Thursday, 12 April 2012
KUNGFU POCONG PERAWAN : Degradasi Kreatifitas Pasangan Mengganggu
Quotes:
Mey Mey: Kita harus hormat pada kakak tertua yang lagi makan kedondong. Hai kakak kedua cium pipi aku dong!
Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh K2K Productions ini gala premierenya diselenggarakan di Epicentrum XXI pada tanggal 9 April 2012.
Cast:
Olga Syahputra sebagai Boh Lam
Jessica Iskandar sebagai Mey Mey
Yadi Sembako sebagai Boh Siaw
Daus Mini sebagai Ang Pao
Rizky Putra sebagai Baron alias Amsyong Lu
Director:
Merupakan film kedua bagi Yoyok Dumprink di tahun 2012 ini setelah Kafan Sundel Bolong.
W For Words:
Ada satu yang menarik tatkala melihat poster film hasil desain Michael Tju beberapa bulan lalu. Pasalnya saya melihat penampakan yang sama persis dengan Kungfu Panda (2008) dimana latar belakang, warna dasar dan jenis huruf yang digunakan betul-betul jiplakan murni, lengkap dengan tagline: “Kata orang lebih dahsyat dari si panda?” Oh my God! Jika memang permintaan sang produser, maka dimana akal sehat seorang KK Dheeraj yang tak henti-hentinya membombardir masyarakat dengan karya-karya non orisinil?
Mey Mey yang merupakan kembang perguruan kungfu menaruh hati pada kakak kedua Boh Lam meskipun oleh gurunya dijodohkan dengan kakak pertama Boh Siaw. Tugas besar menanti Boh Siaw bersama dengan bocah Ang Pao yaitu mencari kitab sakti di hutan. Malangnya tak lama keduanya tewas dalam kecelakaan. Sementara itu, musuh bebuyutan Amsyong Lu dan kawanannya berhasil menculik Mey Mey sekaligus membunuh guru besar. Kini Boh Siaw dan Ang Pao yang telah menjadi pocong harus menyelamatkan Mey Mey sekaligus membalaskan dendam.
Dua hubungan “aneh tapi nyata” dihadirkan disini. Pertama, Olga Syahputra dan Jessica Iskandar yang tengah menjadi buah bibir karena diberitakan berpacaran. Nyatanya dalam film, percintaan mereka hanya dibahas di bagian pembuka dan penutup saja, itupun dengan interaksi konyol penuh dialog spontan menggelikan. Kedua, Yadi Sembako dan Daus Mini sebagai tandem pocong besar kecil yang (katanya) ahli kungfu. Ide untuk memodernisasi kostum dan penampilan mereka pasti mengingatkan anda pada Ajun Perwira dan Nycta Gina dalam Poconggg Juga Pocong.
Sutradara Yoyok Dumprink memang konsisten menghadirkan sinematografi layaknya FTV lengkap dengan ornamen musik ala Tiongkok. Entah mengapa saya yang kebetulan tumbuh dalam budaya Tionghoa merasakan pencemaran imej akan perguruan kungfu yang biasanya sakral itu. Sang guru besar diperlakukan dengan tidak senonoh oleh murid-muridnya, belum lagi tokoh Mey Mey yang seliweran tanpa latar belakang itu dengan bahasa Mandarin yang juga.. ah sudahlah. Bahkan ada adegan jiplakan dari Johnny English Reborn dimana Yadi Sembako menirukan Rowan Atkinson “menarik batu”.
Kesimpulan utuhnya adalah Kungfu Pocong Perawan samasekali tidak lucu dan tidak seru. Kelemahan skrip amat terasa menyelinap di setiap perpindahan adegan yang menandakan pergantian subplot. Humornya kering, berantemnya garing. Apa lagi yang anda harapkan? Jika terang-terangan dimaksudkan sebagai parodi mungkin bisa lebih dimaafkan. Namun mempertimbangkan banyaknya penjiplakan disana-sini yang disengaja membuat sisi kreatifitasnya terdegradasi ke tempat yang paling dalam. Mudah-mudahan film semacam ini tidak pernah mewakili wajah perfilman Indonesia!
Durasi:
77 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter: