Tagline:
The Terror Is Back....But This Time It Flies!
Storyline:
Kapal persediaan Amerika yang tenggelam di resort Kepulauan Caribbean mensinyalir adanya serangan piranha misterius. Anne Kimbrough menyelidiki kematian sahabat putranya dalam sebuah penyelamaan untuk kemudian berjumpa dengan Tyler Sherman yang ternyata seorang biochemist. Di luar dugaan, ikan-ikan ganas tersebut memiliki sayap dan mampu terbang menciptakan teror di lautan dan di daratan sekaligus. Sayangnya perayaan pemanggangan ikan tahunan sudah dimulai dimana ratusan orang yang berpartisipasi mulai menyerbu pantai..
Nice-to-know:
Meski dalam credit title dicantumkan nama James Cameron sebagai sutradaranya, sebetulnya kinerja keseluruhan film dilakukan oleh sang produser yaitu Ovidio G. Assonitis lewat serangkaian kemelut yang sulit terjelaskan.
Cast:
Tricia O'Neil sebagai Anne Kimbrough
Steve Marachuk sebagai Tyler Sherman
Lance Henriksen sebagai Police Chief Steve Kimbrough
Ricky Paull Goldin sebagai Chris Kimbrough
Ted Richert sebagai Raoul, Hotel Manager
Director:
James Cameron / Ovidio G. Assonitis yang pernah menangani film bertemakan monster laut juga sebelumnya yaitu Tentacles (1977) dengan nama Oliver Hellman.
Comment:
Tidak sengaja menyaksikan tayangan film lawas ini rasanya bisa menjadi pemanasan yang baik sembari menunggu remake versi modernnya milik Alexandre Aja di tahun-tahun mendatang. Wishful thinking memang karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda master horor masa kini itu akan memulai proses produksinya meski isu yang berkembang sudah santer.
Sayangnya versi tahun 1981 ini dapat dikatakan belum mampu menandingi prekuelnya yang ditangani oleh Joe Dante di tahun 1978 tersebut. Pergantian sutradara bukan hanya menyebabkan hilangnya sebagian nyawa film tetapi juga intensitas ketegangan yang sama. Skrip yang dikembangkan oleh Ovidio G. Assonitis, James Cameron dan Charles H. Eglee ini sepintas memiliki pattern yang kurang lebih sama, hanya dimodifikasi pada bagian evolusinya saja.
Sayangnya teror yang disebabkan oleh ikan-ikan bersayap itu cenderung membosankan. Visual efeknya kurang meyakinkan. Adegan gory yang diharapkan mampu membuat penonton menjerit-jerit pun gagal dihadirkan karena gigitan hanya terlihat di leher dan wajah saja, itupun cuma sepintas lalu. Konsistensi suara monoton berenang dan terbang nya saja lah yang patut diacungi jempol mengiringi setiap kemunculan piranha-piranha revolusioner itu.
Karakterisasi juga tidak terbangun dengan baik. Banyak motif para tokoh disini yang tidak diungkapkan secara runut sebab musababnya. Pembagian frame dari kesemua tokohnya juga tidak merata yang diikuti perpindahan antar scene yang terganggu. Namun tidak bijak jika menyalahkan aktris-aktris yang kali ini sudah cukup "buka-bukaan" untuk memanjakan mata, sex and boobs rasanya akan selalu menghiasi film-film kelas B.
Sulit dipercaya nama besar James Cameron ternyata mengawali karirnya dengan film semacam ini terlepas dari keputusan kontroversial sang produser. Piranha 2 : The Spawning terasa terlalu serius sehingga tidak efektif sebagai sebuah hiburan. Seandainya dibuat sedikit parodi bisa jadi hasilnya sedikit lebih baik. Menurut pendapat saya bukanlah film terburuk pada jamannya tetapi memang mengecewakan. Seakan hanya repetisi dari prekuelnya saja, tinggal memposisikan kaum antagonis tersebut sebagai hewan amfibi. Semoga Aja muncul dengan ide yang lebih baik atau setidaknya buat menjadi lebih meyakinkan!
Durasi:
85 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter: