Quotes:
Ronny-Siapa yang tau setan gak bakal gentayangan lagi?
Storyline:
Kecanduan Facebook memang lumrah terjadi di kalangan anak muda jaman sekarang. Remaja belasan tahun Farah termasuk salah satunya. Ia gemar sekali mengupdate status Facebooknya dimana saja dan kapan saja. Hal ini tak jarang merugikan dirinya sendiri karena diusir dari kelas pada saat mata kuliah dosennya ataupun dikomplain kekasihnya, Nauvam dan sahabat karibnya, Cici. Ketakutan mulai melanda Farah saat tahu satu persatu temannya yang mendapat konfirmasi pertemanan dengan sosok misterius bernama Mira Anindhita tewas mengenaskan. Farah meminta bantuan Rony yang jago hack yang mengarahkannya pada Oma Pujo, keluarga dekat Mira. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan Mira?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh D’Color Entertainment dan diproduseri oleh Harris Nizam.
Cast:
Cindy Anggrina sebagai Farah
Boy Hamzah sebagai Nauvam
Jehaan Sienna sebagai Cici
Maeeva Amin sebagai Mira Anindhita
Waqid
Ricky Ertan
Director:
Helfi Ch Kardit mengawali karirnya dengan sebuah horor yang masih berkualitas lumayan yaitu Bangku Kosong (2006).
Comment:
Sejak awal cerita yang ditulis oleh M. Ilhamka Nizam dan Anggoro ini memang terkesan mengada-ngada. Namun dalam dunia perfilman tidak pernah ada standar baku yang tidak dapat digunakan. Ide senyeleneh apapun sebenarnya tetap bisa dikerjakan asal dibekali dengan kelengkapan-kelengkapan yang memadai. Bagaimana dengan film ini?
Sutradara Helfi tampaknya sekuat tenaga berusaha serasional mungkin menerjemahkan skrip tersebut dengan waras. Hal ini terlihat dari 30 menit pertamanya yang mencoba menampilkan latar belakang kehidupan remaja yang perlahan-lahan mulai menyikapi misteri yang dihadapinya. Namun semakin lama jatuhnya justru semakin tidak meyakinkan.
Pertama, kemunculan setan yang teramat janggal. Kadang ia muncul setelah lampu padam atau listrik mati yang anehnya masih bisa terkoneksi dengan internet? Provider apakah itu yang anti disconnect? Ataukah ia menggunakan portal khusus untuk memindahkan dirinya seperti pintu kemana saja? Sampai sini, itulah yang menarik untuk dicari tahu!
Kedua, motif setan yang semula misterius menjadi tidak penting lagi. Penonton sudah keburu jengah untuk digiring menuju ending yang sebetulnya dipersiapkan menjadi kejutan tersendiri. Balas dendamkah karena setan kebetulan lupa log out setelah sign in sehingga Facebooknya dihack orang? Hm, coba anda cari tahu sendiri.
Dua hal yang tidak meyakinkan itu semakin diperburuk dengan irrasionalnya tokoh-tokoh yang kebetulan “hidup” dalam film ini. Farah yang sok gaul bin oon, Cici yang makan teman, Nauvam yang peselingkuh, Ronny yang penjahat kelamin, Pak Dosen yang mesum dsb. Tidak ada satupun rasanya yang membuat kita bersimpati apalagi peduli pada nasibnya.
Segala uneg-uneg yang saya sebutkan di atas rasanya sudah cukup bagi anda untuk menilai kualitas Setan Facebook ini secara garis besar. Apalagi dengan penampakan yang ala kadarnya, rambut panjang dan muka rusak dalam gaun putih, mudah-mudahan setan ini bisa bertransformasi secara lebih sempurna dalam “sekuel”nya kelak. Twitter, anyone?
Durasi:
80 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa