Wednesday, 20 October 2010

THE FOUR-FACED LIAR : Menentukan Pilihan Persahabatan Cinta Sejenis

Quotes:
Molly: Never have I been thrown up against a wall and kissed hard.
Bridget: Never have I ever been turned down.


Storyline:
Bridget, Trip, Molly, Chloe, Greg adalah lima orang berusia 20 tahunan yang berusaha mencari jati diri masing-masing di tengah hiruk-pikuk kota New York. Sepasang sahabat karib dan sepasang kekasih bertemu di sebuah bar Irlandia yang terletak di jalan West Village. Melalui berbagai perjumpaan, keempatnya menjadi terikat satu sama lain dan terlibat cinta, pengkhianatan dan patah hati sekaligus. Begitu sulitkah menentukan identitas di tengah kehidupan yang serba abu-abu tersebut?

Nice-to-know:
Diproduksi oeh Brillhart / Gonzales Productions, Cinescape Productions, OneZero Productions.

Cast:
Marja Lewis Ryan sebagai Bridget
Emily Peck sebagai Molly
Todd Kubrak sebagai Trip
Daniel Carlisle sebagai Greg
Liz Osborn sebagai Chloe

Director:
Feature film pertama bagi Jacob Chase setelah 6 film pendek sebelumnya.

Comment:

Sejujurnya saya tidak terlalu memperhatikan poster ataupun premis film ini sehingga memasuki pertengahan baru menyadari kalau ceritanya menyangkut lesbian dan pasangan straight yang berjuang mmepertahankan hubungan mereka. Okay, I’m an open-minded person. So, I treat every movies the same. Lagipula berapa banyak film yang bertemakan gay/lesbian yang bisa dirilis di bioskop Indonesia? Blitzmegaplex terbukti mampu memberikan ragam pilihan yang berbeda.
Judul film ini berasal dari nama sebuah bar di New York City. Ya lagi-lagi New York City yang dipilih oleh penulis skrip Marja Lewis Ryan sebagai setting lokasi kehidupannya. Bisa jadi terinspirasi oleh serial tenar Friends apalagi tokoh-tokoh utamanya memang beberapa pria wanita dewasa yang saling berinteraksi satu sama lain dengan segala problematikanya. Oleh karena itu sentralisasi karakter tidak terjadi karena frame selalu bergulir secara bergantian.
Dari segi akting, tidak ada masalah samasekali dari semua jajaran cast disini meskipun belum ada yang memiliki nama besar. Semuanya menghidupkan karakter masing-masing dengan pas dan natural. Terlebih Carlisle, Lewis Ryan dan Kubrak yang terlihat sangat menjiwai dengan ekspresi dan intonasi yang atraktif. Sayangnya kesemuanya itu pernah ditampilkan sebelumnya oleh puluhan judul Hollywood meski endingnya masih bersemangatkan indie movie yang kental.
Permasalahannya adalah saya tidak mampu berempati pada tokoh manapun juga dalam film ini. Bukan karena saya tidak mau peduli terhadap jalan cerita yang disodorkan melainkan kurangnya latar belakang dan visi masing-masing tokoh dalam menyikapi hidupnya. Seakan semuanya samar-samar dan sutradara Chase terus saja mengalir dengan supervisi dari Lewis Ryan yang tampaknya menyimpan ambisi pribadi tersendiri dengan proyeknya ini.
Kesalahan lain The Four-Faced Liar adalah kurang menyelipkan unsur komedi di dalamnya. Hal ini teramat penting untuk menyeimbangkan film yang sudah sarat dengan muatan sarkasme mengenai cinta, pengkhianatan dan patah hati itu sendiri. Namun jika anda menginginkan tontonan off-mainstream yang menjurus homoseksualitas (gay/lesbian), mungkin film ini bisa menjadi alternatif yang bijaksana. Belum tentu anda sependapat dengan saya, bukan?

Durasi:
85 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter: