Separated by fate.. Destined for a different path!
Storyline:
Sunny yang tengah berduka karena kakak angkatnya tewas di tangan gerombolan bertattoo bergabung di sebuah panti asuhan. Disana ia bertemu Verdy yang lebih muda darinya, persahabatan erat pun terjalin di antara keduanya. Tidak lama kemudian, Verdy diadopsi oleh keluarga kaya dan kelak mewarisi bisnis orangtua angkatnya itu. 20 tahun berlalu, Verdy telah memiliki kekasih bernama Melanie dan hidupnya terjamin. Namun pada suatu kesempatan ia tak sengaja bertemu Sunny yang telah bergabung dengan kelompok bajak laut yang mengincar barang kirimannya. Reuni pun dihabiskan dengan baku hantam seru sekaligus menentukan nasib persahabatan mereka.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Creative Motion Pictures dan gala premierenya dilangsungkan di PPHUI pada tanggal 23 Mei 2011 yang lalu.
Cast:
Robin Shou sebagai Sunny
Verdy Bhawanta sebagai Verdy
Karina Nadila sebagai Melanie
Marcio Fernando Da Silva
Yayuk Aw Unru
Andrew Lincoln Suleiman
Director:
Merupakan film kedua Asun Mawardi setelah Untukmu (2003) yang memasangkan Okan Kornelius dengan Asty Ananta itu.
Comment:
Anda termasuk pecinta film-film aksi tahun 1980-1990an yang dibintangi Barry Prima? Atau mungkin Willy Dozan di televisi dengan Deru Debu? Jika jawabannya iya, sebaiknya tidak melewatkan yang satu ini karena dipastikan kerinduan anda akan terobati. Namun bagi para pecinta film generasi baru, saatnya menambah khasanah perfilman lokal dalam kamus anda. Bukankah diversifikasi itu selalu positif maknanya?
Premis film memang masih setia pada pakem film-film sejenis. Ada masa kecil tokoh utama. Ada pembunuhan yang mengatasnamakan ketidak adilan. Ada misi balas dendam. Ada sekawanan penjahat. Ada penyelamatan sandera. Ada pertarungan melawan kejahatan. Semuanya itu diramu sedemikian rupa oleh penulis asing bernama Matthew Ryan Fischer agar tidak terlalu klise jatuhnya meski fakta tersebut teramat sulit untuk dihindari.
Kinerja sutradara Asun patut diapresiasi tinggi karena berhasil memaksimalkan kerja kamera untuk menghasilkan gambar-gambar jarak dekat maupun jauh yang sedap dipandang. Sinematografinya cukup menjual dengan setting indoor-outdoor yang digunakannya secara bergantian. Coba bandingkan saja scene di atas boat yang menonjolkan warna biru laut dengan scene di dalam warehouse tua yang kontras dengan graffiti disana-sininya.
Robin yang sebetulnya sudah tidak muda lagi tetap mampu menghadirkan koreografi laga yang memikat. Bahu membahu dengan Verdy yang juga tidak kalah tangkasnya terlebih kemampuan capoeira yang dimilikinya. Sesaat kita akan merasa keterikatan emosi di antara keduanya yang terhubung sejak kecil kurang maksimal tetapi rasanya patut dimaklumi Sayangnya Karina tidak mendapat porsi yang frekuentif karena kehadirannya lebih sebagai pemanis belaka di tengah aktor-aktor berwajah dan berpenampilan garang disini.
Sayangnya Pirate Brothers tidak menawarkan keistimewaan dalam bercerita dimana ajakan filmmaker agar penonton dapat bersimpati pada para tokohnya masih tergolong miskin. Beda halnya dengan Merantau yang lebih persuasif itu sehingga terjadi keterkaitan audiens yang cukup nyata. Beruntung suguhan aksi-aksi laga di sepanjang durasi sebagai jualan utamanya bekerja dengan maksimal sehingga misi film yang banyak dibantu insan perfilman Thailand ini setidaknya tercapai dengan sukses.
Durasi:
95 menit
Overall:
7.5 out of 10