Storyline:
Novelis muda, Lan Ting lewat suatu inspirasi bertekad menulis novel tentang pencarian harta karun yang pernah diceritakan ayahnya. The Company merupakan suatu sindikat yang mengawali perburuan tersebut melalui selembar peta yang dimiliki Boss Tu yang menyerahkannya pada asistennya, Qiao Fei. Pada saat bersamaan, putri tunggal Boss Tu, Ting Ting diculik oleh seterunya. Selama petualangan berlangsung, Qiao Fei dan Lan Ting bersama arkeolog, Hua Ding Bang menemui banyak rintangan. Belum lagi tantangan terbesar dari Desert Eagle yang muncul. Siapa yang akhirnya mendapatkan harta karun tersebut?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Chang-Hong Channel Film & Video Co. dan Yen Ping Films Production.
Cast:
Terakhir tampil dalam Kungfu Dunk, Jay Chou sebagai Qiao Fei
Baru saja sukses mendukung dwilogi Red Cliff, Lin Chiling sebagai Lan Ting
Eric Tsang sebagai Chop
Chen Daoming sebagai Master Hua
Director:
Chu Yen Ping merupakan salah satu sutradara kawakan Hongkong yang mengawali karirnya lewat Shi da wang pai (1982).
Comment:
Antusiasme awal melihat 3 nama sebagai daya tariknya mulai dari Jay Chou dan Lin Chiling beserta sutradara Kevin Chu mendadak sirna setelah setengah jam berlalu. Plotnya merupakan campur aduk yang sangat tidak orisinil, comotan sana sini dari Indiana Jones ataupun The Mummy yang Hollywood style dikonversikan ke nuansa Asia. Bahkan latar belakang padang pasir dan bangunan tersembunyi di bawahnya juga lengkap tersaji! Oh well..
Mood menonton yang langsung drop semakin hilang ketika Jay dan Lin yang diharuskan membangun chemistry malah terasa berakting sendiri-sendiri. Satu persatu karakter datang dan pergi tanpa andil merekonstruksi bangunan cerita yang ingin dihadirkan termasuk beragam tokoh antagonis yang pada akhirnya dikalahkan dengan mudahnya. Sayang sekali Chen Daoming dan Eric Tsang yang sudah senior menyia-nyiakan bakat mereka dengan bermain disini.
Sutradara Kevin harusnya realistis pada kemampuan terbatasnya mengarahkan komedi modern masa kini saja seperti yang sudah dilakukannya sebelum ini bersama Jay lewat Kungfu Dunk (2008) yang jauh lebih berhasil itu. Konflik yang ingin dihadirkannya terasa berputar-putar saja dan tidak benar-benar menjadi permasalahan yang harus diselesaikan pada akhirnya. The Treasure Hunter merupakan salah satu contoh adaptasi Hongkong yang gagal yang menghasilkan tontonan tidak berisi dan hanya akan membuat penonton menangis karena mencoba bertahan menyaksikannya hingga durasi berakhir dengan harapan menemukan ending yang memuaskan.
Durasi:
105 menit
Overall:
6 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent