Quotes:
Larasati: Keturunan Sato harus membayar janjinya.. atau mati!
Larasati: Keturunan Sato harus membayar janjinya.. atau mati!
Nice-to-know:
Film yang diproduksi olek K2K Productions ini screeningnya diselenggarakan di Kota Kasablanka XXI pada tanggal 10 Oktober 2012 yang lalu.
Film yang diproduksi olek K2K Productions ini screeningnya diselenggarakan di Kota Kasablanka XXI pada tanggal 10 Oktober 2012 yang lalu.
Cast:Aelke Mariska sebagai Keiko
Baby Margareth sebagai Sita
Andreano Philip sebagai Dodo
Shidiq Kamidi sebagai Henry
Roro Fitriasebagai Suster Larasati
Jenny Cortez
Ozy Syahputra
Baby Margareth sebagai Sita
Andreano Philip sebagai Dodo
Shidiq Kamidi sebagai Henry
Roro Fitriasebagai Suster Larasati
Jenny Cortez
Ozy Syahputra
Director:
K-Team
K-Team
W For Words:
Urban legend yang selalu santer berhembus di kota Surabaya adalah suster gepeng yang mendiami Rumah Sakit Simpang dimana sekarang lokasinya telah digantikan oleh Delta Plaza. Produser berdarah India, KK Dheeraj yang sempat dituntut kasus pembohongan publik karena film terakhirnya di bulan Juni lalu itu kini merekayasa kisah melalui skrip yang katanya ditulis oleh Jane Yosijoko. Tidak ada yang tahu kebenarannya tapi eksperimen “ajib”nya jelas selalu ditunggu para penikmat film-film kacrut alias vividism. Apakah anda salah satunya?
Urban legend yang selalu santer berhembus di kota Surabaya adalah suster gepeng yang mendiami Rumah Sakit Simpang dimana sekarang lokasinya telah digantikan oleh Delta Plaza. Produser berdarah India, KK Dheeraj yang sempat dituntut kasus pembohongan publik karena film terakhirnya di bulan Juni lalu itu kini merekayasa kisah melalui skrip yang katanya ditulis oleh Jane Yosijoko. Tidak ada yang tahu kebenarannya tapi eksperimen “ajib”nya jelas selalu ditunggu para penikmat film-film kacrut alias vividism. Apakah anda salah satunya?
Dalam perjalanan pulang dari clubbing, pasangan kekasih Keiko-Dodo dan Sita-Henry menerima transmisi radio dari jaman proklamasi kemerdekaan Indonesia dimana suara wanita mengancam mereka dalam bahasa Jepang. Konon kakek Keiko yang juga serdadu Jepang, Sato Hirosuke pernah menjalin asmara dengan suster Indonesia, Larasati. Hubungan yang kemudian diendus komandan Jepang sehingga menewaskan Larasati di dalam sebuah lift tepat di depan mata kepala Sato yang tidak berbuat apa-apa. Dendam harus dituntaskan dimana keturunan harus menanggungnya.
Seperti biasa logika cerita menjadi permasalahan utama. Tidak ada perbedaan setting dari transisi masa silam dan masa sekarang selain perbedaan warna yang tak terlalu kentara. Hospital Van Broug Center yang jadi panggungnya, entah ini bahasa penunjuk apa, malah terkesan seperti rumah biasa. Peperangan yang terjadi antara tentara Jepang dan Indonesia seharusnya bisa menjadi jualan utama tetapi saya merasa adegan ledakan dan tembakan seakan menjadi tempelan belaka, bahkan beberapa di antaranya seperti comotan dari film sejenis. Mudah-mudahan praduga ini tidak terbukti.
Sederetan turnover ini akan membuat otak anda jungkir balik dan berkata WOW! Simak yok!
1. Keiko dan Dodo yang berargumen saat ingin menghubungi kakeknya. Tinggal telepon saja, bodoh!
2. Keiko berupaya menyelamatkan Sita yang tenggelam di kolam renang dengan.. Err, samurai?
3. Suara narasi Sato saat suratnya dibaca oleh Larasati tidak konsisten. Kadang berbahasa Indonesia lancar, kadang terbata-bata. Dua orang yang berbeda?
1. Keiko dan Dodo yang berargumen saat ingin menghubungi kakeknya. Tinggal telepon saja, bodoh!
2. Keiko berupaya menyelamatkan Sita yang tenggelam di kolam renang dengan.. Err, samurai?
3. Suara narasi Sato saat suratnya dibaca oleh Larasati tidak konsisten. Kadang berbahasa Indonesia lancar, kadang terbata-bata. Dua orang yang berbeda?
4. Hantu Larasati yang merangkak keluar dari televisi lalu berjalan santai dengan gerakan patah-patah. Ini kombinasi The Ring dan Ju-On rupanya.
5. Serdadu Jepang yang awalnya ngotot menyiksa penduduk desa demi mendapatkan markas pemuda malah mengubah sasaran menjadi.. Suster Larasati! Who the hell is she?
6. Adegan peperangan antara Jepang dan Indonesia seperti terjadi di dimensi lain. Ada yang bisa jelaskan dari judul film mana itu terjadi?
7. Menempuh perjalanan dari Jakarta ke Karawang hanya dalam sekejap. Pertengkaran mereka sebelum memutuskan pergi bahkan lebih lama dari itu. Dodo dan Henry nyaris tonjok-tonjokan!
8. Tembang berbasis perjuangan pun berkumandang di penghujung film. Nasionalisme KKD yang tidak pada tempatnya. Dia berkebangsaan Indonesia atau India sih sebenarnya?
9. Kala pejuang Indonesia secara instan berbalik meraih kemenangan, mereka sukses menghabisi serdadu Jepang. Eh, Sato Hirosuke kok berhasil selamat?
8. Tembang berbasis perjuangan pun berkumandang di penghujung film. Nasionalisme KKD yang tidak pada tempatnya. Dia berkebangsaan Indonesia atau India sih sebenarnya?
9. Kala pejuang Indonesia secara instan berbalik meraih kemenangan, mereka sukses menghabisi serdadu Jepang. Eh, Sato Hirosuke kok berhasil selamat?
10. Keiko dan Sita yang sempat ber”drama-ria” ketika melarikan diri dari rumah sakit. Dialog seperti “Aku pernah tidur dengan kekasihmu, Dodo” pun bergulir. Aaargh,kill these bitches please!
11. Hantu bocah lelaki yang berlarian dalam nuansa hijau itu siapa? Anak Suster Larasati? Emang dia hamil pas dibunuh? Terus sempet ngelahirin gitu di dalam lift? Otak gua rasanya pindah ke pantat.
12. Ojisan mungkin memiliki pintu kemana saja sehingga tepat waktu menyelamatkan cucunya dari Jepang ke Indonesia. Plok plok plok!
Itulah 12 pertanyaan yang harus dijawab oleh KK Dheeraj yang secara brilian membentuk nama “K-Team” untuk mengisi kursi sutradara. Jika sudah mendapatkan semua jawabannya maka Bangkitnya Suster Gepeng saya nyatakan sah sebagai film lokal terbaik tahun 2012 ini. Mari getok kepala, eh palu tiga kali tanda setuju. Bagaimana dengan “special return” nya Ozzy Syahputra? Dude, I feel sorry for you. Mari dukung bangkitnya aksi pengecaman dan penolakan terhadap penayangan film ini demi memperbaiki imej suster gepeng! Yakusoku wa shakkindesu....inochi ga kiken narudarou! Jangan tanya artinya ya.
Durasi:
77 menit
77 menit
Overall:
6 out of 10
6 out of 10
Movie-meter: