Thursday, 27 September 2012

KUTUKAN ARWAH SANTET : Eksploitasi Gancet Berbasis Pesan Moral


Quotes: 
Ruben: Lu kemana sih pas Tuhan bagiin otak gak dateng?

Nice-to-know: 
Film ini diproduksi oleh Sentra Mega Kreasi.

Cast: 
Julia Perez sebagai Kirana
Ruben Onsu sebagai Ruben
Anjani sebagai Tya
Jenny Cortez sebagai Beby
Samoedra Safera sebagai Mumud
Robby Purbasebagai Firman
Dwi AP sebagai Raymond
Cinta Ratu sebagai Myrna
Ozzi Dian sebagai Fandy
Erlandho S sebagai Johan

Director: 
Merupakan debut penyutradaraan Hanny Mustofa.

W For Words: 
Produksi Sentra Films ini awalnya berjudul Hantu Gancet dengan poster seronok yang menampilkan adegan bercinta yang cukup frontal dengan punggung lelaki di atas tubuh wanita yang telanjang. Setelah proses penghalusan, judul dan posternya pun berubah tapi tetap tidak mampu menghapus kesan norak dari pikiran anda saat mendengar dan melihatnya. Isu santer yang konon awalnya muncul dari daerah Plangon, Cirebon ini pun diangkat oleh Hanny Mustofa yang bertindak sebagai penulis skrip sekaligus sutradara ke dalam tontonan fiktif dengan selipan twist disana-sini. Katanya..

Vaginismus mengakibatkan tubuh Firman dan Myrna yang tengah bersenggama di lab kampus tak bisa terpisah. Fandy dan Johan yang berusaha membantu malah menewaskan Myrna. Empat tahun kemudian, adik Myrna yaitu Tya bersama dua sahabatnya, Mumud dan Ruben bertekad menyelidiki misteri hilangnya sang kakak. Dosen baru yang cantik seksi, Kirana mulai menarik perhatian mereka. Satu persatu korban pria berjatuhan di sekitar kampus. Benarkah ini semua kutukan arwah gancet atau ada dalang di balik misteri yang ada?
Hanny Mustofa? Mudah-mudahan bukan nama alter ego yang belakangan ini marak di industri perfilman kita. Skrip tambal sulam darinya sibuk menumpuk berbagai macam plot dengan brilian! Pertama, ada adik mencari kakaknya dengan bantuan dua temannya. Kedua, ada dosen baru yang paranoid karena selalu diganggu arwah perempuan. Ketiga, ada cowo pemarah yang seakan seumur hidupnya hanya dihabiskan dengan ML . Kesemuanya dibalut dalam satu benang merah, selentingan kutukan arwah gancet yang berujung pada twist abad ini, siapa sih pelaku sesungguhnya? 

Keputusan Jupe untuk terus bermain dalam film horor seks baik mengandung komedi atau tidak, seharusnya patut disesali apalagi sebagian adegan syur disini terbukti tidak dilakoninya sendiri. Anjani sebisa mungkin menghadirkan karakter Tya yang believable dimana sisi emosional dan curiosity nya dieksploitasi habis-habisan tapi keterikatan penonton padanya masih akan minim. Ruben Onsu dan Samoedra Safera berupaya menjadi penyeimbang dengan celetukan-celetukan komediknya meskipun kurang efektif menggugah tawa. Satu adegan yang tidak perlu adalah saat Mumud turut menjadi korban yang berbuntut “deramah”.

Bagi penonton yang mendambakan adegan seksual pembangkit syahwat siap-siap kecewa. Imajinasi anda hanya akan dipermainkan dengan potongan demi potongan visualisasi bercinta yang tidak eksplisit. Hal yang menggelikan adalah intensi “incest” yang menutup cerita walau tergunting sensor. F*ck! Namun ada yang lebih menggelikan yaitu lagu tema “Mau Dangar” dari Inplus featuring Anjani yang menembangkan, “Tak bisa lepas lagi. Raganya terpaku dan mati menyatu. Andai aku tak tergoda, gancet ini tak akan terjadi..” lengkap dengan adegan ala video klip. Saya benar-benar tidak memercayai indera penglihatan dan pendengaran sendiri.

Kutukan Arwah Santet, meski saya lebih suka judul inisiasinya, merupakan keberanian luar biasa dari seorang produser bernama Shanker RS yang mengangkat tagline “kisah nyata asu gancet yang heboh” ke dalam tontonan layar lebar khusus dewasa. Film yang sejak penampakan pertama sudah nista ini hebatnya masih berani berkoar tentang pesan moral secara lengkap mulai dari pemaparan doktrin khas dosen ilmiah hingga contoh kasus ala mistis. Do we really need this? Peribahasa “anjing menggonggong, kafilah berlalu” mungkin paling tepat menerjemahkannya.


Durasi: 
81 menit

Overall: 
6 out of 10
  
Movie-meter: