Quotes:
Aslan-But I will not tell you how long or short the way will be, only that it lies across a river. But do not fear, for I’m the great Bridge Builder.
Storyline:
Saat Lucy dan Edmund berdebat dengan sepupu mereka Eustace, lukisan kapal laut di kamar Lucy tiba-tiba menjadi nyata dan membawa mereka bertiga kembali ke Narnia. Eustace yang tidak mempercayai negeri khayalan itu menjadi terheran-heran melihat si tikus Reepicheep dan makhluk-makhluk dongeng lainnya. Sedangkan Lucy dan Edmund malah senang berjumpa kembali dengan sahabat mereka Caspian yang sudah menjadi Raja saat ini dan sedang dalam misi menemukan tujuh pedang Raja-Raja Narnia yang hilang seperti janjinya pada Aslan. Perjalanan panjang mereka mendapat banyak tantangan yang berat kemudian. Berhasilkah mereka menuntaskan misi sekaligus menguak kabut hijau misterius yang mematikan itu?
Nice-to-know:
Setelah The Chronicles of Narnia: Prince Caspian (2008) tidak mencetak hasil yang diharapkan di tangga box-office, Walt Disney tidak turut memproduseri dan mensponsori episode Narnia selanjutnya.
Cast:
Georgie Henley sebagai Lucy Pevensie
Skandar Keynes sebagai Edmund Pevensie
Ben Barnes sebagai Caspian
Will Poulter sebagai Eustace Scrubb
Voice:
Liam Neeson sebagai Aslan
Simon Pegg sebagai Reepicheep
Director:
Sutradara Inggris berusia 69 tahun bernama Michael Apted sebelum ini menyutradarai Married In America 2 (2007).
Comment:
Bagi yang sudah terbiasa dengan kehadiran Peter dan Susan, bersiaplah kecewa karena keduanya tidak tampil lagi disini. Yang ada hanyalah Edward dan Lucy yang juga telah beranjak remaja. Beruntung masih ada Caspian yang memperkuat nuansa petualangan dari seri sebelumnya. Sebagai gantinya ada peran Eustace yang tampaknya cukup penting meskipun muka baru dalam Narnia series. Kita akan “tidak nyaman” melihat tingkah laku dan mendengar suara gerutunya yang sangat mendominasi itu, dibawakan dengan sangat baik oleh Poulter. Chemistry nya dengan si tikus pejuang Reepicheep yang disuarakan oleh Pegg juga tergolong unik dan menarik.
Sutradara Apted seakan membawa Narnia ke dunia yang baru dengan visual efek yang memukau dengan berbagai setting yang variatif. Sayangnya sedikit terganggu dengan dialog yang terlalu umum dan terkesan cheesy. Chapter per chapter dikerjakan dengan pace yang seimbang mengarah pada klimaks yang cukup seru, sedikit berbeda dengan dua seri sebelumnya yang cenderung antiklimaks dan terlalu lambat. Bamyak pesan moral yang coba disisipkan disini, salah satunya adalah mencoba menjadi diri sendiri dan bersyukur atas berkat apapun yang telah diberikan. Niscaya hidup akan lebih bermakna bagi pribadi ataupun orang lain.
Secara keseluruhan, rasanya The Chronicles of Narnia : The Voyage of the Dawn Treader menyajikan aksi petualangan yang bisa dinikmati anak-anak dan orang dewasa sekaligus. Anda bisa tertawa sekaligus terpacu dibuatnya. Walaupun mungkin ada kelompok penonton yang kecewa dengan kisah fantasi disini yang di luar kebiasaan, tidak ada salahnya tetap menyaksikan penutup trilogy satu ini. Tidak perlu dalam 3D karena tidak banyak gambar hidup yang bisa dijual apalagi dark scenes nya cukup dominan. Satu hal yang unik bagi saya, Narnia seakan sebuah agama tersendiri terutama dari pandangan umat Kristiani, analogikan Aslan sebagai Tuhan yang selalu membimbing dan mengarahkan dengan suara-suaranya. Menarik bukan?
Durasi:
115 menit
U.S. Box Office:
$24,500,000 in opening week of early Dec 2010
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent