Sunday, 14 August 2011

BEAT THE WORLD : Sekelumit Kisah Di Balik Layar Peserta Kompetisi

Tagline:

They live to dance.. They dance to win!





Storyline:

Yuson tengah mempersiapkan grupnya untuk berkompetisi dalam Beat The World. Sayangnya ia terbentur dengan urusan asmaranya dengan Maya ataupun sahabatnya Easy yang menentang konsep baru kombinasi parkour yang ditawarkan Justin. Di lain tempat, Nina dan Eric yang juga mantan kekasih berseteru untuk mendapat posisi ketua grup. Plus Carlos yang mempertaruhkan sejumlah uang besar untuk bisa ikut serta bersama grupnya para penari Samba di sebuah restoran Brasil. Mereka berkumpul untuk satu tujuan yaitu menjadi juara dunia sekaligus memenangkan hadiah seratus ribu dollar. Siapa yang pada akhirnya keluar sebagai pemenang?



Nice-to-know:

Film yang juga dikenal dengan judul You Got Served : Beat The World ini langsung masuk pasaran DVD di USA pada tanggal 21 Juni 2011.



Cast:

Tyrone Brown sebagai Yuson

Mishael Morgan sebagai Maya

Ray Johnson sebagai Easy (as Sho-Tyme)

Nikki Grant sebagai Cherry

Chase Armitage sebagai Justin

Christian Loclair sebagai Eric

Kristy Flores sebagai Olivia

Shane Pollard sebagai Carlos

Stephanie Nguyen sebagai Nina



Director:

Merupakan film kedua Robert Adetuyi setelah Turn It Up (2000) yang juga bertemakan musik.



Comment:

Meski tidak bergaung dan rating yang tidak terlalu bagus, film ini tetap menarik perhatian saya untuk membuktikannya sendiri. Apalagi produser Amos Adetuyi menyajikan dance hip hop yang merupakan favorit pribadi untuk bergoyang mengikuti alunan musiknya. Ternyata 90 menit kemudian, ambisi Adetuyi bersaudara memang mengambil alih dan benar-benar mengalahkan dunia dengan minus di semua lini film tanpa kecuali.

Skrip yang ditulis oleh Robert Adetuyi yang juga merangkap sebagai sutradara secara khusus menyoroti 3 grup yaitu Yuson, Eric dan Carlos yang masing-masing berada di Detroit, Berlin dan Rio De Janeiro. Tidak banyak yang bisa diceritakan selain aktifitas berdansa ria dan berlatih sehari-harinya diselingi dengan problematika cinta di antara mereka yang gunanya hanya untuk memperpanjang durasi atau setidaknya mencoba membangkitkan empati penonton.

Sayangnya semua itu tidak berhasil karena para manusia disini adalah penari, bukan aktor ataupun aktris. Dapat dimaklumi jika penjiwaan mereka teramat minim dalam melontarkan dialog-dialog ataupun mengolah bahasa tubuh untuk bisa menyatu dengan plot cerita. Beruntung dalam urusan tari-menari, kesemuanya teramat fasih walaupun koreografi yang disuguhkan tergolong tidak baru lagi kalau mau dikatakan kurang inovatif.

Yuson dan gang jelas mendapat porsi yang paling dominan dalam film ini. Kisah kasih tarik ulur Yuson dan Maya terasa cheesy ditambah dengan kontribusi Cherry dan Eric yang sangat salah itu. Jika harus memihak pada salah satu tokoh disini, saya akan menyebut nama Justin. Entah mengapa Chase Armitage berhasil mencuri perhatian di setiap kemunculannya dengan parkour style dan gaya ngocolnya yang asyik itu. Malangnya ia tidak berkesempatan menjadi spotlight kali ini.

Kompetisi 25 menit disusul dengan final showdown selama 10 menit dalam kompetisi akbar yang menjadi tujuan akhir kesemua karakter disini justru terkesan antiklimaks. Tidak ada yang wah dalam pergerakan mereka ataupun penggunaan atribut yang mendukung untuk itu. Penetapan pemenang juga terasa tidak realistis karena tidak ada team yang terlalu menonjol. Coba anda bayangkan jika tambahan aksi parkour bisa menjadi nilai plus di mata juri? Hm, rasanya tidak seistimewa itu.

Beat The World adalah sebuah proyek ambisius yang tidak bergigi. Jangan bandingkan dengan Step Up dari Amerika ataupun Street Dance dari Inggris yang sudah lebih dulu rilis karena produksi Kanada ini terbukti kalah segala-galanya. Seandainya saja para penari disini mempertunjukkan kemampuan tarinya masing-masing dalam video klip berdurasi singkat (as you often see in Youtube) dan dikompilasi ke dalam sebuah film, mungkin saja hasilnya jauh lebih baik dan enjoyable.



Durasi:

85 menit



Overall:

6.5 out of 10



Movie-meter: