Setelah saya melihat ke belakang perfilman nasional selama periode 2006-2010 rasanya cukup sulit menemukan banyak film horor/thriller berkualitas. Namun saya tetap harus membuat daftar tersebut. Mengapa? Sebab saya sangat sangat mencintai genre ini lebih dari apapun juga. Kita mulai saja ya:
Pintu Terlarang (2009)
”Harus diakui Joko Anwar cukup gila disini karena berhasil menjungkir balikkan fakta yang tersusun dalam benak penonton yang terbentuk setelah menyaksikan film ini sejak menit awal. Akting ciamik juga disodorkan Fachri Albar yang memiliki kompleksitas tersendiri dalam pikirannya. Tak lupa adegan berdarah juga disisipkan membuat film ini tak ada lawannya dalam 5 tahun terakhir!”
Spooky-meter : 4 out of 5
Pocong 2 (2006)
”Meskipun tidak dapat dikatakan orisinil 100%, film ini berhasil menggedor batin para penontonnya dengan kemunculan pocong yang tak diduga-duga di sebuah apartemen yang didukung dengan musik yang tepat. Anda bisa rasakan ketakutan Risty Tagor disitu yang berpadu dengan kebingungan Revalina S Temat yang berujung pada suatu konklusi mengejutkan. Sebuah persembahan terbaik Rudi Soedjarwo untuk genre ini yang sayang prekuelnya tidak pernah tayang karena tidak lulus sensor!”
Spooky-meter : 4 out of 5
Rumah Dara (2009)
”The Mo Brothers sukses menciptakan genre slasher pertama di Indonesia dengan jajaran bintang yang ciamik termasuk Julie Estelle yang berdiri sebagai protagonis. Penjiwaan Shareefa Daanish sebagai ibu psikopat yang tidak mati-mati membuatnya kesohor sebagai sosok Dara hingga saat ini. Scene demi scene sadis yang bersimbah darah lewat pencahayaan indoor yang remang-remang dijamin membuat anda terkesiap dan geregetan menyusuri endingnya!”
Spooky-meter : 4 out of 5
Kuntilanak (2006)
”Meski logika ceritanya diragukan, film garapan Rizal Mantovani ini tetap sukses besar mengusung sosok kuntilanak berwujud wanita berkepala kuda yang muncul akibat pesugihan. Terbukti sebagai film lokal pertama yang diputar di bioskop kategori The Premiere di Senayan City pada waktu itu. Lagi-lagi Julie Estelle yang kali ini nekad menelusuri lorong gelap dan kamar tertutup asramanya yang angker itu untuk mencaritahu penyebab kematian misterius teman-temannya.”
Spooky-meter : 3.5 out of 5
Pencarian Terakhir (2008)
”Affandi Abdul Rachman menampilkan drama horor yang dibalut dengan kisah para pendaki gunung. Penggarapannya yang serius dengan penuturan yang teratur membuat film ini enak diikuti. Memasuki pertengahan, tensinya mulai meningkat terlebih setelah mengetengahkan konsep ‘dunia lain’ dengan sangat wajar tetapi mampu mendirikan bulu kuduk itu. Ingat sosok kakek-kakek di pondok terpencil? Lukman Sardi bersinar dalam memandu aktor-aktris lainnya disini.”
Spooky-meter : 3.5 out of 5
Takut (2008)
”Lahir dari iNAFFF 2008, film ini digawangi oleh beberapa contributor filmmaker genre horor/thriller luar negeri. Namun pada akhirnya tetap dikerjakan oleh sutradara-sutradara tanah air seperti Riri Riza, The Mo Brothers dkk yang menggarap 6 cerita pendek dengan nuansa yang berbeda-beda mulai dari unsur tradisional, modern, futuristik membuat film yang juga berjudul Faces of Fear ini kaya cita dan rasa. Apalagi dijejali dengan bintang-bintang film tanah air semisal Marcella Zalianty, Shanty, Dinna Olivia dsb.”
Spooky-meter : 3.5 out of 5
Hantu (2007)
”Adrianto Sinaga menggarap kisah para pecinta alam yang mencari sebuah telaga Setra Wingit. Tanpa diduga salah satu dari mereka menghilang dan korbanpun mulai berjatuhan akibat penunggu yang merasa terganggu. Sosok hantu yang tidak diforsir kehadirannya itu justru berhasil menghadirkan suasana mencekam. Tak lupa ada pesan moral yang disisipkan bahwa sikap yang egois dan mau menang sendiri dapat membahayakan dirinya sendiri, sahabat bahkan orang yang dicintainya. Oka Antara juga bersanding “manis” dengan Dhea Ananda disini.”
Spooky-meter : 3 out of 5
Lantai 13 (2007)
”Salah satu dari dua horor karya Helfi Kardit yang cukup berkualitas. Meski plotnya mirip dengan film Hongkong yang juga bersetting di gedung perkantoran tetapi sah-sah saja jika dapat digarap secara maksimal. Oleh karena itu diamini sebagai horor dewasa dimana para penontonnya kebanyakan karyawan yang bekerja di bangunan bertingkat tinggi dan mungkin pernah mengalami cerita-cerita aneh tersebut sendiri. Widi AB Three tergolong memikat kali ini menyuguhkan sosok karyawan baru yang lugu sekaligus idealis.”
Spooky-meter : 3 out of 5
Lawang Sewu (2007)
”Garapan Arie Azis ini sebetulnya tidak terlalu istimewa. Namun settingnya lah yang membuatnya spesial. Bangunan buatan arsitek Belanda di tahun 1908 bernama Lawang Sewu ini berdiri kokoh dan angker tepat di kawasan Tugu Muda, pusat Kota Semarang. Penonton mungkin lebih takut pada settingnya dibandingkan jalan cerita yang disodorkan di dalamnya sebab telah banyak mitos yang berhembus di sekitarnya. Namun rasanya melihat dua remaja eye catching yang berpasangan yaitu Marcell Darwin dan Thalita Latief juga rasanya cukup menarik ”
Spooky-meter : 2.5 out of 5
Sumpah Pocong Di Sekolah (2008)
”Trailernya sempat heboh mengisi jaringan bioskop 21 setiap sebelum pertunjukan dimulai. Boleh dikatakan eksperimen horor pertama Awi Suryadi dengan pendekatan siswa-siswi SMU. Walaupun banyak yang tidak menyukainya, saya tetap menganggap film ini menarik. Setiap sudut bangunan sekolah disyut dengan angle yang tepat sehingga menghasilkan visualisasi yang cukup meyakinkan mendekati keaslian yang pernah kita alami sehari-hari di masa bersekolah jaman dahulu. Unsur komedi juga cukup menonjol sehingga menjadi penyeimbang cerita. Penampakan dan tampilan hantu pada khususnya mendekati yang biasa disuguhkan horor Jepang/Korea sehingga beberapa orang menyebutnya jiplakan. Hm..“
Spooky-meter : 2.5 out of 5
Sebetulnya posisi 8-10 masih cukup berimbang dengan posisi 11-15 nya secara berurutan yakni
11. Legenda Sundel Bolong (Hanung Bramantyo)
12. Jelangkung 3 (Angga Dwimas Sasongko)
13. Dikejar Setan (Harry Dagoe)
14. The Real Pocong (Hanny R Saputra)
15. Lentera Merah (Hanung Bramantyo)
Bagaimana menurut pendapat anda?
Tinggalkan komentar anda di bawah ini atau tweet langsung dengan mention databasefilm via Twitter.
Komentar yang saya terima di atas tanggal 14 November 2010 tidak disertakan dalam kompetisi free ticket iNAFFF10.