Thursday, 5 April 2012

ENAK SAMA ENAK : Lawak Nyablak Ala Teamlo


Quotes:
Tante Ros: Hah? Udah gak bayar kos, pake minta ongkos?


Nice-to-know:
Film yang diilhami oleh Warkop DKI ini screeningnya diadakan di Senayan City XXI pada tanggal 2 April 2012.


Cast:
Wawan Teamlo

Ade Teamlo
Kudil
Teamlo
Argo Teamlo sebagai Toro
Avis Teamlo

Dondot Teamlo

Bobby Teamlo

Eko DJ
sebagai Ayah Kudil
Kiki Fatmala

Ezra Pingky
Farida Gaynullina
sebagai Jenifer
Nita Ferlin
Garneta Haruni

Director:
Merupakan film ketiga bagi Chiska Doppert yang mengawali karirnya sebagai alter ego Nayato Fio Nuala.


W For Words:
BIC Productions dan Mitra Pictures tampaknya sudah sepakat untuk mengerjakan 2 proyek film kolaborasi sekaligus dalam waktu 1 bulan! Baru saja kita disuguhi Love Is Brondong, kini hadir lagi sebuah remake -saya lebih suka menyebutnya begitu- serupa tapi tak sama dari film lawas tahun 1990an yang dibintangi oleh Warkop DKI. Bedanya kali ini yang diorbitkan adalah Teamlo alias Tim Humor Solo yang beranggotakan 7 orang masing-masing Argo, Avis, Dondot, Bobby serta trio Wawan, Kudil, Ade yang lebih dikedepankan.
Tiga mahasiswa dengan modal pas-pasan ngekos di tempat Tante Ros yaitu Wawan, Kudil dan Ade yang masing-masing memiliki tipe gadis idaman yang berbeda. Kehadiran si bule Jenifer di kampus mereka membuat ketiganya berbalik arah. Kudil yang mengaku anak juragan jengkol meminta kiriman mobil terbaru oleh bapaknya di kampung. Mobil diantar Toro yang juga terpikat oleh Jenifer. Masalah semakin rumit ketika Bapak Kudil nekad datang ke Jakarta dan bersaing untuk memperebutkan wanita. Siapa yang tertawa paling akhir?
Semoga motivasi filmmakers dalam menggarap proyek ini murni karena penghormatan terhadap Warkop DKI, bukan karena kehabisan ide segar yang sulit mendatangkan profit. Aditya Sugandi, Djaffar Lesmana, Universal Nikko yang mengerjakan skripnya memang berupaya membawa penonton ke tahun 1990an dimana komedi situasi tradisional masih berjaya dalam mengocok perut sekaligus menghibur semua lapisan masyarakat.Sayangnya pecinta film nasional kini belum tentu mengusung idealisme serupa.

Ade, Wawan, Kudil tampak terinspirasi oleh Dono, Kasino, Indro dalam memainkan intonasi suara, ekspresi wajah hingga bahasa tubuh. Beruntung mereka masih bisa “menyanyi” walaupun dengan gaya slengean dan lirik lagu acak adut yang terasa dipaksakan rimanya. Mayoritas humor yang tercipta dari dialog antar personil Teamlo tergolong garing, cuma sebagian kecil yang berhasil mengundang senyum tersungging di bibir penonton. Para pemeran pendukung di luar tim humor Solo pun cukup apik berakting terutama dari jajaran senior macam Eko DJ yang mata keranjang itu.


Sutradara Chiska wajib mengambil rehat sejenak meskipun garapannya kali ini harus saya acungi jempol karena berhasil lepas dari tipikal film-film sebelumnya. Enak Sama Enak tampil apa adanya dan sederhana terlepas dari pengikatan cerita yang kurang terencana. Sederetan adegan slapstick dierahkan demi menutupi kelemahan tersebut yang sayangnya belum tentu diapresiasi oleh penonton modern. Pada akhirnya Teamlo pun terasa lahir dua dekade lebih lambat untuk membawakan lawakan nyablak semacam ini.


Durasi:

80 menit


Overall:
6 out of 10


Movie-meter: