Quotes:
Optimus Prime: In any war, there are calms between storms. There will be days when we lose faith. Days when our allies turn against us. But the day will never come, that we forsake this planet, and its people.
Storyline:
Kelompok Autobots yakti Bumblebee, Rachet, Ironhide, Sideswipe yang dipimpin oleh Optimus Prime harus menghadapi Decepticons yang ingin membalas dendam dengan cara menciptakan jembatan untuk mencapai kapal luar angkasa Cybertronian yang tersembunyi di bulan demi mempelajari rahasianya. Sementara itu Sam Witwicky yang kesulitan mencari pekerjaan selepas status pahlawannya harus sekali lagi berada di tengah-tengah pertarungan, tentunya dengan ditemani kekasihnya Carly yang sudah memiliki pekerjaan dan atasan yang teramat menjanjikan.
Nice-to-know:
Autobots mengalami peningkatan “kelas” antara lain Bumblebee menjadi Chevrolet Camaro 2011, warna Ratchet menjadi putih hijau-rumput, Sideswipe menjadi Chevrolet Centennial Corvette.
Cast:
Shia LaBeouf sebagai Sam Witwicky
Josh Duhamel sebagai Lennox
John Turturro sebagai Simmons
Tyrese Gibson sebagai Epps
Rosie Huntington-Whiteley sebagai Carly Spencer
Patrick Dempsey sebagai Dylan
John Malkovich sebagai Bruce Brazos
Director:
Installment ketiga dari 9 film yang sudah disutradarainya sejauh ini cukup menjelaskan kecintaan Michael Bay akan franchise ini.
Comment:
Rasanya semua orang mengamini fakta bahwa duet Bay-Spielberg hanya berusaha mengeruk dollar sebanyak-banyaknya dari franchise Transformers ini selama masih bisa dijual. Jadi tidak usah heran jika di kemudian hari akan muncul Transformers 4, 5, 6 dst. Sayang sekali mengingat banyak fans serial ini yang masih berharap adanya pengembangan kisah yang lebih cerdas lagi dari yang sudah-sudah tanpa mengurangi unsur fun to watch itu sendiri.
Skrip yang ditulis oleh Ehren Kruger ini boleh dibilang sedikit mengulang apa yang dikisahkan dari Revenge of the Fallen yang menekankan posisi umat manusia di tengah-tengah perseteruan dua kubu robot yang saling bertentangan yaitu Autobots dan Decepticon dengan perbedaan motif saja. Tak usah heran apabila anda merasa mengalami dejavu dengan suguhan demikian. In the end it’s always about good versus bad, right?
Hal serupa juga terjadi pada jajaran castnya. Anda tidak akan peduli akan nasib Duhamel, Turturro, Gibson, Dempsey dkk yang masih melambangkan superioritas kepahlawanan Amerika! Penggantian Megan Fox dgn Rosie Huntington-Whiteley juga cukup mengecewakan dari segi sensualitas dan eksotisme walaupun keduanya merupakan pemuncak daftar gadis FHM. Tokoh Carly memang sedap dipandang layaknya boneka Barbie pirang tetapi setiap kemunculannya terbilang mengganggu dengan sederetan dialog dumb cliche terlontar dari mulutnya.
Bagaimana dengan Sam Witwicky? Shia masih memerankannya dengan aura sama tapi dengan penjiwaan yang flat. Kesulitan mencari pekerjaan hingga menghadapi saingan cinta tidak membuat perbedaan apapun dari aktingnya. Mungkin ada baiknya ia berpikir ulang untuk menerima tawaran installment selanjutnya jika tidak ingin karirnya mandek. Interaksi yang menjurus gay jokes dengan Ken Jeong juga terasa tidak pada tempatnya. Jika dimaksudkan untuk memancing tawa, bagaimana dengan penonton belia yang mencernanya?
Bay memang mematuhi janjinya untuk mengedepankan visualisasi revolusioner dalam format 3D. Segala efek CGI berbujet 195 juta dollar dikerahkan sepenuhnya untuk memanjakan mata penonton, porsinya bahkan lebih dari yang bisa dibayangkan sebelumnya. Seakan semua terjadi tepat di hadapan anda atau justru anda yang serasa mengalaminya sendiri, sebuah pengalaman sinema yang mengagumkan asalkan indera pendengaran anda tidak lelah menerima rangsangan suara-suara “elektronis” di sepanjang film.
Highlight film ini adalah saat Shia terlontar keluar dari Bumblebee sehingga tergantung-gantung, atau ketika The Driller menggulung gedung bertingkat raksasa yang didiami Sam dkk, atau tentara yang terbang bebas layaknya kelelawar setelah terlontar dari pesawat yang terbakar? Terkadang saya merasa ini adalah film bencana akhir dunia, bukan Transformers apalagi dengan penghancuran jalan, bangunan hingga umat manusia yang menjadi abu. Mengingatkan pada War of the Worlds, anyone?
Satu kata untuk Transformers 3 yaitu OVER-THE-TOP. Sesuatu yang berlebihan biasanya tidak pernah baik. Durasi teramat panjang yang harusnya bisa diselesaikan dalam 90 menit andai tidak ada show off spesial efek tidak jarang malah membuat saya merasa bosan dan mengantuk di paruh pertama film. Harus diakui sedikit lebih baik dari Transformers 2 dari segi logika cerita tapi masih di bawah Transformers dari segi kelekatan dengan penonton. Endingnya cukup klimaks, ditutup dengan pertarungan finale Optimus vs Sentinel yang entah kenapa pergerakannya seperti dua jago martial arts yang tengah berlaga!
Satu lagi (dari sekian banyak) persembahan Michael Bay yang berputar-putar di plot cerita stereotype dengan berbagai pengulangan adegan aksi spektakuler rasanya memang hanya dirancang untuk kepuasan pribadinya sendiri. Dark of the Moon fantastis secara tampilan tetapi tidak memiliki nyawa. Sajian summer movies yang memenuhi standar “WAH” untuk lantas dilupakan begitu saja tanpa kesan berarti. Masih menantikan sekuelnya di masa mendatang? Rise of the Sentinel Prime, perhaps?
Durasi:
150 menit
U.S. Box Office:
$302,878,797 till mid July 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter: