Wednesday, 14 December 2011

THE WHISTLEBLOWER : Mengungkap Pelaku Berpengaruh Human Trafficking

Tagline:
Nothing is more dangerous than the truth.


Storyline:
Polisi Nebraska, Kathryn Bolkovac tiba di Bosnia untuk bekerja di dalam lembaga U.N. khusus pengawasan polisi internasional di Bosnia bertahun-tahun setelah penandatanganan Dayton Agreement. Tak lama kemudian, Kathryn berjumpa gadis 15 tahun bernama Raya yang melarikan diri setelah diperbudak secara seksual dari Ukraina. Ketika Kathryn bertindak, ia menyadari bahwa pihak di balik semua itu ternyata berasal dari rekan-rekannya sendiri serta orang-orang yang memiliki kedudukan dalam U.N. Apakah ia berani bersaksi perbuatan bejat DynCorp tersebut kepada publik?

Nice-to-know:
Rachel Weisz awalnya membaca skrip di tahun 2005 ketika mengandung. Ia mundur dari proyek dikarenakan peran Bolkovac yang cukup keras. Namun produksi tidak pernah berlanjut hingga tahun 2009 sehingga Weisz akhirnya terlibat juga.

Cast:
Terakhir muncul dalam The Lovely Bones (2009), Rachel Weisz didapuk sebagai Kathryn Bolkovac
Sempat mengesankan mendukung Letters to Juliet (2010), aktris gaek Vanessa Redgrave bermain sebagai Madeleine Rees
Monica Bellucci sebagai Laura Leviani
David Strathairn sebagai Peter Ward
Nikolaj Lie Kaas sebagai Jan Van Der Velde

Director:
Merupakan film pertama Larysa Kondracki yang pernah menggarap film pendek berjudul Viko di tahun 2009.

Comment:
Film ini diangkat dari kisah nyata mengenai “human trafficking” yang kenyataannya masih dialami lebih dari 2.5 juta penduduk dunia setiap tahunnya. Larysa Kondracki dan Eilis Kirwan mereka-reka langsung skripnya berdasarkan pengalaman pribadi mereka saat terlibat dalam konflik Balkan di Bosnia beberapa tahun lalu. Tentunya beberapa penyamaran/pengubahan identitas wajib dilakukan terlebih jika menyangkut identitas asli para korban selama kejadian ini.

Rachel Weisz bisa jadi memberikan salah satu akting terbaik selama karirnya. Tokoh Kathryn yang bersemangat sehingga dengan mudah mendapat pengakuan oleh para koleganya dijiwainya dengan kompleksitas emosi yang pas. Bagaimana mencampuri sebuah urusan yang tidak pernah melibatkannya itu hanya karena merasa setiap orang berhak mendapat persamaan hak di atas kebenaran yang patut dijunjung tinggi. Sungguh suatu inspirasi yang patut dicontoh!
Jajaran tokoh pendukung disini juga menyuguhkan performa yang baik. Redgrave dan Bellucci bermain kuat sebagai Madeleine dan Laura walaupun kemunculan mereka dapat dihitung jari. Aktor senior Strathairn bagaikan oase di tengah padang pasir yang menyiksa, ia tidak terpengaruh oleh polisi-polisi kotor di sekitarnya. Salah satu highlight dalam cast adalah pendatang baru Roxana Condurache yang mengundang simpati sebagai sang korban Raya yang merasa tidak berdaya untuk berbuat apa-apa.

Sutradara Kondracki tampak amat memahami bahwa ia berdiri di sisi korban dalam hal ini kaum wanita. Keseluruhan adegan gadis-gadis muda yang mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual ditampilkan secara eksplisit untuk membuat anda trenyuh. Setting lokasi pun dibuat mirip dengan tone film yang juga tersendat-sendat. Faktor sinematografi yang maksimal tidak didukung oleh editing yang baik, seringkali momentum konflik tidak terangkat secara maksimal.
The Whistleblower belum mampu berdiri sebagai drama thriller politik yang konsisten membangun emosi penonton dari awal hingga akhir. Beberapa bagian yang “mengenaskan” memang cukup sulit bagi sebagian penonton. Namun setidaknya orang-orang seperti Kathryn Bolkovac yang mungkin satu dari sejuta itu kiranya dapat mengingatkan anda untuk berbuat sesuatu memerangi human-trafficking walaupun harus menghadapi pihak yang lebih dominan segala-segalanya.

Durasi:
105 menit

U.S. Box Office:
$1,120,914 till Oct 2011

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent