Thursday, 28 January 2010

PEMBURU HANTU THE MOVIE : Rumah Berhantu dan Bumbu-Bumbu Umum Sinetron

Tagline:
Dakwah, Doa & Dawa

Storyline:
Dua gadis Bandung, Donna dan Vika yang terobsesi mengembangkan diri sepakat hijrah ke Jakarta dan menempati rumah saudara mereka, Ibu Ranty yang sudah bertahun-tahun dikosongkan. Rumah batu tersebut hanya dijaga oleh Pak Budi dan putranya, Ikhsan. Tanpa diduga, Vika selalu melihat penampakan jin, kuntilanak dsb. Bahkan Ibu Ranty dan Donna seringkali kerasukan dan tidak sadarkan diri pada akhirnya. Lewat rujukan, mereka sepakat memanggil Tim Pemburu Hantu untuk menyelesaikan segala kejadian supernatural tersebut. Apa yang sesungguhnya tersimpan pada masa lalu rumah tersebut?


Nice-to-know:
Diproduksi oleh Citra Baru dan adegan awal dibuka dengan tampilan depan Paris Van Java, Bandung yang ternama itu.


Cast:
Poppy Bunga sebagai Vika
Putri Arifanti sebagai Donna
Farah Hatim sebagai Ibu Ranty
Jenny Cortez sebagai Diana
Tenno Ali
Reza Fahlevi
Randy Tanaya

Director:
Namanya masih terdengar asing karena Pemburu Hantu The Movie ini merupakan debut pertama Alamsyah.

Comment:
Diangkat dari serial televisi ke layar lebar, apa yang bisa dilakukan film ini? Di posternya bahkan mencomot logo Ghostbusters, serial televisi yang tenar di awal 1990an itu. Hm, kita kupas satu persatu. Sejam pertama film ini selayaknya sinetron, cerita klise tentang cinta segitiga. Belum lagi dipadu dengan banyolan-banyolan garing pembantu rumah. Kurang? Penampakan hantu wanita bermake-up tebal dan pucat ditambah dengan suasana remang-remang. Plus ornamen-ornamen yang selayaknya muncul dalam film horor seperti darah dari shower, medium kaca, lintah dsb. Semua dibaur menjadi satu! Sangat simpel dan tidak berarti apa-apa, apalagi jajaran cast yang standar kualitas dan aktingnya. Sutradarapun rasanya belum tau perbedaan film layar lebar dengan layar kaca. Oh ya, ada lagi yang lebih parah, tema pemburu hantu yang harusnya menjadi inti cerita ternyata baru dihadirkan di 10-15 menit terakhir film dengan efek-efek sinar yang biasa diperlihatkan di film silat lokal, bahkan tanpa pertarungan langsung dengan hantu-hantu yang seharusnya mereka tumpas. Haiz. Cukup sudah rasanya jika ingin menyiksa diri anda selama kurang dari satu setengah jam di bangku bioskop.

Durasi:
80 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!