Nice-to-know:
Tidak seperti film Judge Dredd sebelumnya, Karl Urban menegaskan bahwa helmnya tidak akan dilepas mengacu pada karakter dalam buku komiknya.
Cast:
Karl Urban sebagai Judge Dredd
Olivia Thirlby sebagai Anderson
Lena Headey sebagai Ma-Ma
Jason Cope sebagai Zwirner
Rakie Ayola sebagai Chief Judge
Warrick Grier sebagai Caleb
Wood Harris sebagai Kay
Director:
Pete Travis memulai debut layar lebarnya lewat Vantage Point (2008).
Tidak seperti film Judge Dredd sebelumnya, Karl Urban menegaskan bahwa helmnya tidak akan dilepas mengacu pada karakter dalam buku komiknya.
Cast:
Karl Urban sebagai Judge Dredd
Olivia Thirlby sebagai Anderson
Lena Headey sebagai Ma-Ma
Jason Cope sebagai Zwirner
Rakie Ayola sebagai Chief Judge
Warrick Grier sebagai Caleb
Wood Harris sebagai Kay
Director:
Pete Travis memulai debut layar lebarnya lewat Vantage Point (2008).
W For Words:
Jika Judge Dredd (1995) yang dibintangi Stallone menawarkan begitu banyak aksi kekerasan yang menyenangkan penikmat film tapi tidak memuaskan pecinta komiknya, maka produksi DNA Films, IM Global, Reliance Big Pictures ini berusaha seimbang. Meski didasari pada karakter utama hasil rekaan John Wagner dan Carlos Ezquerra, saya tidak setuju jika produksi 2012 ini dikatakan sekuel apalagi remake. Keduanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan dapat dinikmati masing-masing terlepas dari setting Mega City One yang masih melatarbelakanginya.
Jika Judge Dredd (1995) yang dibintangi Stallone menawarkan begitu banyak aksi kekerasan yang menyenangkan penikmat film tapi tidak memuaskan pecinta komiknya, maka produksi DNA Films, IM Global, Reliance Big Pictures ini berusaha seimbang. Meski didasari pada karakter utama hasil rekaan John Wagner dan Carlos Ezquerra, saya tidak setuju jika produksi 2012 ini dikatakan sekuel apalagi remake. Keduanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan dapat dinikmati masing-masing terlepas dari setting Mega City One yang masih melatarbelakanginya.
Kejahatan merajalela di Mega City One. Kumpulan polisi urban yang dikenal sebagai “Judges” punya hak untuk menimbang, memutuskan dan mengeksekusi para kriminal di tempat. Salah satu diantaranya adalah Dredd yang tengah melatih si pemula, Cassandra Anderson yang juga seorang cenayang. Epidemi obat bius “Slo-Mo” yang seakan menurunkan kecepatan waktu membuat keduanya sepakat mengobrak-abrik Peach Trees, apartemen 200 lantai yang dihuni oleh ribuan orang termasuk geng pengedar kejam yang disebut Ma-Ma Clan.
Skrip yang ditulis oleh produsernya langsung, Alex Garland ini akan mengingatkan anda pada The Raid : Redemption (2012) milik Gareth Evans. Elemen-elemen seperti apartemen kumuh, penghuni kriminal, penguasa kuat sekaligus pengedar luas yang berdiam di lantai atas memang familiar. Pembedanya adalah pertukaran peluru atau granat yang menggantikan pergantian jurus atau pisau. Selain sosok protagonis Dredd yang terlihat lebih tangguh dengan kepribadian yang lebih dingin, bertandem bersama Anderson yang terkesan lemah dengan perhitungan yang lebih matang. Kombinasi yang menarik, bukan?
Sutradara Travis mengandalkan tempo cepat demi menutupi minimnya sekuens aksi kasat mata. Hal ini dilakukan mengingat Dredd dan Anderson saja sudah kalah “jumlah” dan “modal” dari pihak antagonisnya. Efek CGI juga digunakan secara efektif untuk memperlihatkan konstruksi ledakan dan bombardir senjata canggih yang diinginkan penonton pecinta action. Jangan lupakan berbagai visualisasi cantik slow motion sehingga detail adegan “keras” tersaji dengan baik termasuk gory things macam tumpahan darah, hamburan anggota tubuh dsb.
Urban yang tidak pernah melepaskan helmnya mampu mempertahankan kesan dingin Dredd di balik kostum dengan suara berat dan pergerakannya yang mantap di sepanjang film. Thirlby berhasil menciptakan karakter dilematis yang menarik dalam diri Anderson terutama imajinasi “penglihatan” nya yang tak jarang kelewat batas tersebut. Headey sukses menjiwai penjahat sadis berkelamin perempuan bernama Ma-Ma yang tampak garang dengan codet di pipi dan sorot matanya yang tajam terlepas dari kemampuan bertarung yang tidak terlalu sepadan.
Dredd yang juga unggul dari set futuristik diantara chaos yang tercipta di masa depan mungkin akan membuat anda beruntung untuk tidak hidup dalam kondisi seperti itu. Entah alasan apa yang dikemukakan distributor sehingga publik Indonesia tidak berkesempatan menyaksikannya dalam format 3D padahal sisi artistik yang terbangun oleh sekuens pengaruh Slo-Mo terbilang memberikan pengalaman baru. Kesampingkan fakta bahwa plot film ini sesungguhnya tipis karena konsistensi brutalitas selama durasinya berjalan membuat anda teramat peduli pada duet Dredd dan Anderson, bertahan hidup sebagai penegak hukum atau mati sebagai pahlawan!
Durasi:
95 menit
95 menit
U.S. Movie Box Office:
$13,157,045 till October 2012
$13,157,045 till October 2012
Overall:
7.5 out of 10
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent