Tuesday, 9 November 2010

HEART 2 HEART : Melodrama Cinta Remaja Melankolis

Storyline:
Lewat sahabatnya, Indah berjumpa dengan Pandu. Keduanya tertarik satu sama lain sejak awal 3 hari kemudian mereka saling berbagi kasih di hutan, tepi danau, kebun teh dan tempat-tempat indah lainnya di sekitar villa milik orangtua Indah. Keduanya sepakat akan melanjutkan kisah tersebut di Jakarta dimana Indah lebih dulu berangkat baru disusul Pandu. Sayangnya di Jakarta, Indah sudah dijodohkan oleh pilihan mamanya dengan Ramon. Pandu hanya bisa menggigit jari dan menatap dari kejauhan. Malang tak dapat ditolak, Indah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan pita suara dan penglihatannya yang membuatnya jadi sensitif dan harus hidup menyendiri di villa. Akankah Pandu dapat mengembalikan keceriaan Indah?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Kharisma Starvision Plus dan gala premierenya dilangsungkan di Cilandak 21 tanggal 8 November 2010 yang lalu.

Cast:
Aliff Alli sebagai Pandu
Irish Bella sebagai Indah
Argatama Levy sebagai Ramon
Arumi Bachsin sebagai Kakak Indah
Wulan Guritno sebagai Mama Indah
George Taka sebagai Papa Indah
Indah Permatasari sebagai Sahabat Indah

Director:
Rasanya baru minggu lalu Nayato Fio Nuala berusaha “menghibur” para penikmat film Indonesia dengan Gaby dan Lagunya.

Comment:
Setidaknya saya perhatikan ada 3 hal yang coba dijual disini. Pertama, ini adalah buah tangan Titien Wattimena, seorang penulis scenario handal yang sudah diganjar penghargaan festival film dalam negeri. Kedua, kehadiran kolaborasi Melly dan Anto Hoed absen dari kontribusi mereka mengisi soundtrack layar lebar. Ketiga, dua bintang muda yang baru pertama bermain film dan cukup eye-candy yaitu Aliff dan Irish memulai debutnya disini.
Plus faktor, Heart milik Starvision beberapa tahun lalu lumayan sukses setelah disuguhkan akting apik trio Nirina Zubir-Irwansyah-Acha Septriasa. Film ini bisa dibilang kelanjutannya, sama halnya seperti yang dilakukan Nayato dalam Virgin 2 : Bukan Film Porno. Dan hasilnya juga tidak jauh berbeda yaitu sebuah sekuel yang lemah dalam eksekusi cerita tetapi cukup menjual dari sisi sinematografi.
Statement barusan sekaligus meluluh lantakkan ketiga hal tersebut di atas. Jalinan skenario Titien yang sedemikian melankolis menjadi tidak berarti lagi. Kerja keras Melly-Anto yang begitu mendayu-dayu seakan bertabrakan dengan konsep scene yang dihadirkan. Usaha giat Irish dan Aliff dalam menyuguhkan akting yang baik terkesan sia-sia karena stereotype karakter film-film Nayato benar-benar sudah baku, apalagi mereka masih miskin pengalaman sehingga terbawa arus begitu saja.
Betul sekali, lagi-lagi Nayato menjadi diktator ulung dalam sebuah proyek film! Potensi apapun yang dimiliki tidak berhasil mengubah cayanya menyutradarai dengan blueprint yang itu-itu saja. Ibarat peribahasa karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Maka bisa saya ganti menjadi karena telanjur rusaknya susu sebelanga, tidak akan ada artinya lagi jika ditambahkan beberapa tetes madu manis ke dalamnya. Itulah yang terjadi pada Heart 2 Heart yang cukup membosankan dan terkadang ada kesan misinterpretasi skrip. Walau demikian melodrama ini tidak sampai hancur lebur, toh kisah cinta remaja dengan latar belakang setting yang indah masih dapat menjual selayaknya posternya yang begitu manis. Betul?

Durasi:
80 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa