Storyline:
Gank mafia bernama Macan Polkadot sudah diwariskan secara turun temurun kepada Kendra yang bersaudara juga dengan Romi dan Jodi. Awalnya Kendra sah-sah saja menjalani tuntutan dari sang ibunda, Dewi. Namun semua berubah saat ia berjumpa dengan Selma, gadis cantik enerjik yang juga jatuh hati padanya. Kendra pun mencari segala cara untuk memenangkan hati Selma termasuk mendengarkan saran dari asistennya yang bodoh, Bejo. Saat Kendra mengetahui bahwa Selma ternyata seorang komisaris polisi, ia berniat pensiun dari dunia yang membesarkannya itu. Keputusan yang tidak mudah karena rival mereka, gank Kampak Ungu berencana lain. Berhasilkah Kendra menjalani hidup barunya tersebut?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Kanta Indah Film bersama BIC Production dan gala premierenya dilangsungkan di fX tanggal 25 Oktober 2010.
Cast:
Atiqah Hasiholan sebagai Selma
Tora Sudiro sebagai Kendra
Indah Kallalo sebagai Alexa
Kieran Sindhu sebagai Bobby
Zaky Zimah sebagai Bejo
Ferry Ardiansyah
Guntur
Anindhika
H. Djaja Miharja
Director:
Merupakan debut penyutradaraan bagi Otoy Witoyo.
Comment:
Rasanya baru pekan lalu kita disuguhkan film nasional bergenre komedi aksi dalam judul Perjaka Terakhir 2 yang mengecewakan itu. Dan seperti sudah bisa diduga, semua nilai minus dalam film yang saya sebutkan itu terulang lagi dalam film yang diproduseri oleh Budi Mulyono ini.
Plot ceritanya tumpang tindih mulai dari romansa dua insan dengan profesi bertolak belakang, lalu ada perseteruan antar dua gank mafia besar, juga ada pertikaian antar pembasmi kejahatan dengan pelaku kejahatan itu sendiri, belum lagi kakak beradik pintar-pintar bodoh yang saling berinteraksi dengan cara yang teramat aneh, ditambah dengan aksi sensualitas di antara beberapa karakternya. Bisa anda bayangkan kesemuanya itu campur aduk tanpa benang merah yang jelas? Terus terang saya sendiri tidak berani melakukannya jika belum menyaksikannya dengan mata kepala sendiri!
Minimnya pengalaman sutradara Otoy memperparah eksekusi dari skrip yang sedemikian ruwetnya. Nyaris tidak ada penekanan apapun pada karakternya yang seakan hanya lalu lalang silih berganti di setiap scene yang dihadirkan. Alhasil konstruksi cerita menjadi lemah dan fokusnya menjadi tidak penting lagi. Semua dipaksakan mengalir dari awal sampai akhir tanpa peduli minat penonton yang sudah sedemikian jatuh sejak menit-menit pertama.
Dari jajaran cast, saya sedikit menyayangkan keputusan Atiqah bermain disini. Ia yang biasanya mampu mengangkat sebuah film, tidak mampu berbuat apa-apa terhadap tokoh Selma yang dipercayakan padanya tanpa latar belakang yang jelas. Sedangkan Tora mengulangi apa yang sudah beribu-ribu kali dilakukan sebelumnya dengan tokoh Kendra yang beridentitas sepuluh itu. Lain lagi dengan Indah yang lagi-lagi melakukan beberapa adegan syur, beruntung masih ditambahkan sedikit porsi laga yang harus dilakukannya. Jika tidak? Hm.. Kelucuan Zaky disini menjadi tidak berguna karena karakter yang diperankannya juga nyaris tidak berpengaruh apa-apa.
Mafia Insyaf lebih merupakan sebuah film medioker dengan gaya kelas film televisi yang tidak menawarkan apapun yang patut dibanggakan selain ide yang hanya menjadi ide kosong belaka. Satu-satunya yang mungkin masih berusaha dijual adalah porsi adegan laganya yang kerapkali ditampilkan mengisi keterbelakangan cerita, itupun jatuhnya masih tanggung. Apa mau dikata?
Durasi:
85 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa