Storyline:
Keyla bersama kedua temannya menginap di suatu villa terpencil di desa. Key yang memiliki indera keenam segera mencium ketidakberesan ditempat tersebut, terlebih setelah arwah seorang ibu tua yang meninggal terus mengikuti untuk memperingatkannya tidak menyebut nama suster keramas dengan sembarangan. Sementara itu seorang turis Jepang yang cantik dan seksi bernama Michiko sedang mencari perawat bernama Karmila yang dulu pernah mengurus ayah kandungnya. Pertemuan Keyla dan Michiko juga seorang sutradara pembesut video porno mungkin saja mengusik hantu suster keramas di kediamannya tersebut.
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Maxima Pictures yang belakangan konsisten di genre komedi seks horor.
Cast:
Rin Sakuragi sebagai Michiko
Herfiza Novianti sebagai Keyla
Rizky Mocil sebagai Bari
Zidni Adam
Shinta Bachir
Director:
Terakhir menggarap Terowongan Rumah Sakit yang jauh dari publikasi itu, Helfi Kardit dipercaya menangani film ini yang secara terang-terangan menjual aktris luar negeri dari negara Sakura itu.
Comment:
Menit-menit pertama film cukup menjanjikan karena gaya khas sutradara yang sedikit dipicu film-film horor Jepang terlihat meyakinkan. Namun setelah itu, plot cerita menjadi tumpang tindih antara beberapa subplot yang sayangnya tidak didasari dasar yang kuat. Arah film menjadi mudah ditebak dan tidak fokus samasekali. Hal ini tentu saja karena ekspos yang berlebihan terhadap adegan syur di dalamnya yang melibatkan Rin Sakuragi, aktris porno ternama Jepang walau belum setenar Maria Ozawa alias Miyabi yang batal datang ke Indonesia itu. Apakah tren film lokal masa kini sedemikian dangkalnya hingga tidak mementingkan unsur lain? Beruntung gunting sensor masih cukup tajam sehingga tidak menjurus pornografi yang parah tetapi saya tetap menyebut film ini semiporno karena kevulgaran Rin yang mempertontonkan bh dan celana dalamnya terus menerus serta beberapa adegan lesbian yang sebetulnya tidak perlu. Kelucuan yang sejak awal dibangun Rizki Mocil dan Zidni Adam menjadi tidak penting lagi. Apalagi Keyla sang tokoh utama yang terasa tidak perlu dipedulikan nasibnya hingga film berakhir. Intinya, Suster Keramas hanyalah sebuah proyek coba-coba yang tidak mengesankan dalam segi apapun juga.
Durasi:
85 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!