sebaiknya tidak meneruskan membaca review saya berikut ini ataupun mengikuti referensi-referensi lainnya. Sebab semakin sedikit anda mengetahui plot ceritanya maka akan semakin nikmat dalam menontonnya. Setidaknya unsur kejutan tetap tersimpan rapi hingga akhir cerita. Ending merupakan sesuatu yang sangat dinantikan bagi para pecinta genre horor/thriller, bukan begitu?
Saya telah mengenal nama John Carpenter sebagai spesialis horor/thriller sejak dulu kala meskipun belum berkesempatan menyaksikan semua karya-karyanya. Dan melihatnya kembali dalam film yang dibanjiri bintang-bintang muda rasanya sudah cukup membuat saya mengatakan, “Ayo, kita tonton yang satu ini!”. Dan terbukti nyaris satu setengah jam kemudian, saya terpuaskan dengan konsep yang ditulis oleh duet Michael dan Shawn Rasmussen ini.
Sepintas temanya sangat klise dan saya yakin anda bisa sebutkan sederetan judul film bertemakan sama. Namun yang unik disini adalah elemen horor tradisional yang masih kental dan mampu dimaksimalkan dengan baik, sebut saja setting yang gelap, tokoh-tokoh yang misterius, ilustrasi musik yang mendirikan bulu roma, pencahayaan yang minim plus misteri yang harus dijawab (atau terjawab) di bagian epilog. Semua terkonstruksi dengan baik dalam bangunan cerita yang menyisakan twist menarik.
Saya kagum bagaimana semua tokoh dalam film ini mampu setia pada karakter masing-masing sehingga tercipta suatu sinergi yang kuat di antara mereka. Kristen dijamin akan menjadi tokoh favorit anda sejak opening dan Heard berhasil memberikan nyawa seorang gadis tangguh tidak kenal menyerah di dalamnya. Gummer, Fonseca dan Panabaker juga bermain menarik dan tak jarang menyebalkan dengan “kegilaan” masing-masing. Tanpa lupa menyebutkan nama Harris yang menjaga kesan misterius dan dingin lewat sosok Dr. Stringer walau kemunculannya tidak terlalu banyak.
Mood The Ward memang naik turun sepanjang durasinya tapi dalam pengertian positif. Seakan penonton diajak menikmati orkestra pembangun mood yang menyenangkan. Beberapa efek “takut” bekerja dengan lebih baik bagi para penonton awam yang bisa jadi tersentak berkali-kali. Jika anda berusaha menarik konklusi secepat mungkin sebelum film berakhir, mungkin bisa lebih cermat dalam memperhatikan setiap detil sejak menit pertama terlebih interaksi masing-masing karakternya.
Satu pesan universal dari saya tanpa bermaksud menggurui, kepribadian seseorang memang teramat kompleks dan butuh lebih dari sekadar ilmu pengetahuan untuk benar-benar memahaminya. Mulailah dengan menelaah diri anda sendiri dan memilah-milah sifat-sifat baik buruknya. Tentu tidak ada salahnya jika dilakukan secara berkala demi proses refleksi dan introspeksi diri kea rah yang lebih baik. Dan percayalah anda tidak butuh psikiater untuk melakukannya.
Durasi:
85 menit
Europe Box Office:
€345,664 in Italy till Apr 2011
Overall:
8 out of 10
Movie-meter: