Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Anurag Kashyap Films ini rilis di India pada tanggal 12 Oktober 2012.
Cast:
Rani Mukerji sebagai Meenakshi
Prithviraj Sukumaran sebagai Surya
Anita Date sebagai Mayna
Subodh Bhave sebagai Madhav
Nirmiti Sawant
Amey Wagh
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Sachin Kundalkar setelah Gandha (2010).
Film yang diproduksi oleh Anurag Kashyap Films ini rilis di India pada tanggal 12 Oktober 2012.
Cast:
Rani Mukerji sebagai Meenakshi
Prithviraj Sukumaran sebagai Surya
Anita Date sebagai Mayna
Subodh Bhave sebagai Madhav
Nirmiti Sawant
Amey Wagh
Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Sachin Kundalkar setelah Gandha (2010).
W For Words:
Distributor Viacom18 Motion Pictures khusus India tampaknya cukup percaya diri dengan premis cinta pada aroma pertama. Jelas bukan konsep love at first sight seperti kebanyakan film pada umumnya. Kisah ini sendiri merupakan pengembangan salah satu dari tiga cerita dalam omnibus Gandha (2010) yang kebetulan ditulis dan ditangani oleh sutradara yang sama. Banyak pihak mengatakan bahwa penunjukkan Rani Mukerji sebagai bintang utama memang dimaksudkan sebagai comeback aktris kelahiran Bengali tersebut. Will she rise again?
Distributor Viacom18 Motion Pictures khusus India tampaknya cukup percaya diri dengan premis cinta pada aroma pertama. Jelas bukan konsep love at first sight seperti kebanyakan film pada umumnya. Kisah ini sendiri merupakan pengembangan salah satu dari tiga cerita dalam omnibus Gandha (2010) yang kebetulan ditulis dan ditangani oleh sutradara yang sama. Banyak pihak mengatakan bahwa penunjukkan Rani Mukerji sebagai bintang utama memang dimaksudkan sebagai comeback aktris kelahiran Bengali tersebut. Will she rise again?
Gadis sederhana yang memimpikan kehidupan glamor Bollywood, Meenakshi bekerja sebagai librarian di sebuah universitas. Ayah pecandu rokok, ibu penuntut pernikahan, adik penyayang anjing dan nenek bergigi emas yang rajin berkeliling dengan kursi roda selalu ada di sekelilingnya. Diam-diam, Meenakshi menyukai salah satu murid seni lukis bernama Surya yang misterius. Obsesi akan baunya yang khas membuat Meenakshi berupaya mencari informasi sebanyak mungkin. Ketika orangtuanya mengatur pertunangan dengan Madhav, Meenakshi harus segera menentukan pilihan hatinya.
Penulis sekaligus sutradara Kundalkar seakan memutar waktu kembali ke era 80-90an dengan tema perjodohan dan pencarian cinta yang kental. Sayangnya beberapa bagian dalam film terasa bertele-tele, belum lagi repetisi adegan pengejaran yang cukup mengganggu. Untungnya sinematografi Amalendu Choudary setidaknya mendukung nuansa lawas itu ditambah dengan kerapian editing kinerja Abhijeet Deshpande. Koreografi menarik karya Vaibhavi Merchant terutama dalam lagu Aga Bai berpadu manis dengan komposisi musik memikat dari Amit Trivedi.
Tiga puluh menit pertama sudah menunjukkan absurditas film lewat perkenalan terhadap Meenakshi dan sederetan karakter ajaib lainnya. Sampai disini anda boleh mengambil keputusan apakah harus tetap tinggal di dalam gedung bioskop atau tidak. Konsekuensinya adalah waktu yang terbuang jika ide “surealis” sang filmmaker tidak sejalan dengan pikiran. Saya memilih untuk melanjutkan, berharap ada terobosan baru atau kejutan menyenangkan di akhir cerita. Turns out its twist ending will remind you of recent Thai/Korean romantic movies.
Rani Mukerji memberikan penampilan gemilang sebagai Meenakshi yang narsis dramatis dan memilih untuk mengikuti hati yang sebetulnya penuh keraguan. Anda dapat mengapresiasi aktingnya jika toleran terhadap puluhan ujaran “Aiyyaa” atau “Issh” di sepanjang film. Prithviraj yang seliweran dalam kebisuan lebih dari separuh film setidaknya mampu membawakan sosok Surya yang gelap dan dingin. Satish Alekar, Nirmiti Sawant, Ameya Wagh dan Jyoti Subhash melengkapi susunan keluarga unik bin ajaib. Sedangkan Date dan Bhave akan menarik perhatian anda dengan peran eksentrik Mayna dan simpatik Madhav.
Bagi sebagian besar penonton, Aiyyaa akan dianggap sebagai idealisme egois seorang Sachin Kundalkar yang tidak peduli karyanya dianggap aneh. Namun bagi penonton eksperimental, tentunya akan menemukan suatu semangat yang berbeda. Bagaimana tidak? Seorang perempuan yang dibesarkan dalam keluarga ortodoks nyatanya masih sanggup mengejar lelaki yang tidak menganggapnya samasekali. Tikungan seratus delapan puluh derajat di ending mungkin akan membuat mata anda terbelalak tapi jelas sepadan dengan usaha Mukerji untuk bertingkah ekstrim kali ini.
Durasi:
149 menit
149 menit
Hindi Box Office:
6.25 crore in first week
Overall:
7 out of 10
6.25 crore in first week
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent