Tagline:
There are worse things than dying
Storyline:
Setelah Perang Sipil di Alabama, sekelompok bandit memilih beristirahat di sebuah rumah tua setelah merampok bank dengan hasil emas murni yang tak terhingga nilainya. Mereka adalah Sam, Todd, Anabelle, Clyde, Joseph yang dipimpin oleh William berusaha menghindari malam dan badai sebelum terbang ke Mexico City keesokan paginya. Namun keputusan mereka tampaknya salah karena satu persatu mulai mengalami gangguan supernatural yang sulit dijelaskan bahkan saling menyerang satu sama lain untuk bertahan hidup. Apakah yang sesungguhnya terjadi di rumah itu di masa yang lampau?
Nice-to-know:
Kota tempat syuting film ini pernah digunakan oleh Tim Burton juga dalam Big Fish (2003).
Cast:
Henry Thomas sebagai William
Patrick Fugit sebagai Sam
Nicki Aycox sebagai Annabelle
Michael Shannon sebagai Clyde
Muse Watson sebagai Father
Mark Boone Junior sebagai Joseph
Isaiah Washington sebagai Todd
Director:
Film panjang pertama bagi Alex Turner yang sebelumnya hanya bermain dalam beberapa film pendek.
Comment:
Syuting 21 hari yang tergolong singkat dengan bersettingkan satu malam saja di sebuah tempat rasanya memang cukup untuk menghasilkan film horor. Permasalahannya adalah kualitas akhirnya yang seringkali dipertanyakan.
Namun saya acungi jempol bagi debut sutradara Turner yang berhasil mengarahkan horor modern yang tetap bergaya klasik, mengingatkan pada karya-karya John Carpenter. Tentunya Turner tidak sendiri karena banyak orang-orang berbakat yang mendukungnya kali ini.
Screenplay yang dikerjakan Simon Barrett mampu menjaga intensitas ketegangan dengan interval yang pas. Berbaur manis dengan kinerja kamera Steve Yedlin yang banyak sekali bermain dengan konsep bayangan yang nyatanya cukup efektif. Sedangkan pada bagian score, Peter Lopez membangun atmosfir dengan brilian sehingga tercipta suasana mengerikan yang mendirikan bulu kuduk, mirip apa yang biasanya dilakukan oleh Polanski.
Dari jajaran cast, Thomas, Aycox, Washington, Watson dkk sebetulnya bermain lumayan, sayangnya tidak dibarengi oleh pengembangan karakter yang menarik. Hubungan antar tokoh seharusnya bisa diperkaya lagi tetapi tampaknya dianggap tidak terlalu diperlukan apalagi setting yang dominan dengan kegelapan agak menyulitkan untuk itu.
Meski bertempo lambat, Dead Birds sukses menjaga ritmenya, terlepas dari bagian pertengahan yang terkesan terlalu berlama-lama. Salah satu horor berbujet rendah yang berkualitas baik dalam beberapa tahun terakhir dimana atmosfir dan suspense berhasil dipertahankan sampai kejutan akhir. Ending yang mungkin tidak mengenakkan bagi anda tetapi cukup rasional. Ohya, beberapa jump out scenes bisa jadi membuat anda terpekik dan sulit tidur!
Durasi:
90 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent