Tagline:
Believe In The Power Of Two
Storyline:
Theo dan Rachel adalah saudara kembar yang hidup di pinggir New Zealand. Sekembali dari sekolah pada suatu hari, mereka mendapati ibunya meninggal dalam kecelakaan mobil yang menyebabkan mereka dikirim terpisah ke sanak saudaranya. Meski berjauhan keduanya memiliki telepati yang kuat satu sama lain. Tidak lama kemudian muncullah pria misterius bernama Mr. Jones yang memberi Rachel dan Theo batu berkekuatan api yang hanya bisa digunakan jika mereka saling percaya. Waktu tidak banyak karena sekelompok gargantua yang ingin menguasai bumi mengincar nyawa si kembar itu yang mampu menghalangi rencana jahat mereka itu.
Nice-to-know:
Remake dari film berjudul sama di tahun 1982.
Cast:
Aktor senior Sam Neill yang paling dikenal lewat Jurassic Park (1993) kali ini berperan sebagai Mr. Jones
Sophie McBride sebagai Rachel
Tom Cameron sebagai Theo
Director:
Baru karya kedua bagi Jonathan King sejauh ini setelah Black Sheep (2006).
Comment:
Film-film di luar Amerika pada khususnya sulit mendapat perhatian dari pecinta film dunia, apalagi dari Australia/Selandia Baru. Namun nama Sam Neill bisa menjadi pertimbangan sendiri bagi anda untuk menyaksikan film ini. Neill tergolong sukses memandu dua bintang cilik McBride dan Cameron untuk tidak canggung di depan kamera.
Sentralisasi memang ditekankan pada kakak beradik Rachel dan Theo dalam menemukan kepercayaan dirinya sendiri terhadap hubungan lahir batin kembarannya satu sama lain untuk mengalahkan monster-monster mengerikan yang bertekad menguasai dunia. Plot yang berbau sains fiksi itu demikian simple untuk dicerna, tentu saja karena segmentasinya juga anak-anak jadi jangan terlalu berharap adanya unsur epik disini.
Spesial efek yang digunakan juga tergolong sederhana dengan kualitas yang cukup bisa diterima. Untungnya karakterisasi Cameron dan McBride juga ditampilkan sewajar mungkin tanpa kesan berlebihan seperti film-film sejenis buatan Hollywood.
Selayaknya film-film buatan Selandia Baru, masih terdapat kesenjangan standarisasi yang kentara. Under The Mountain bisa jadi membosankan bagi penonton dewasa, tetapi sebagai pengisi waktu satu jam setengah untuk kemudian terlupakan seharusnya tidak jadi masalah.
Durasi:
90 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent