Monday, 23 January 2012

THE IRON LADY : Inspirasi Pemimpin Wanita Tangguh

Quotes:
Margaret Thatcher: Watch your thoughts for they become words. Watch your words for they become actions. Watch your actions for they become... habits. Watch your habits, for they become your character. And watch your character, for it becomes your destiny! What we think we become.


Storyline:
Kisah seorang wanita yang berupaya mendobrak tatanan parlemen Inggris yang didominasi oleh kaum pria. Jabatan ketua partai yang kemudian mengantarnya menjadi Perdana Menteri dalam periode yang cukup panjang memang harus dibayar mahal oleh Margaret Thatcher dimana kehidupan pribadinya tak jarang terkesampingkan termasuk mengganggu interaksinya dengan orang-orang terdekatnya.

Nice-to-know:
Pada tahun 1982, sekelompok komedian Inggris yang disebut The Comic Strip membuat parodi berjudul "The Strike" yang mengatakan bahwa Hollywood akan meminta Meryl Streep memerankan Thatcher. 30 tahun kemudian hal tersebut benar-benar terjadi.

Cast:
Meryl Streep sebagai Margaret Thatcher
Jim Broadbent sebagai Denis Thatcher
Susan Brown sebagai June
Alice da Cunha sebagai Cleaner
Phoebe Waller-Bridge sebagai Susie
Iain Glen sebagai Alfred Roberts

Director:
Phyllida Lloyd angkat nama melalui debut penyutradaraan pertamanya yang juga dibintangi Meryl Streep yaitu Mamma Mia! (2008).

Comment:
Siapa yang tidak kenal Margaret Thatcher? Wanita bertangan besi yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama lebih dari 11 tahun tersebut adalah sosok yang disegani. Mengetahui bahwa biopic yang diproduksi oleh Film4 dan UK Film Council ini akan diperankan oleh Meryl Streep, jantung saya langsung berdebar-debar. Salah satu aktris terbaik sepanjang sejarah perfilman yang bahkan tidak perlu Piala Oscar lagi untuk menegaskan kualitas aktingnya itu.

Pendekatan yang digunakan oleh penulis skrip Abi Morgan memang tergolong unik. Margaret Thatcher memang digambarkan tangguh walaupun sisi-sisi kewanitaannya tidak dapat dipungkiri begitu saja. Namun pembahasan dementia yang dideritanya seakan berupaya menyeimbangkan superioritas dengan kelemahan. Penonton lantas akan percaya bahwa Maggie adalah bagian dari perputaran roda dimana seseorang bisa berada di atas dan di bawah selama periode tertentu.
Impersonifikasi Meryl Streep sangatlah akurat dimana setiap detik aksinya di layar lebar amat mengagumkan. Detil ekspresi dan bahasa tubuh seorang Margaret Thatcher dilakoninya secara sempurna mulai dari sebagai pemimpin bertangan besi ataupun seorang wanita biasa yang sulit berintegrasi secara normal dalam hidupnya. Kinerja make-up department mendadani Streep dalam berbagai lapisan umur juga patut diacungi jempol.

Sutradara Phyllida Lloyd yang berdarah asli Inggris memang setia dengan sejarah yang terjadi. Peristiwa peperangan Falklands menjadi salah satu babak penting dalam film ini. Sayangnya proses pemulihan ekonomi Inggris termasuk menolak Euro yang terjadi setelahnya malah tergolong instan, tidak dijelaskan apa peranan Thatcher terhadap semua itu. Narasi yang dipilih Lloyd merupakan flashback tanpa garis waktu dimana Thatcher muda, Thatcher dan Thatcher tua silih berganti dihadirkan.
Aktor-aktris pendukung brilian juga semakin memperkuat The Iron Lady sebagai potret apa adanya seorang Margaret Thatcher yang kontroversial. Mengagungkan dan mempermalukannya seakan menjadi agenda yang tidak terpisahkan dalam film ini. Interaksinya dengan Denis seringkali menyedihkan untuk disimak. Bagi anda yang tidak terlalu mengenal siapa Maggie sesungguhnya karena tidak hidup pada masanya, Meryl Streep akan membantu pemahaman anda dengan interpretasi peran yang luar biasa.

Durasi:
105 menit

U.S. Box Office:
$520,669 till Jan 2012.

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent