Quotes:
Dead neighbors is what you have to deal to live in your own house.
Storyline:
Demi menghindari tinggal serumah dengan ibu mertua yang tidak pernah menyukainya, Thee membawa istrinya Parn dan putra-putrinya Nat-Nan ke sebuah kompleks perumahan baru yang sedang dibangun yakni Laddaland. Bayangan sebuah kehidupan sempurna perlahan-lahan sirna saat mayat seorang pembantu Burma ditemukan di dalam kulkas rumah tetangganya. Gangguan supernatural mulai melingkupi rumah Thee yang berujung pada konflik intern yang semakin meruncing. Bagaimana Thee dapat mempertahankan keutuhan keluarga pada akhirnya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh GTH Production yang semakin menancapkan kukunya dalam menghasilkan film-film Thailand siap ekspor.
Cast:
Saharat Sungkhapreecha sebagai Thee
Piyathida Worramusik sebagai Parn
Sutadta Udomsil sebagai Nan
Atipit Chutiwatkajornchai sebagai Nat
Director:
Sophon Sakdapisit sebelumnya menangani Coming Soon (2009).
Comment:
Pernah menonton The Amityville Horror yang legendaris dan telah berulang kali diremake itu? Jika jawabannya iya maka anda akan sangat familiar dengan plot film yang satu ini. Perbedaannya hanyalah dikemas dalam nuansa Asia yang biasanya lebih menonjolkan kekuatan drama selain konsep supernatural yang mungkin terasa lebih lekat dengan kehidupan kita sehari-hari apalagi Thailand yang notabene masih negara tetangga.
Premis film ini murni bercerita tentang kompleksitas hubungan intern sebuah keluarga. Bagaimana konflik orangtua dan anak serta suami dan istri yang menjadi suguhan utama. Sedangkan elemen horor merupakan gimmick belaka yang positifnya bekerja dengan sangat baik untuk memperkuat plot utama. Variasi back and forth ini dimaksimalkan oleh Sophon untuk menjaga antusias penonton meski sedikit beberapa penjelasan dasar yang tidak (sempat) diungkapkan atau sebagian dramatisasi yang (agak) berlarut-larut.
Dari segi akting memang tidak luar biasa. Kekuatan karakterisasi lah yang menolong aktor-aktris disini bermain baik. Bagaimana Saharat menjiwai peran Thee yang tertekan oleh mertua yang memandang rendah dirinya atau membahagiakan keluarganya sendiri dengan segala keterbatasan dirinya. Atau Piyathida yang kesulitan berdiri di antara suami dan anak-anaknya sekaligus menghadapi kondisi keuangan yang mulai menipis. Sutadta dan Atipit juga berperan dengan wajar dan menggemaskan sesuai usia masing-masing.
Sutradara Sophon tidak lupa menyelipkan serpihan komedi justru di tengah-tengah suasana mengerikan sebagai icebreaking. Beberapa scene horor juga berhasil menakutkan sekaligus mengejutkan penonton dengan timing yang tepat tanpa terasa berlebihan. Penggunaan setting lokasi juga sangatlah tepat dimana kompleks perumahan yang pada awal digambarkan sebuah impian sempurna pada akhirnya berubah menjadi mimpi terburuk.
Bagi anda yang penakut tapi memberanikan diri menyaksikan film ini, saya akan berikan beberapa kata kunci yakni kulkas merah, mata sensor AC, halaman jemuran, kertas gambar, hidden camera. Bersiap-siaplah! Maafkan jika saya spoiler sedikit kali ini. Dan bagi yang sudah menonton rasanya akan setuju dengan saya. Hal-hal tersebut sebenarnya bukan formula baru dalam sebuah film horor tetapi masih bekerja dengan efektif.
Bagi penonton yang menghargai kekuatan cerita, Laddaland akan bermakna lebih dari sekadar film horor yang berhasil. Bagaimana disfungsi sebuah keluarga dapat terjadi karena kesalahpahaman kecil dan pengharapan yang begitu tinggi antar anggotanya. Dunia supernatural itu sesungguhnya ada di sekitar kita dan bisa jadi mengganggu kewarasan manusia itu sendiri dalam menghadapinya. Silakan tertawa, terperanjat, tercekam, tersentuh dan bayangkan jika anda berada di posisi Thee. Sulitkah menjadi seorang kepala keluarga yang hanya ingin yang terbaik bagi keluarganya sendiri?
Durasi:
110 menit
Thai Box Office:
117 juta baht till May 2011
Overall:
8 out of 10
Movie-meter: