Thursday, 16 December 2010

POCONG RUMAH ANGKER : Misi "Pencarian" Berbuntut Penampakan

Storyline:
Bertindak sebagai reporter, Zaki, Joana dan Debby nekad menyambangi sebuah rumah kosong yang terkenal angker karena sering dijadikan tempat pembuangan mayat dalam kasus kriminal. Saat mendokumentasikan situasi bangunan dengan handycam, Joana malah membuka payung usang di dalam rumah tersebut. Hal tersebut diyakini Zaki yang juga diamini Debby akan mengundang makhluk-makhluk gaib. Sepulang dari sana, Zaki, Joana dan Debby kerap diganggu oleh berbagai penampakan yang sulit terjelaskan bahkan teman mereka yang juga seorang bule, Ipung disambangi gadis manis bernama Lilis yang mengaku mengenal trio tersebut di suatu tempat. Apa yang dimulai di tempat awal harus juga diakhiri disana. Maka mereka berlima berusaha menelusuri apa yang sesungguhnya diinginkan oleh makhluk gaib tersebut.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Mitra Pictures – Bic Production.

Cast:
Donita
Zaki Zimah
Pamela Bowie
Krisna Patra
Radith

Director:
Koya Pagayo kembali lagi setelah terakhir membuat versi Indonesia Te[rekam] pada pertengahan tahun 2010 ini.

Comment:
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu yakni mereview film terakhir sutradara paling produktif di tahun 2010. Anda tahu siapa namanya, tak usah saya sebutkan lagi. Pantang soalnya! Dan menurut pendapat saya, film ini seperti kompilasi dua filmnya sebelumnya yaitu Kuntilanak Beranak dan Sarang Kuntilanak. Namun dikarenakan mengangkat tema hantu mantan penari jaipong (dulu ronggeng) dan rumah angker maka judulpun diganti menjadi Pocong. Subyek horornya menjadi dua yaitu Pocong dan Kuntilanak sekaligus. Voila! Entah mana dari mereka yang bernama Lilis, tidak ada penjelasan, atau saya yang memang tidak perhatian karena tidak penting? Maafkan saya jika begitu.
Dari jajaran cast, beribu sayang Zaky tidak seperti tupai yang tidak jatuh berkali-kali di lubang yang sama, melainkan dakocan yang berkali-kali jatuh di genre film yang sama! Desperate keluar dari komedi layar gelas ke komedi horor layar lebar? Sekali-kali tidak masalah tapi kalau berkali-kali bikin eneg. Ia yang saya akui lucu di beberapa film sebelumnya kali ini gagal total. Jayus abis! Maaf Zaky, kali ini gaya melucu anda kurang ampuh dan amat sangat dipaksakan. Saya sebetulnya ingin tertawa tapi tidak menemukan alasan yang kuat melakukan itu. Sama halnya dengan Donita dan Pamela yang hanya berusaha bercantik-cantik dan menjerit-jerit ria tanpa ada efek positif bagi film ini.
Jika saya ada di posisi produser seperti HM Firman Bintang, maka saya akan menggaji Lilis 3x lipat! Kesulitannya paling tinggi karena harus berperan sedikitnya sebagai lima makhluk! Satu, sebagai gadis desa manis yang lugu. Dua, sebagai penari Jaipong yang lincah menarik. Tiga, sebagai gadis pendiam yang selalu menunduk dengan rambut awut-awutan. Tiga, sebagai pocong yang hobi "tampil". Empat, sebagai "gadis" misterius yang hobi merambat di tembok ataupun naik turun dengan kerekan tali. Sungguh usaha yang luar biasa!
Satu hal yang paling memorable (sekaligus penting) bagi saya adalah saat Debby mengisi gelasnya dengan air dari botol tetapi kosong saat diminumnya, berkali-kali! Cukup orisinil. Selebihnya Pocong Rumah Angker hanyalah pengulangan formula basi yang sudah expired beratus-ratus tahun lalu hingga meracuni otak sekaligus pikiran penonton yang kadung bingung dengan misi film ini sebenarnya. Masih berpikir ingin mencari pocong (atau membantu pocong mencari) di rumah angker?

Durasi:
80 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa