Storyline:
Hobinya berbelanja membuat Pamela kesulitan menentukan masa depannya dengan profesi bergaji tinggi. Bertekad menjalani casting bersama sahabat setianya Gino, Pamela malah kebagian peran pengganti kuntilanak dan syuting di malam hari. Lewat temannya Gino, Pamela akhirnya dikenalkan oleh Miss Tisya, ketua perkumpulan Mekar Sari. Perkumpulan yang mendidik gadis-gadis untuk menjadi wanita simpanan yang mandiri termasuk Nining yang sudah senior dan Angel yang juga seorang pemula. Akhirnya Pamela pun bertekad menjalani latihan demi latihan hingga ia lulus. Namun apakah itu yang sesungguhnya diinginkan hati nuraninya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh perusahaan lawas, PT Virgo Putra Film yang bersetting di sebuah rumah mewah yang megah dan juga beberapa mall ternama di Jakarta seperti Pacific Place dll.
Cast:
Tampil beda dari biasanya seperti perannya dalam LoVe (2008), Acha Septriasa didaulat sebagai Pamela, gadis lugu yang akan melakukan apapun untuk bisa hidup mewah.
Terakhir bermain dalam Jeritan Kuntilanak, Julia Perez disini menjabat sebagai wanita simpanan nomor satu perkumpulan Mekar Sari yang menguasai segala trik.
Zidni Adam memerankan Gino, cowok polos yang diam-diam mencintai sahabatnya sendiri.
Penampilan Ayu Azhari sebagai wanita simpanan senior, Nining turut menyegarkan suasana film ini.
Director:
Terakhir menggarap The Real Pocong yang cukup apik itu, Hanny R Saputra kali ini bereksperimen dengan drama komedi ringan yang bisa diikuti siapa saja yang sudah cukup umur tentunya karena banyak adegan dewasa di dalamnya.
Comment:
Dua pertiga film ini bisa dikatakan bergaya slapstick. Mengapa? Tema wanita simpanan yang cukup sensitive disajikan dengan fun dan kocak, lengkap dengan suara-suara binatang terutama ringkikan kuda sebagai impersonisasi adegan bercinta. Dari segi cast, Jupe lah yang paling menguasai layar. Penampilannya sebagai wanita seksi yang menggoda bisa dibilang yang terbaik sepanjang karir aktingnya. Lihat saja bahasa tubuh dan ekspresi wajahnya terasa sensual walau tetap dalam batas kewajaran. Sedangkan Acha terasa kurang pas sebagai gadis yang ‘bertransformasi’ karena secara fisik, tidak ada perubahan berarti yang bisa dilakukannya. Sang sutradara sedikit banyak terpengaruh oleh film-film Hollywood yang memanjakan wanita dengan fashion sehingga mood film cukup terbantu. Sayangnya kepiawaiannya menggarap genre horor, malah berusaha dibawa kesini. Alhasil beberapa scene lengkap dengan background musiknya “cukup menyeramkan” walau sebetulnya sangat tidak diperlukan. Pada akhirnya Ssh.. Jadikan Aku Simpanan hanya terbatas pada hiburan belaka yang bisa ditertawakan dengan sedikit pesan moral. Kekurangannya hanya di logika karakterisasinya, tidak didukung oleh motif yang jelas ataupun masuk akal dalam melakukan itu semua.
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!