Cindy: Masalahnya aku cewek.. Aku butuh kejelasan..
Storyline:
Beranjak dari daerah ke Jakarta untuk menempuh ilmu, Cindy dikerjai para seniornya pada masa orientasi siswa hingga membawanya berkenalan dengan seniornya Panji yang memiliki tanggal ulang tahun persis dengannya. Cindy pun jatuh cinta pada pandangan pertama meski masih bertanya-tanya apakah Panji memiliki perasaan yang sama. Hari-hari berlalu, Hugo yang juga populer di kampus mulai mendekati Cindy yang semakin bingung dengan sikap Panji yang tidak jelas. Kini pilihan ada di tangan Cindy apakah ia akan bertahan mencintai Panji dengan segala kemisteriusannya itu sebelum harapannya benar-benar pupus.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Maxima Pictures dan gala premierenya diadakan di Plaza Senayan XXI pada tanggal 25 Mei 2011 yang lalu.
Cast:
Donita sebagai Cindy
Marcel Chandrawinata sebagai Panji
Arthur Brotolaras sebagai Hugo
Ichsan Akbar sebagai Eros
Kaditha Ayu
Vicky Monica
Director:
Merupakan film ke-14 bagi Rizal Mantovani yang diawali oleh proyek keroyokan Kuldesak di tahun 1999.
Comment:
Rizal Mantovani merupakan satu dari sedikit sutradara lokal yang sukses bermain nyaris di semua genre mulai dari horror, drama, thriller hingga action. Favorit setiap orang tentunya berbeda-beda dan andalah sebagai penonton yang menilai. Bagaimana dengan drama yang terkesan picisan yang satu ini? Yang trailernya sudah wara-wiri dan sukses mencuri perhatian di bioskop-bioskop tanah air selama beberapa bulan terakhir?
Kisahnya sendiri nyaris merupakan pengulangan drama percintaan pada umumnya. Tarik ulur cinta dan maju mundurnya perasaan menjadi suguhan utama. Hanya saja sudut pandangnya dominan dari sisi perempuan sehingga unsur feminisnya lebih dominan kali ini. Sedikit twist coba dihadirkan di bagian akhir oleh penulis Alim Sudio untuk sedikit mengecoh penonton. Nice try! Meski sejak pertengahan saya sudah mulai dapat menerka endingnya.
Penunjukan Donita sebagai pemeran utama terbilang tepat. Wajah galau dan isak tangis sendunya sudah teruji dalam berbagai FTV dan kembali diperlihatkan sebagai Cindy disini. Sayangnya scene terbaiknya yang dilakukan di dapur tidak menjadi kejutan lagi karena sudah dipampang di trailer begitu saja. Sedangkan Marcel dituntut memberikan karakter lembut sekaligus misterius sebagai Panji. Namun perubahan sikap yang seharusnya lebih “tegas” di akhir cerita menjadi datar saja tanpa disertai alasan yang kuat. Meski demikian chemistry keduanya cukup menarik apalagi keduanya sangat camera-face.
Saya ingin menyorot perihal teknis gambar yang disuguhkan terkesan “terang-benderang” dan menyilaukan mata. Entah disengaja demi menimbulkan efek dramatisasi yang kental tapi nyatanya tidak berpengaruh apapun. Kekurangan yang satu ini tertolong oleh ilustrasi musik yang memang sudah terkenal tetapi diaransemen ulang dan dinyanyikan kembali. Terbukti lantunan suara Ahmad Dhani, Mahadewi maupun Donita sendiri cukup member jiwa pada film.
Pupus bisa saja menjadi sebuah karya yang jauh lebih baik lagi andai dikonsep dengan lebih matang dengan memperhatikan satu dua hal secara lebih detail lagi. Kerunutan dalam bercerita yang mengambil rentang waktu lima tahun dan intensitas klimaks emosi yang kurang konsisten memang sedikit mengganggu. Dan pada akhirnya tidak lebih dari sebuah drama percintaan yang sengaja dikonsep untuk mengharu-biru penonton wanita pada khususnya. Bukankah cinta memang butuh pengorbanan dan cucuran air mata agar benar-benar dapat dirasakan?
Durasi:
85 menit
Overall:
7.5 out of 10